23. Kasus Bullying

2.2K 135 20
                                    


"Tadi, 'kan, pada heboh semua. Yaaaa, walaupun ada yang diem-diem aja sambil ngelirik doang sih. Ini juga cuma bertindak untuk ngebantu orang keselek." Tiba-tiba Zahra buka suara. "Ini kali, ya, yang dimaksud bertindak bersama? Kemarin gue lihat di artikel, judulnya bertindak bersama gitulah."

"Ngomong-ngomong tentang bertindak bersama ...," Fikry menggantung ucapannya. "Gue kok kayak mendapat hidayah gitu, ya?"

"Jadi gimana Bapak Fikry, suaminya Zalwa, ketua kelas 11-IPA 1 yang terhormat?" tanya Satria berniat meledek. Oh tentu itu membuat anak laki-laki jadi heboh kembali.

"Yoi, Sat! Gue suka gaya lo!" seru Sofyan. Mungkin kalau ada di vlog Fayla, Satria sudah diberi efek kacamata hitam dengan tulisan 'thuglife'.

"WOAHHHH GILA SI SATRIA! GAK SALAH GUE SEKELAS SAMA LO!" Hillel, anak kelas 11 IPS 1 itu ikut menimpali.

Rahman jadi cengar-cengir sendiri, "Nah, itu tuh! Bener tuh! Fikry suaminya Zalwa."

"Benel, tuh! Benel! Fikly cocok sama Zalwa!" (Bener, tuh! Bener! Fikry cocok sama Zalwa!) kata Kevin yang memang cadel ikut-ikutan.

"Sssshhhhhhh! Diemmmmmmmmm! Bacot kalian semua!" Zahra berteriak duluan karena keadaan semakin ricuh, apalagi Zalwa sudah dicegat oleh Amanda dan Brenda untuk tidak mencakar muka anak laki-laki, tapi yang paling sangat ingin Zalwa cakar itu Kevin. "Fikry suaminya Zalwa, lanjutkan!"

Fikry mendelik, jadi kesal sendiri punya teman sekelas macam Zahra. "Kok lo ikutan juga?!"

"Biar seru," jawab Zahra santai.

"BODO, AH! KESEL GUAAAAAAAA!" teriak Zalwa dengan suara tujuh oktaf. "POKOKNYA GUE BUKAN ISTRINYA FIKRY! NAUDZUBILLAHIMINDZALIK!" Sekarang suara Zalwa bertambah tinggi  menjadi sepuluh oktaf.

"Saya mencium aroma-aroma anak kelas 11 IPS 1 gendang telinganya pada pecah," ujar Byna sambil memutar mutar telapak tangannya ke dekat hidung. Mencoba menampilkan ekspresi mengendus aroma ala paranormal—mungkin paranormal. "kalau 11 IPA 1 mah udah kebal nih gendang telinganya."

"Ya, iyalah! Kita mah tiap hari dapet asupan dari si sapi!" celetuk Rahman buat Zalwa kembali mendelik dan menatap pemuda itu sangar. "Ampun, nyai Zalwa. Juragan susu sapi, istrinya Fikry!"

"RAHMANNNNNNMNNNNNNN!!!!!!"

*****

"Gue kemaren tuh liat di instagram orang, entah siapa. Gue lupa. Tapi, akun itu selalu diserang sama kata-kata gak pantas, padahal akunnya, ya, cuma rada lebay sedikit, tapi nyinyirnya orang-orang yang komentar berlebihan," ujar Fikry mulai membuka suara ketika Zalwa dan Rahman sudah selesai bergulat. "Itu termasuk bullying, 'kan? Nah, tapi yang bikin gue ilfeel, si pemilik akun yang kena bullying itu malah bales nyerang. Jadilah banyak panen komentar negatif dari si pemilik akun dan netizen yang emang ngebullying." Pemuda itu berbicara serius. "Belum lagi kasus yang dituduh dan segala macem. Gue suka mantau begituan tau, seru aja gitu liatnya. Gue pikir, ini juga bisa jadi salah satu tema di tugas angkatan."

"Iya sih, Fik. Bener. Tapi bukan cuma orang lain yang gak kita kenal doang, temen lo sendiri udah kena bullying tau!" seru Fiyyah yang sebenarnya enggan memberi tahu, tetapi apalah daya ini terlalu mendesaknya untuk berbicara apa yang ia amati selama ini.

Semua yang mendengar penuturan Fiyyah jadi diam. Mengatupkan suara, tidak seperti biasanya yang langsung heboh.

"Siapa?" tanya Fikry.

Gadis berkacamata kotak-bulat itu jadi mengembuskan napas pelan. "Fayla. Gue amatin instagramnya dari waktu dia kolab sama Sofyan. Responnya kurang baik, kalian bisa cek sendiri. Bahkan seharusnya Sofyan tau ini, masa iya video kolab sendiri gak dipantau?"

"Eh?"

"Lo ngapain ngasih tau, Fi?!" bisik Fayla kecil. Kebetulan Fiyyah duduk disebelah Fayla. "Gue kira gak ada anak BHS yang tau, soalnya komen-komen itu tenggelem sama komen lain."

"Ya, gue stalker handal dan lo tau itu, Fay."

"Terserah." Gadis yang mendapat julukan crazy girl itu mendengus. "Iya, gue kena bullying, gue lagi cari tau pelakunya. Soalnya mereka kayak rombongan nikahan. Mainnya asal serbu."

"Lo kenapa gak bilang ke gua?!" tanya Sofyan jadi ngegas. "Itu, 'kan, di video itu ada gua, lo bilang ke gua dong!"

"Lah, salah sendiri lo gak mantau."

"Ya tap—"

"Udah jangan berantem, sekarang kita basmi yang ngebully Fayla sekalian jadiin kasus ini sebagai tema tugas kita," ujar Hana tenang, gadis pemegang rangking satu di kelas 11 IPS 1.

"WOAH HANA PANUTANKU!"

-tbc-

A/N:
Doain besok bisa tamat 😂 chapter ini panjang kan hueheheh

Ditulis: Senin, 25 Juni 2018
Dipublish: Senin, 25 Juni 2018

Badboy Meet A Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang