Aquaphobia (27)

1.2K 131 70
                                    

Mingyu tersenyum. Sungguh. Ia sangat merindukan namja itu. Namun senyum Mingyu luntur. Berganti dengan kepanikan saat salah seorang temannya mendorong Wonwoo masuk ke dalam kolam renang. Jantung Mingyu berdetak tak beraturan saat Wonwoo mulai melambaikan tangannya. Meminta pertolongan. Ia ingin berlari menolong, namun kakinya seakan tak bisa ia gerakkan. Kenangan buruk itu datang, lagi.

Beberapa siswa menjerit meminta tolong. Sampai akhirnya seseorang menceburkan dirinya. Menyelamatkan Wonwoo yang sudah mulai melemas. Karena banyak meminum air dan kehabisan oksigen.

.

.

.

➰➰➰

Semua terlihat panik. Bahkan para murid perempuan berteriak histeris, melihat Wonwoo yang terus meminta pertolongan. Bukan, mereka bukan tak mau menolong. Namun mereka memang tak bisa berenang. Dan orang yang tak bisa berenang dilarang keras untuk menolong orang tenggelam. Karena itu akan berakibat fatal. Bukannya menolong, ia mungkin malah akan ikut tenggelam.

Keadaan semakin panik. Sampai akhirnya ada seseorang yang menceburkan diri. Kejadian itu begitu cepat. Bahkan mereka tak sadar siapa yang menceburkan diri untuk menolong Wonwoo.

Wonwoo meraup oksigen sebanyak mungkin. Ia sangat takut. Ia kira hari ini adalah hari terakhirnya di dunia. Banyak sekali siswa yang mengerubunginya. Ada juga yang menyerahkan handuk untuk ia pakai. Namun, saat Wonwoo masih sibuk dengan dirinya sendiri, beberapa siswa kembali histeris. Ia pun segera menoleh. Dan apa yang ada dihadapannya saat ini benar-benar membuat pertahanannya runtuh.

.

.

Mingyu masih terpaku. Kakinya benar-benar tak bisa digerakkan, saat melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Seseorang yang masih, bahkan selalu menempati hatinya. Ia merutuki dirinya sendiri yang tak bisa berbuat apa-apa. Ia merasa tak berguna. Ia merasa tak pantas untuk menjaga Wonwoo.

Mingyu terus saja bergelut dengan pikirannya sendiri. Sampai akhirnya Wonwoo terselamatkan. Dengan Mingyu yang menolongnya.

Ia berlari kesetanan saat melihat tubuh Wonwoo yang mulai melemas. Entah kekuatan dari mana, ia tak mengerti. Namun yang ada dipikirannya saat itu hanya keselamatan Wonwoo. Ia tak ingin terjadi sesuatu yang lebih fatal kepada namja manis bermata rubah itu.

Ia berlari sampai akhirnya menceburkan diri. Tangan kokohnya merengkuh tubuh kurus Wonwoo kedalam kedapannya. Membantu namja manis itu untuk keluar dari kolam renang. Setelahnya ia memastikan Wonwoo aman, ia pun segera naik. Ia seakan tak sadar dengan apa yang ia lakukan. Namun sesaat kemudian, yang ia rasakan adalah pusing yang mendera kepalanya dengan sangat hebat. Dan yang terakhir ia dengar adalah pekikan dari teman-temannya. Kesadaran Mingyu menghilang.

.

.

.

Wonwoo menangis dalam dekapan Jeonghan. Di sana juga ada Seungcheol, Soonyoung dan Jihoon. Mereka menatap khawatir sebuah pintu. Yang didalam sana terdapat seorang namja yang sedang diperiksa.

"Ini semua salahku." Racau Wonwoo. Ia sedari tadi hanya menangis sambil meracau, bahwa semua ini salahnya.

"Ssttt, tak ada yang salah. Begitu pula dirimu, Wonwoo." Jeonghan terus mencoba menenangkan sahabatnya itu.

Raut khawatir terlihat jelas di wajah kelima namja itu. Sampai pintu yang sedari tadi tertutup itu akhirnya terbuka. Menampilkan seorang dokter muda bermarga Kim.

Aquaphobia (Meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang