25. Para Kaum Kurker

1.8K 131 6
                                    

Sofyan yang masih fokus melihat hasil beberapa screenshoot di ponsel Fayla ini pun jadi mengerutkan kening.

"Ini.. awal mula terornya, pas lo sama gue ngelive sebelum kolabnya di upload?"

Fayla mengangguk. "Iya, gue sih mikirnya, dia namanya Syifa. Liat dari usernamenya [at]Syifanad_ gitu."

"Oh pantes, gue tau dia siapa," kata Sofyan dengan tatapan datarnya.

Fayla, Acha, Khanza, Zahra, Audyra, Fikry, Rahman, dan Rafly yang sedang duduk di dekat Sofyan karena mau tahu apa yang dialami Fayla jadi melotot kaget.

"He, yang bener? Lo kenal, Yan?" tanya Rahman kaget. Ya... walaupun kagetnya tetap dengan khas Rahman Hidayat.

"Cantik gak, Yan?" celetuk Rafly buat Zahra jadi menjitak kepala pemuda itu. "Sakit tau, Zah!"

"Ya elo juga sih, kita lagi serius juga!"

Pemuda itu jadi mendengus, mencoba memberi alasan. "Kan biar pada gak tegang yang auranya serius banget kayak gini."

"Pokoknya, bener nama dia Syifa. Gue tau dia," kata Sofyan malas. "Dia itu anak sekolah tetangga. Yaa, kalian pasti tau apa sekolahnya," lanjut pemuda itu. "Syifa tuh ngaku-ngaku gue cowoknya. Padahal mah kenal aja enggak."

"Lah, katanya lo tau. Kok gak kenal?" Khanza jadi menggigit kuku tangannya.

"Ya, itu! Gue, 'kan, pernah ngadain meet and greet gitu, tsah. Terus dia dateng, tiba-tiba meluk gue, alay gitu deh anaknya." Perkataan Sofyan sukses membuat yang mendengar jadi mengumpat, menirukan gaya muntah, dan bilang 'ew' iyuwh' dan lainnya. "Si Syifa, tuh, waktu itu bikin meet and greet gue jadi rada ancur. Gue bikin tema tentang game waktu itu. Gue udah bilang, meet and greet ini gratis dan orang-orang yang datang bakalan mabar sama gue. Cewek-cowok yang rata-rata gamers ikut adara gue itu buat ketemu dan mabar sama gue. Tapi tiba-tiba Syifa datang sama gengnya terus meluk, yang ikut meet and greet gue jadi jijik gitu," jelas pemuda itu yang tampak tak minat untuk bercerita.

"Yan, gue nyerah. Gue angkat tangan, gue melambai-lambaikan tangan pada kamera Fayla di atas lemari, walaupun gue tau itu gak nyala. Cerita ini lebih serem dari gue ikutan acara paranormal gitu kayaknya." Tiba-tiba Acha angkat bicara "Kayaknya gue harus pergi dari kumpulan ini, dadah! Gue mau ngobrol sama Hana aja," pamit Acha kemudian beranjak dari duduknya di karpet bergambar Frozen itu.

Sofyan geleng-geleng kepala kecil kemudian melanjutkan ceritanya. "Oke, gue lanjut. Syifa malah ngusir semua yang datang ke acara gue, dia bilang 'apa-apaan nih! Sofyan itu cowok gue! Mabar, mabar, gue gak izinin! Udah sana kalian pergi!' gitu katanya. Dan lagi, gamers-gamers yang udah datang itu malah jadi pergi dengan jijik. Terus nge-dm gue, nanya siapa itu Syifa."

"Parah banget, sih! Coba kalo gue jadi lo, Yan. Kalo gak gue jambak, ya, pasti gue sleding!" kata Zahra menggebu-gebu. "Ih, pokoknya gue mau ketemu orangnya, nanti gue jambak sampe botak. Bodoamat! Kesel gue."

"Gak gitu juga kali, Zah. Gue gak mungkin ngelakuin hal begitu, secara gue cowok, dia cewek," ujar Sofyan yang sedang tumben-tumbennya bisa berkata dengan kalem. "Nah, gue bikin acara meet and greet itu, kan, di Kafe. Pas yang datang udah pada bubar, Syifa langsung ngenalin dirinya. Dua temennya yang gue sebut geng tadi juga. Sementara gue gak ngebawa anak BHS atau yah.. temen. Gak ada. Gue datang sendiri buat mabar sekalian ketemu sama followers-followers gue. Gara-gara itu, gue jadi tau Syifa. Dibilang kenal sih enggak, soalnya gue gak ngasih respon lebih ke dia. Cuma emang dia suka ngegas aja di dm."

"Itu orang yang bikin gue jadi pengen bikin tema tugas angkatan ini jadi bullying. Kita tahun lalu pake tema maraknya pacaran padahal masih SMA, SMP, bahkan SD. Lo tau sendiri BHS nentang pacaran," kata Fikry buka suara. "Tapi kita juga hidup di jaman bullying. Banyak orang kurang kerjaan tapi malah jadi pembully, padahal mereka bisa bikin suatu seni dengan kreatifitasnya."

"Nah itu! Seenggaknya, lakuin hal-hal bermanfaat kek, kayak gue," sahut Rafly.

"Emang lo bikin hal bermanfaat apa?" tanya Fayla jadi bingung sendiri.

"Gue bikin akun organisasi buat ngereport bullying di media sosial."

"APA?!"

-tbc-

A/N:
Panjang lho chapter ini. Dah pada tidur belum nih?

Ditulis: Senin, 26 Juni 2018
Dipublish: Selasa, 26 Juni 2018

Badboy Meet A Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang