Aquaphobia (28)

1.2K 126 85
                                    

Mereka terdiam. Sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Jika kalian berpikir Taemin senang dengan berita ini. Maka jawabannya salah. Ia memang mencintai Minho. Namun, sungguh. Hatinya begitu sesak saat melihat Minho terpuruk seperti ini. Jujur. Ia lebih memilih melihat Minho bahagia walaupun bukan dengannya. Daripada melihat Minho seperti ini. Kalian boleh mengatakan Taemin munafik. Namun itu yang ia rasakan.

.

.

.

➰➰➰

Cinta. Banyak orang yang mengatakan cinta adalah sebuah kebahagiaan. Itu benar. Namun kadang mereka lupa. Bahwa cinta selalu bersisihan dengan luka. Cinta selalu bersisihan dengan air mata.

Tak semua kisah cinta berakhir dengan bahagia. Bahkan banyak yang berakhir tragis. Tentu saja semua orang tak menginginkan itu terjadi. Namun apa yang bisa kita perbuat. Saat cinta yang kita rasakan akhirnya membawa luka untuk kita. Marah? Protes? Tentu saja, tidak. Yang bisa kita lakukan hanyalah menerima. Bangkit. Dan tak mengulangi kesalahan yang sama.

Disaat seseorang yang sangat kita cintai tak memilih kita. Kalian harus ingat, bahwa perasaan tak bisa dipaksakan. Kalian ingin egois? Kalian juga harus ingat, keegoisan tak akan membawa kebahagian. Yang akan kalian dapatkan hanyalah penyesalan.

.

.

Dua namja berbeda tinggi itu masih terdiam. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Namun yang jelas. Yang mereka rasakan sama. Sama-sama mencintai seseorang yang tak mencintainya.

Kenapa takdir seakan mempermainkan mereka? Kenapa mereka tak seberuntung orang-orang yang bisa menemukan cinta dengan mudah. Hidup bahagia dengan orang yang mereka cintai. Kenapa? Kenapa mereka tak bisa? Apa salah mereka?

"Maukah kau menemaniku jalan-jalan, Taemin?" Akhirnya namja yang lebih tinggi membuka suaranya. Ia manatap namja manis yang ada disampingnya. Sempat tertegun saat melihat sorot mata itu. Sorot mata namja manis itu memancarkan kesedihan. Namun ia menepis pemikiran itu. Ia berpikir bahwa namja yang ada disampingnya itu hanya terbawa perasaan dengan ceritanya.

"Kemana, hyung?" Ucap Taemin lirih. Mencoba bersikap biasa saja. Walau hatinya terasa sesak.

"Ke pulau Jeju."

Taemin mengerjap. "Pulau Jeju?" Ucap Taemin tak percaya. Ia pikir Minho ingin mengajaknya ke taman bermain atau paling jauh pantai. Tapi tebakannya salah. Minho mengajaknya ke pulau Jeju. Pulau impian Taemin. Jujur saja, walau Teemin warga Korea asli, namun ia belum pernah menginjakkan kakinya ke pulau yang terkenal dengan keindahannya itu. Astaga. Apa Taemin boleh bersorak sekarang? Bahkan ia seakan melupakan kesedihan yang beberapa saat lalu ia rasakan.

Minho mengangguk. Sedikit terpana melihat wajah Taemin yang sangat menggemaskan saat terkejut.

"Aku sudah lama tak kesana. Sepertinya aku butuh liburan untuk menenangkan pikiran. Bagaimana, kau mau?"

Dan sekarang Minho yang terkejut. Bagaimana ia tak terkejut, saat Taemin tiba-tiba memeluknya. Jangan lupakan kepalanya yang mengangguk antusias. Kedua sudut bibir Minho terangkat. Wajah yang sebelumnya terlihat murung itu sudah tergantikan dengan senyuman.

.

.

.

Aquaphobia (Meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang