"Sesuatu mungkin telah berakhir. Tapi ingatan akan hal itu akan selalu hidup"
••••••Bella berjalan sambil bersenandung kecil dengan earphone yg berada di kedua telinganya. Dia memang sengaja untuk berangkat lebih awal karena tidak ingin terjebak kemacetan.
"Hmm masih sepi" Guman Bella pelan.
Matanya menyapu ke sekeliling ruangan kelas yg sangat sepi bahkan petugas piket juga belom datang. Akhirnya Bella memutuskan untuk menuju ke taman belakang sekolah.
Taman belakang sekolah ini memang jarang di kunjungi oleh para murid tetapi tempat ini sangat indah. Petugas kebersihan hampir setiap hari membersihkannya, bahkan dedaunan kering yg jatuh berserakan juga tidak ada.
"Segarnya" Ucap Bella sambil menarik nafas dalam-dalam.
Tiba-tiba suara gaduh terdengar di depan ruang kepala sekolah. Lebih tepatnya suara para cewe-cewe alay. Bella dapat mendengarnya karena memang ruang kepala sekolah dan taman ini sangat berdeketan.
"Ada apaan sihh. Berisik banget" Ucap Bella sambil memutar bola matanya malas.
Bella lalu berjalan menuju ke depan ruang kepala sekolah. Dia menatap banyak para cewek yg mencoba mengintip dari jendela, bahkan juga ada yg rela gendong-gendongan hanya untuk melihat ke dalam ruang kepala sekolah.
"Ada apa?" Tanya Bella kepada salah satu cewek yg baru saja berteriak histeris.
"Aaaaa ada anak baruuu. Gilaaaa ganteng bangett" Jawab cewek tersebut dengan menjerit yg membuat Bella refleks menutup kedua telinganya.
"Oh"
"Hah?!! Cuma OH?" Pekik cewe tersebut sambil menutup mulutnya.
"Trus gue harus gimana? Apa gue harus teriak-teriak kaya kalian semua?" Tanya Bella dengan nada sedikit mengejek.
"Ihhh lu ngeselinn deh Bel" Ucap cewek tersebut lalu kembali mencoba mengintip dari jendela.
Bella yg penasaran akhirnya mencoba melompat-lompat tapi nihil. Dia tidak bisa melihat seseorang yg ada di dalam ruangan kepala sekolah tersebut.
"DORRR" Teriakk Vanesa sambil memukul pundak Bella.
"Ishhhh dasarrr upill ontaaa. Bisa gak sih lo sehari gak ngagetin orang"
"Mmmm setelah gue pikir-pikir dengan matang.... Ternyataaa... Gabisaa" Jawab Vanesa sambil wajahnya di buat seperti sinetron-sinetron.
"Najisssss" Ucap Bella sambil menjitak kepala Vanesa.
"Ishh sakit bego"
"Mampus"
"Eh lo ngapain berdiri disini? Mereka juga ngapain disini? Aku juga kenapa disini? Ohhh myy god ini dimanaaa? Aku siapa?" Ucap Vanesa histeris.
"Plisss deh Van ini masih pagi, jangan gila dulu." Jawab Bella yg membuat Vanesa langsung manyun.
"Kayanya ada anak baru deh?" Tebak Bella.
"Cowo apa cewe?" Tanya Vanesa sambil melompat lompat.
"Menurut gue sih cowo, soalnya kalo dia cewe mana mungkin cewe-cewe disini sampe histeris begini."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MY SENIOR
Teen FictionMencintai kakak kelas yang cuma anggap lo kaya mainan itu suatu hal yang sangat menyakitkan. Bella Syafania seorang cewe yang mencintai kakak kelasnya. Dia percaya pada kalimat "Cinta pada pandangan pertama". Bima Wahyu seorang cowo yang sangat sad...