Kalau aku mencintai seseorang, haruskah aku memilikinya ?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jiyeon mendengus kesal saat Myungsoo berlari meninggalkan nya
"Seenaknya saja ia menciumku" dengusnya
Kalau kakinya tidak sakit pasti ia sudah mengejar lelaki tersebut dan menghadiahkan nya dengan bogem mentah
Dilihatnya lagi tayangan tv . Beberapa jam kemudian Jiyeon mulai merasakan matanya mulai mengantuk . Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 10 malam
"Saatnya tidur tuan putri" Jiyeon memekik kaget saat tubuhnya sudah ada di gendongan Myungsoo
"Apa yang kau lakukan ?" ucap Jiyeon
"Apalagi ? Tentu saja menggendongku
"Turunkan aku" pekik Jiyeon
Ia masih kesal pada Myungsoo yang seenak jidatnya mencium nya begitu saja
"Shireo" kekeh pria itu
"Turunkan aku" ucap Jiyeon sambil memberontak
"Jangan bergerak Ji nanti kita bisa jatuh" ucap Myungsoo seraya menaiki tangga . Begitu sudah melewati tangga terakhir Myungsoo melangkah ke arah kamar Jiyeon . Di bukanya kamar gadis itu dan melangkah mendekati ranjang Jiyeon . Saat akan menurunkan gadis itu Jiyeon dengan sebal menjambak rambut Myungsoo
"Akkkkk sakit Ji . Lepaskan" ringis Myungsoo
"Suruh siapa kau menciumku sembarangan . Rasakan ini" ucap Jiyeon seraya mengencangkan jambakkannya pada rambut Myungsoo
"Appooooo Ji . Lepaskan . Akkkkkkk"
Myungsoo langsung melepaskan tubuh Jiyeon supaya Jiyeon jatuh keatas ranjang dan melepaskan jambakkannya . Tapi karena tangan Jiyeon masih memegangi rambut Myungsoo mereka jatuh bersama di ranjang Jiyeon dengan posisi Myungsoo menindih Jiyeon
"Aishhhh kau benar benar Dino, Park Ji . Aku pikir kau akan botak" ucap Myungsoo sambil mengusak rambutnya tanpa menyadari posisi mereka . Sementara Jiyeon terdiam
Myungsoo yang menyadari keadaan hening pun membuka matanya dan membulatkan matanya begitu menyadari posisi mereka tapi bukannya beranjak Myungsoo malah terdiam menatap Jiyeon di bawahnya
Jiyeon masih sama seperti dulu . Cantik . Wajahnya sekarang bahkan bertambah cantik dengan kesan dewasa dan err sexy . Myungsoo menggeleng tapi kemudian tatapannya jatuh pada bibir Jiyeon yang berwarna merah
Tanpa sadar ia semakin mempersempit jarak diantara mereka . Dan mendekatkan wajahnya pada pada gadis itu . Saat melihat Jiyeon sudah memejamkan matanya Myungsoo ikut menutup matanya . Saat jarak wajah mereka tinggal 5 senti Jiyeon membuka matanya dan memukulkan dahinya ke kepala Myungsoo yang membuat pemuda itu memekik dan langsung bangun dari posisinya
"Argggghhhh sakit Ji" ucapnya seraya memegangi dahinya yang pasti sekarang memerah
Sementara Jiyeon langsung bangun dari posisinya dan duduk sambil bersidekap seraya memandang remeh kearah Myungsoo
"Cih siapa suruh berbuat mesum padaku" ucap gadis itu
"Siapa yang berbuat mesum ?? Aku hanya ingin-"
"Menciumku?" potong gadis itu
Sementara Myungsoo tak berkutik, selain memang benar ia juga tak ingin merasakan nyeri di tubuhnya juga . Sudah cukup rambut dan dahi tampannya menjadi korban keganasan Jiyeon . Bahkan dahinya sekarang masih berdenyut nyeri
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Teen FictionCinta pertama ku yang begitu manis sekaligus menyesak kan Cinta pertama yang membuat ku tau apa itu rasa sakit Saat dia pergi menjauh Aku benar benar sadar Bahwa bukan untukku lagi Dia berada di tempat yang tidak bisa aku jangkau Aku yang hanya bisa...