"ketika kamu meninggalkan aku, Boleh kah aku meminta. Teach me about forget without hate"
••••••
Bella sedang duduk di sebuah bangku kecil di taman bersama Devan sambil menikmati semilir angin yg menerpa wajah mereka berdua.
"Kak Devan kenapa tadi kerumah Bella, ada perlu apa kak." Tanya Bella yg masih bingung kenapa pagi-pagi Devan sudah duduk manis di teras rumahnya sambil memakai pakaian olah raga. Padahal dia awalnya sudah niat untuk hibernasi alias tidur panjang ampe siang.
"Mau ngajakin lo lari pagi." Jawab Devan sambil memejamkan mata.
"Lari pagi apaan dah. Kita juga dari tadi duduk-duduk aja." Ucap Bella dengan memutar bola matanya malas.
"HAHAHA. Yaudah ayo kita lari." Ajak Devan dengan tertawa.
"Ihh apaan dah ketawa-ketawa emang ada yg lucu?."
"Iya lo lucu."
"Aku gak ngelawakkk."Ucap Bella sambil manyun."Gausah manyun-manyun gitu deh, lo malah bikin gue pengen nyium lo." Ucap Devan sambil tersenyum penuh arti.
Sontak Bella menutup mulutnya dan melotot ke arah Devan.
"Hahaha bercanda." Ucap Devan sambil menunjukan jarinya yg membentuk huruf V
Mereka berdua lalu kembali duduk dan menatap ke arah 3 orang anak kecil yg sedang bermain sepeda.
"Pengen deh balik ke masa-masa itu."Ucap Bella sambil menatap ke arah 3 orang anak kecil yg ada di hadapannya.
"Sayangnya gabisa. Waktu itu berjalan maju, bukan mundur."
"Iya gue tau.""Enak ya jadi Nobita minta ini itu langsung di kabulin sama Doraemon." Ucap Bella sambil tersenyum.
Devan yg melihat hal itu lalu menatap Bella dan menganggukan kepalanya lalu tersenyum.
"Lo pengen Doraemon ada di sini." Tanya Devan dan mendapat anggukan dari Bella.
"Wait. Tunggu di sini ya, jangan kemana mana." Ucap Devan lalu pergi.
Bella yg melihat hal itu hanya menatap Devan bingung dan sesaat kemudian kembali menatap 3 orang anak kecil di hadapannya sambil tersenyum.
Devan sedari tadi mondar-mandir mencari badut berkostum Doraemon.
"Aduh dimana sih." Ucap Devan sambil mengelap keringatnya.
Lalu dia berjalan menuju sebuah ayunan dan disana ada seorang bapak-bapak yg hendak memakai kostum berwarna biru, berkepala besar alias Doraemon.
"Pak." panggil Devan kepada bapak-bapak tersebut yg tidak diketahui namanya.
"Iya mas?." Jawab bapak-bapak itu dengan raut wajah bingung yg sangat terlihat."Boleh saya pinjam kostumnya sebentar?."
"Buat apa ya mas?.""Buat ngehibur temen saya yg di sana pak, kasihan dia lagi depresi gara-gara di putusin cowonya." Ucap Devan berbohong dengan raut wajah sedih sambil menunjuk Bella yg duduk di taman sendirian.
"Dasar ya anak jaman sekarang kaya gak ada cowo lain aja deh." Ucap bapak-bapak tersebut sambil geleng-geleng kepala.
"Gini aja deh pak, saya nyewa kostum bapak." Ucap Devan sambil mengeluarkan uang Rp.500.000
"Eh bolehh bolehh. Nih silahkan mas."
"Hehehe makasih ya pak."Devan segera memakai kostum tersebut sambil menatap dirinya di sebuah cermin yg berada di toilet umum.
"Heiiii balingg-balinggg bambuu." Ucap devan dengan suara yg di buat seperti Doraemon. Lalu tertawa karena menatap dirinya sendiri.
Devan segera berjalan menuju kearah Bella. Setelah sampai di depan Bella, Devan segera berjoget poco-poco.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MY SENIOR
Teen FictionMencintai kakak kelas yang cuma anggap lo kaya mainan itu suatu hal yang sangat menyakitkan. Bella Syafania seorang cewe yang mencintai kakak kelasnya. Dia percaya pada kalimat "Cinta pada pandangan pertama". Bima Wahyu seorang cowo yang sangat sad...