Part 3

1.8K 141 22
                                    

Bella sedang berbaring diatas kasur sambil memainkan ponselnya. Tidak ada notif satu pun yg masuk diponsel nya. Akhirnya dia beranjak untuk pergi jalan-jalan.

Hari ini kota surabaya sedang musim penghujan. Bella sangat suka dengan mendung dan hujan. Baginya hujan itu menenangkan, apalagi jika air hujan tersentuh dengan tanah sangat menyejukan di indra penciuman. Dan mendung, terkadang orang takut melihat mendung yg berwarna abu-abu tapi tidak dengan Bella. Baginya mendung adalah sebuah arti kehidupan, saat dia marah dia akan mengeluarkan petir tapi amarahnya akan hilang saat dia menangis. Seperti api yg berkobar dan akan padam saat disiram air.

"Indah"gumam Bella saat menatap langit mendung tersebut.

"Lo ngapain disini?" Kata orang itu, sontak bella menolehkan kepala ke arah belakang.
"Kak..Bimm..Bim..Bima"Ucap Bella terbata-bata
"Ngapain lo di sini?" Tanya Bima lagi
"An..anu kak.." ucap Bella lagi lagi gagu.
"Anu anu apaan anu-anu an?" Ucap Bima sambil memutar bola matanya.

Bella hanya diam sambil menundukan kepalanya, Bima yg melihat hal itu hanya menghembuskan nafas kesal.
"Lo kenapa sih kalo ketemu gue gagu sama kaya ketakutan gitu? Gue bukan setan kali"Ucap Bima malas.

"Karna gue suka sama lo kak. gue gagu dan gue kaya ketakutan gitu soalnya gue lagi ngontrol detak jantung gue biar lo gak denger suara jantung gue yg lagi lari maraton"Ucap Bella dalam hati.

"Maaf kak"Hanya itu yg bisa bella ungkapkan. "Lah nih bocah malah minta maaf. Kasih gue alasan lah"Ucap Bima sambil menautkan alisnya.

Bima yg mengetahui sejak tadi Bella hanya diam saja lalu Bima membisikan sesuatu di telinga Bella.
"Kalo ada apa-apa cerita aja sama gue oke"Ucap Bima berbisik lalu pergi meninggalkan bella sendirian dengan hati yg berdebar-debar dan perut yg seakan dihuni oleh berjuta kupu-kupu.

"Gila demi tahu bulat digoreng dadakan 500-an masih hangat. Ini bukannn mimpi kannnn?!!!" Ucap Bella dalam hati sambil memegang dadanya yg berdetak tidak karuan.

Bella akhirnya beranjak dari taman tersebut sambil bersenandung lagu akad.
"Bila nanti saatnya tlah tiba. Ku ingin kau menjadi imamku" Bella terus bersenandung sambil tersenyum hingga sampai kerumah dia tetap tersenyum sambil bersenandung kecil.

"Bel kamu kenapa? Sakit?" Tanya mama Bella (Karina)
"Gpp kok ma"Ucap Bella masih dengan senyum 1000wat nya. Lalu berjalan ke kamarnya dengan mulut masih bersenandung.
"Etdahh apa perlu gue ruqiyah nih anak?"Ucap Karina dengan kepala geleng-geleng.

Entah punya niat dari mana Bella pun menulis sesuatu di sebuah kertas dengan senyum yg masih mengembang.

"Aku suka susu coklat hangat.
Aku suka embun pagi yg menempel pada daun.
Aku suka melihat awan yg menggumpal saat mendung.
Aku suka melihat orang yg tertawa dikeramaian.
Tapi kamu..
Hanya dalam 1 kata semua yg ada dalam diri kamu.
Aku suka❤"
-B & B

Begitulah yg ditulis Bella. Lalu Bella memasukkan kertas tersebut kedalam sebuah kotak berwarna pink.

"Gue bakal tulis semua isi hati gue disini dan saat gue udah siap nanti gue bakal kasih ini ke lo" ucap Bella dalam hati.

Tiba-tiba Bella mendapat sebuah notif pesan dari nomor tidak dikenal.

0851××××××××××
- Hai.. simpen ya nih nomor
0835××××××××××
- siapa ya?
0851××××××××××
- ini gue Bima

Mendadak mata Bella melotot lagi-lagi jantungnya berdetak tidak karuan.
"Njirr nih jantung kaga bisa diajak kompromi dah" Gumam Bella kesal.

0835××××××××××
- oh kak Bima. Dapet nomor aku dari mana kak?
0851××××××××××
- Dari pandangan yg pertama
0835××××××××××
- gak jelas banget dah lu kak hahaha

"Gilaaa bisa-bisa gue di vonis sakit jantung deh ini."Ucap Bella sambil memegang dadanya yg lagi-lagi berdetak hebat. Perutnya juga seakan dihuni berjuta kupu-kupu.

"Diantara miliaran manusia tuhan pasti punya rencana mengapa kita dipertemukan"

BimaPOV
"Woi bro bosen gue nih mabar ML kuy" Ucap Tino dengan badan bersandar pada sofa.
"Males gue." Ucap Bima dan langsung berdiri.
"Mau kemana lo?" Tanya Devan dengan pandangan fokus membaca koran yg disitu diberitakan. ' Seorang bocah bersama kawan-kawannya di grebek polisi dikarenakan mengedarkan micin dengan kemasan permen milkita.'

"Jalan-jalan. Bosen gue" Jawab Bima sambil berjalan keluar kamar.
"Gue ikut" Ucap Tino langsung berdiri dan mengikuti Bima yg sudah berjalan didepannya.
"Gue juga ikut dah" Ucap Brayen dan Fatur barengan.
"Lo gamau ikut Dev?" Tanya Brayen.
"Kaga usah gue disini aja. Nih lagi baca berita ter- Fenomenal" Ucap Devan dengan pandangan masih fokus menatap koran.

Bima,Fatur,Brayen dan Tino sedang berjalan-jalan menyusuri taman.
"Haussss"Ucap Fatur sambil memegang tenggorokannya.
"Yaelah baru jalan 5 langkah dah haus aja lo"Ucap Tino sambil tertawa meremehkan.
"5 langkah mata lu suekk. Kita dah jalan ngelewatin 5 komplek" Ucap Fatur sambil mengusap keringat yg bercucuran di dahi.

"Yaudah gue beliin minum dulu. Lo tunggu aja disini" Ucap Bima sambil melangkah pergi.
"Tumben amat tuh anak baik sama kita"Ucap Brayen dengan dahi berkerut.
"Abis kesambet kali tuh anak" Ucap Fatur.
"Yee lu pada. Si Bima jahat salah baik juga salah, ribet dah" Ucap Tino sambil geleng-geleng.

Bima yg sedang berjalan untuk membeli minuman tidak sengaja melihat seorang cewe yg wajahnya sangat familiar baginya. Bima pun mendekati cewek itu, sepertinya dia tidak sadar jika ada Bima dibelakangnya karna dia sekarang sedang menatap langit yg sedang mendung sambil tersenyum "manis" Ucap Bima dalam hati.

"Lo ngapain disini?"Ucap Bima dan yg dipanggil langsung menoleh. Bima baru ingat bahwa cewek yg familiar dimata nya ini adalah Bella.
"Kak..bim..bimm..bima"Ucap Bella terbata-bata.
"Ngapain lo disini" Tanya Bima lagi mengulangi pertanyaan sebelumnya yg tidak dijawab oleh Bella.
"Ann..anu..anu kak" Ucap Bella lagi-lagi gagu.
"Anu anu apaan anu-anu an?" Ucap Bima kesal.

Bima yg kesal karna merasa tidak dihargai dan Bima juga merasa bahwa dirinya seperti makhluk halus yg sedang mengganggu Bella.
"Lo kenapa sih kalo ketemu gue gagu sama ketakutan gitu?gue bukan setan kali" Ucap Bima kesal sambil memutar bola matanya.
"Maaf kak" ucap Bella dengan menunduk.
"Lah nih bocah malah minta maaf. Kasih gue alasan lah"Ucap Bima sambil menautkan alisnya. Lagi-lagi tidak ada jawaban dari Bella.

"Kalo ada apa-apa cerita aja sama gue oke" Ucap Bima berbisik dan berlalu pergi meninggalkan Bella untuk melanjutkan tugasnya membelikan minuman kepada para setan. ( Fatur, Tino dan Brayen).

Di lain tempat Tino dari tadi memperhatikan Bima yg sedang modus sama Bella dan dia memiliki inisiatif untuk membuat permainan TOD ( truth or dear ). Sambil Tino sesekali tertawa membayangkan apa tantangan yg akan diberikan dirinya kepada teman-temannya nanti.

***********

Hai jadi ini part 3 dari cerita
"Love my senior"
Jangan lupa Vote + coment
Makasih^^



LOVE MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang