Aquaphobia (16)

1.3K 147 73
                                    

Namun detik berikutnya, namja manis itu segera memeluk sang kekasih. Mencoba menyalurkan kekuatan. Mingyu membalas pelukan Wonwoo dengan erat. Inilah yang ia butuhkan sekarang. Pelukan seseorang yang ia cintai. Agar ia sadar, ia tak sendirian. Banyak orang yang menyayanginya.

"Aku disini. Jangan takut lagi." Ucap Wonwoo sambil mengelus punggung Mingyu dengan sayang. Sementara Mingyu mengangguk dalam pelukan Wonwoo. Air mata akhirnya lolos dari matanya. Namun sebuah senyum juga terukir indah dibibir namja tampan itu.

.

.

.

➰➰➰

Cahaya matahari mulai merangsek masuk ke dalam sebuah kamar, melalui celah-celah yang ada disana. Sementara dua anak manusia itu terlihat tak terusik sama sekali. Mereka masih pada posisi ternyaman mereka. Tidur sambil saling berpelukan. Seakan saling menjaga satu sama lain, walau dalam keadaan terlelap. Sungguh pemandangan yang sangat romantis, bukan?

Mata rubah itu mulai mengerjap. Seulas senyum langsung menghiasi wajah manisnya, saat melihat seorang namja tampan masih terlelap disampingnya. Memeluknya dengan posesif. Tak ada gerakan yang diciptakan namja manis itu. Ia tak ingin mengganggu tidur kekasihnya. Ia lebih memilih menatap wajah tampan yang terlihat sangat polos saat tertidur itu.

Namun tak berapa lama, mata sang namja tampan itu terlihat mengerjap. Membiasakan matanya dengan cahaya yang merangsek masuk ke dalam retinanya. Dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah senyuman manis seorang malaikat. Ah, maksudnya senyuman manis kekasihnya. Jeon Wonwoo.

"Selamat pagi, merasa lebih baik?" Sapa Wonwoo dan memberikan sebuah kecupan di pipi Mingyu. Ini sesuatu yang baru. Karena biasanya selalu Mingyu yang mencium Wonwoo terlebih dahulu.

"Pagi sayang. Ya, aku merasa lebih baik dan itu berkatmu." Mingyu mengeratkan pelukannya. Menyamankan posisinya. Ia serasa enggan untuk beranjak. Ini terlalu nyaman. Dan Mingyu masih ingin merasakannya. Memeluk kekasih manisnya itu.

"Ayo, bangun. Kita harus bersiap untuk sekolah, Mingyu." Wonwoo mencoba melepaskan diri dari pelukan namja tinggi itu. Namun percuma. Mingyu semakin mengeratkan pelukannya. Walau mereka sama-sama lelaki, namun tentu saja tenaga Mingyu lebih kuat.

"Tidak mau. Ini terlalu nyaman." Wonwoo memutar bola matanya malas. Mingyu sedang dalam mode manja. Dan itu sedikit menyebalkan bagi Wonwoo. Karena Mingyu pasti akan seperti ini.

"Tapi kita bisa telat. Cepat bangun dan bersiap-siap." Wonwoo mengusap rambut Mingyu dengan sayang. Menyingkirkan rambut yang menutupi kening namja tampan itu.

"Kita bisa bolos." Dan tangan yang tadinya mengusap dengan sayang itu langsung memukul kepala Mingyu. Walau tak terlalu keras. Tentu saja. Ia tak akan tega memukul kekasihnya itu dengan keras. Mingyu meringis mendapat perlakuan seperti itu dari sang kekasih.

"Cepat singkirkan tanganmu. Aku akan siapkan sarapan dan kau cepatlah mandi." Akhirnya Mingyu hanya bisa menuruti semua perintah Wonwoo, karena kalau tidak Wonwoo pasti akan semakin marah. Dan Mingyu tak mau itu terjadi.

Wonwoo segera berjalan menuju dapur. Ia akan membuat roti bakar dan susu untuk mereka sarapan. Wonwoo memang bisa sedikit memasak, walau pasti akan kalah dengan Mingyu. Karena kekasih tiangnya itu memang sangat pandai memasak. Katanya itu menurun dari ibunya.

Aquaphobia (Meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang