Sekalipun dia terus mendorongku menjauh dan mengusirku, aku tetap tidak bergeming . Sekalipun aku berusaha keras mencari cara untuk membencinya aku tetap tidak bisa
Pagi
Seorang yeoja paru baya yang masih tampak cantik menggelengkan kepalanya melihat seorang yeoja cantik tampak masih betah bergulung dibawah selimut kesayangannya
"Jiyeon~ah ireona" panggil taehee
"5 menit lagi eomma" gumam yeoja cantik itu masih betah dengan selimutnya
"Yak bangun krystal sudah menunggu di bawah" kata taehee
"Jinjja???" kata Jiyeon kemudian berlari ke arah kamar mandi
"Aigoo anak itu" geleng taehee
Skip~
20 menit kemudian jiyeon sudah tampil cantik dengan polesan make up natural dengan ditambah bando mahkota di kepalanya . Membuat jiyeon seperti seorang putri
Jiyeon berjalan menuruni tangga dengan riang menuju meja makan dan menyapa anggota keluarga nya
"Pagi eomma appa oppa krystal~ah" riang jiyeon
"Pagi Jiyeonnie" kompak mereka
"Aigoo tuan putri kita sudah bangun . Yak apa kau tau berapa lama aku menunggumu disini eoh" seru krystal pura pura kesal
"Hehe mianhae krystal~ah aku bangun kesiangan. Salahkan saja Jongsuk oppa yang terlalu tampan" sahut jiyeon membayangkan Lee Jongsuk di drama terbarunya
"Aishhh" kesal krystal
"Aigoo kalian ini, sudahlah cepat makan dan berangkat . Eomma tidak mau kalian telat" nasehat taehee
"Ne omma" kompak dua yeoja cantik itu
School~
Sebuah mobil sport putih tampak memasuki Seoul High School . Tampak dua orang yeoja cantik keluar dari mobil sport tersebut . Banyak namja menatap kagum kearah mereka . Sedangkan para yeoja berdecak iri menatap dua yeoja tersebut .
Siapa yang tidak kenal Park Jiyeon, putri bungsu keluarga Park yang mempunyai perusahaan kedua terbesar di Korea . Dan Jung Krystal putri tunggal pemilik hotel terkemuka di Korea .
Tak lama sebuah mobil sport merah memasuki Seoul High School . Pemilik mobil sport merah itu tampak keluar dari mobilnya
Tampan~
Siapa lagi kalau bukan pangeran Seoul High School, Kim Myungsoo . Putra bungsu keluarga Kim yang memiliki perusahaan terbesar di Seoul
Myungsoo berjalan acuh melewati para murid Seoul High School .Jiyeon mengeratkan genggaman tangannya pada ktystal
"Jiyeon~ah gwenchana" tanya krystal
"Gwenchana krystal~ah... kajja kita ke kelas" ajak jiyeon
"Hufftt sulit menghibur orang yang patah hati, karena orang yang patah hati cenderung berbohong kalau mereka baik baik saja" gumam krystal sambil menatap punggung sahabatnya yang mulai menjauh
Lapangan basket
Tampak siswa siswi kelas 3A memenuhi lapangan basket yang berada di gedung Seoul High School
"Anak anak karena hari ini guru Song tidak datang maka kelas 3A dan 3C akan bergabung . Hari ini kita akan melakukan pertandingan antara kelas 3A dan 3 C" seru choi saem, guru olahraga
"Ne saem" teriak para murid
Jiyeon Pov
Aku menghela nafas lemas begitu choi saem mengumumkan bahwa kelasku dan myungsoo akan bergabung . Ada perasaan senang karena aku bisa melihatnya dengan leluasa. Tapi aku juga belum siap tatapan tajam nya yang selalu ia tunjukkan saat ia melihatku
Aku melihatnya yang sedang mendrible bola dengan lincah .dan sesekali tersenyum girang saat berhasil memasukkan bola kedalam ring . Tanpa sadar aku tersenyum melihatnya tersenyum . Aku menundukkan kepalaku begitu sekelabat kejadian tempo hari di pesta ulang tahun jongin .Bagaimana tatapan kebencian itu ditunjukkan padaku.
Author Pov
Tanpa Jiyeon sadari sebuah bola basket terlempar ke arahnya
"Awas" teriak para siswa yang melihat kejadian tersebut
Buggg~
Seketika itu jiyeon merasakan pandangannya gelap tapi sebelum itu dia bisa mendengar teriakan krystal memanggilnya
Skip
Jiyeon mengerjapkan matanya dan menatap sekeliling
"Jiyeon~ah kau sudah sadar" senang krystal"Ahh" ringis jiyeon
"Aku dimana krystal~ah" tanya jiyeon merasakan kepalanya berdenyut nyeri
"Kau sekarang ada di ruang kesehatan jiyeon~ah . Apa kau tidak ingat tadi kau terkena lemparan bola basket . Yakkk... Kau tau seberapa khawatirnya aku saat melihat mu jatuh dan tidak sadarkan diri eoh . Sebenarnya kenapa kau bisa melamun seperti itu eoh . Dan apa kau tau siapa yang membawa mu kesini" cerewet krystal
"Mwo... Nugu ?" tanya jiyeon
"Kim Myungsoo" ucap krystal penuh penekanan
"Myungsoo ?? Wae ? Kenapa tiba tiba dia melakukannya ??" bingung jiyeon
"Molla, dia terlihat khawatir saat melihat mu pingsan . Dia bahkan memarahi orang orang dan menyuruh mereka menyingkir saat menggendong mu tadi" ujar krystal
Jiyeon Pov
Ada perasaan bahagia yang muncul dihatiku saat ini . Seperti aku sudah menemukan secerca harapan untuk menyinari hatiku yang hancur ini
"Jinjja" tanyaku tak yakin
"Eoh... Mana mungkin aku berbohong" angguk krystal
"Aku pergi dulu krystal~ah" pamutku tak memperdulikan kepalaku yang masih berdebyut nyeri
"Yakk jiyeon~ah oddiga" teriak krystal yang masih bisa kudengar
Aku berlari mencarinya
Entah kenapa aku sangat senang mengetahui myungsoo masih perduli padaku . Langkahku terhenti saat aku melihatnya duduk dibangku taman sambil memejamkan matanya . Tak lupa dengan earphone di telinganya . Aku melangkahkan kakiku menghampirinya"Myungsoo~ah" panggilku dengan senyum
Myungsoo membuka kedua matanya yang semula terpejam dan menatapku
"Apa yang kau lakukan disini" tanya nya dingin
"Ani... Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena kau sudah menolongku .Aku tau kau masih perduli padaku" ucap ku tulus
"Lupakan" tukas nya dingin
"Ne?" tanyaku bingung
"Park Jiyeon ternyata kau benar benar naif . Hanya karena aku menolongmu satu kali kau begitu percaya diri ? Bukan hanya kau bahkan kalau ada yeoja lain yang berada di posisimu aku juga akan menolongnya . Kalau yeoja itu bukan Park Jiyeon aku tetap akan melakukan hal yang sama . Jangan terlalu percaya diri Park Jiyeon~shi" ucap myungsoo kasar
Aku meremas ponsel yang ada di genggaman ku berusaha mencerna setiap kata yang keluar dari bibir nya
"Apa sudah tidak ada hal yang ingin kau sampaikan ? Kalau begitu aku pergi" ucapnya
"Benar benar memuakkan" gumam nya yang masih biasa ku dengar
Tubuhku merosot dan perlahan pandangan ku mengabur
Tbc
Hai aku kembali dengan chapter baru
Myungsoo disini jahat banget yaa ?
Keke emang aku bikin begitu
Pokoknya jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Teen FictionCinta pertama ku yang begitu manis sekaligus menyesak kan Cinta pertama yang membuat ku tau apa itu rasa sakit Saat dia pergi menjauh Aku benar benar sadar Bahwa bukan untukku lagi Dia berada di tempat yang tidak bisa aku jangkau Aku yang hanya bisa...