Prolog

2.7K 164 14
                                    

Zaman Edo disebut juga zaman modern pada masa itu. Di zaman ini jumlah Samurai mulai berkurang sedikit demi sedikit. Tak sedikit dari para Samurai yang akhirnya menyarungkan pedangnya dan memilih menjalani kehidupan normal.

Pada zaman ini pemerintah memberlakukan sebuah sistem Hirarki Sosial. Dimana struktur masyarakat terbagi menjadi dua, yaitu yang memerintah dan diperintah. Pada istilah tersebut dapat dilihat kelas mana yang memiliki kedudukan tinggi dan mana yang memiliki kedudukan rendah.

Kisah ini bercerita tentang sebuah klan terhormat pada masa itu. Klan yang mengatur hampir sepertiga wilayah Jepang dan sangat disegani. Adalah klan Hyuga yang memegang peranan penting disana.

Sebuah klan yang terkenal bijaksana. Tak sedikit dari msyarakat sekitar yang akhirnya masuk dalam klan ini, termasuk para Samurai. Yang merasa yakin bahwa kehadirannya akan segera terhapuskan oleh sistem pemerintahan yang baru.

" Kalian klan Uchiha mulai hari ini akan bekerja dengan sepenuh hati untuk melayani klan Hyuga "

" Kami bersedia "

Sebuah perjanjian terukir antar pemimpin pertama klan Hyuga dengan pemimpin pertama klan Uchiha. Sejak itu Uchiha berkerja sebagai pelindung klan Hyuga. Dengan Samurai yang selalu terselip di pinggang, klan Uchiha dipercaya bersedia mati demi klan Hyuga.

Seiring waktu berlalu, perjanjian itu terus berlanjut hingga keturunan berikutnya.

Disebuah kastil nan megah, seorang gadis duduk sendiri. Mencari celah diantara sisi pintu hanya untuk melihat keluar.

" Hime-sama.. saya masuk "

Tap..tap..tap...

Sang putri lantas berjalan kembali ke tengah ruangan. Duduk dengan anggunnya sebelum mempersilahkan pelayan itu masuk.

" Teh anda nona "

" Arigatou "

Secangkir teh hijau diletakan didepan sang putri.

" Shitsurei shimashita "

Dan sang putri pun sendiri lagi di sebuah ruangan besar.

Di istana ini, semua hal mengacu pada peraturan yang sudah ada. Sejak bangun tidur hingga tidur lagi, semua terjadwal.

Anak-anak yang terlahir dari kalangan atas harus bersedia mengikuti aturan yang telah ditetapkan untuknya.

Termasuk sang putri Hinata Hyuga.

" Permisi nona.. sudah waktunya belajar "

Pelayan lain masuk dan pelajaran pun di mulai. Hinata yang masih berusia lima tahun saat itu belum mengerti aturan yang mengikatnya.

" Nee.. kenapa aku tidak boleh keluar ruangan? " tanya Hinata kecil.

" Karna diluar terlalu berbahaya " jawab sang pelayan.

" Anak laki-laki diluar sedang apa? "

" Mereka berlatih "

" Berlatih? "

" Ha-i "

" Untuk apa? "

" Mereka adalah klan Uchiha, ketika mereka besar nanti mereka akan menjadi pelindung klan Hyuga "

Hinata mencoba mencerna perkataan pelayannya meski terlalu sulit untuk dimengerti. Usai belajar Hinata kembali mengintip anak-anak yang sedang berlatih dengan sebilah pedang kayu.

" Latihan hari ini selesai "

Mereka langsung tersungkur karna kelelahan. Usia mereka tidak berbeda dengan Hinata tapi latihan yang mereka lakukan layaknya orang dewasa. Hal yang mustahil jika mereka tidak kelelahan. Banyak dari mereka yang akhirnya memilih keluar dari klan dan menjalani kehidupan diluar daerah kekuasaan Hyuga.

Seorang anak laki-laki duduk menepi, menghindar dari kumpulan anak lainnya. Memandang lurus kedepan tanpa menghiraukan keringat yang terus menitik di wajah dan tubuhnya.

" Aku harus menjadi lebih kuat lagi " pikirnya.

Hinata yang mengintip dari kejauhan tertegun melihat anak itu. Pandangannya bahkan tak lepas dari bocah Uchiha.

" Hiashi-sama "

Semua menunduk sesaat ketika seorang pria datang melihat anak-anak latihan.

" Segera kembali kerumah dan beristirahat " ucapnya.

" Ha-i.. arigatou gozaimasu " seru mereka.

Bruk

Hiashi menutup pintu itu sebelum pergi. Satu-satunya hiburan Hinata di waktu penatnya.

Hinata yang terkejut lantas berlari menuju tempat tidurnya. Menahan perasaan takut juga sedih karna tak pernah diijinkan keluar kamar ini. Layaknya burung dalam sangkar emas.

~Skip~

Yah.. hujan-hujan begini enaknya release FF baru sambil minum coklat panas.. slurp... mantap..

enjoy mina~



RelationshipWhere stories live. Discover now