"WOY, DIEM SEMUANYA! DIEM!" ujar Sofyan keras sampai membuat semuanya jadi refleks menurut, kecuali Zalwa."Coa sayang, lo mau gak jadi pacar gue?"
Semua temannya jadi mendengus kasar. Bahkan ada yang terang-terangan mengumpati Sofyan.
"Lo kalo nyepik gak kenal tempat, waktu, dan siapanya, ya, Yan," ujar Rafly lalu jadi tertawa renyah. Tapi tak peduli dengan kecoa di baju Zalwa.
"E SETAN! TOLONGIN GUE DULU WOY!" pekik Zalwa semakin histeris ketika si kecoa jadi naik-naik ke atas kerahnya, kemudian malah hinggap di leher gadis itu, buat teriakkannya jadi lebih keras. "WOY BANTUIN GUA! BANTUIN GUA! BANTUIN!" pekiknya sambil menggeliat.
Tapi sayangnya, cara menggeliat bukan hal yang tepat.
Kecoa itu jadi jatuh masuk ke dalam seragamnya.
"AAAAAA GELI WOY HUAAA BANTUIN!"
"Guys! Bisa diliat, ya, Zalwa sekarang makin histeris dan kelas ini makin heboh," kata Fayla sambil menatap kameranya dan jadi merinding sendiri membayangkan dirinya itu Zalwa. "Gue aja geli."
Kelas itu semakin rusuh dengan adanya Brenda yang sudah bergaya lebay.
"Aduh, aduh, aduh. AAAA! Ih itu tolongin si Zalwa, dong! Kalo begini gue bisa pingsan nih. Dandi, bantuin gueee!" Brenda mengipas-ngipasi dirinya dengan tangan, berlagak seperti sebentar lagi akan pingsan..
Halah, dasar lebay, begitulah umpatan dalam hati beberapa anak kelas 11 IPA 1 ini ketika melihat Brenda.
Dandi yang merasa terpanggil hanya melirik kecil lalu kembali tertawa dengan kubunya, buat Brenda jadi memasang ekspresi datar lagi.
"Dasar gak peka!" gumamnya kesal.
Tapi sepertinya Sofyan belum puas bertingkah, ia menarik Fayla yang sedang membawa kamera. Gadis itu saja sampai teriak-teriak protes.
Puas menarik Fayla sampai di depan Zalwa, akhirnya cowok itu berbicara. "Ambil kecoanya."
"APA?! LO GILA? KENAPA HARUS GUE?! SETAN DASAR!" umpat Fayla kesal. Tetapi kamera tetap berada di genggamannya.
Cowok berperawakan tinggi itu jadi memutar bola matanya malas. "Ya nggak mungkin, 'kan gue yang ambil sementara kecoanya ada di dalem seragam Zalwa? Gue harus masukkin tangan ke seragamnya Zalwa gitu?" Sofyan membalas dengan santai, membuat Zalwa jadi bergidik ngeri sambil terus berteriak minta tolong. "Lagian kalo lo yang ambil percaya deh sama gue, subscribers lo bakal nambah banyak. Bisa jadi juga lo bakal viral."
Ucapan Sofyan tentu saja membuat Fayla jadi tergiur. Viral, bertambah subscriber, pasti endorse akan semakin lancar.
Dasar manusia. Bisanya tergiur dengan notifikasi bejibun, saja.
"I-iya, deh! Gue ambilin!" kata Fayla dengan sedikit ragu. "Zal, gue masukkin tangan ke seragam lo gak apa-apa, kan?"
Zalwa mengangguk cepat. "Demi keselamatan gue, bangsa, dan negara!"
"Kagak nyambung, sapi!"
"Oke, guys! Jadi demi keberlangsungan ulangan kali ini dengan aman dan damai, jadi gue akan jadi pahlawan kemaleman! Jangan liat, ya!"
-tbc-
A/N:
Chapter ini pas banget 400 tanpa A/N, huhu, aku terhura!! 😂Ditulis: Kamis, 31 Mei 2018
Dipublish: Kamiss, 31 Mei 2018 (tapi dua menit lagi udah tanggal 1 Juni hoho)11.59 selesainya wkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Meet A Crazy Girl
Krótkie Opowiadania[SUDAH TAMAT, republish, new version] Banzalsix High School mempunyai dua murid paling disorot publik sepertinya. Pertama, badboy yang suka tebar pesona di sekolah maupun sosial media. Kedua, crazy girl yang menjabat sebagai youtuber dengan vlog-vl...