Tahun terus berganti sang putri kecil telah tumbuh menjadi gadis remaja nan cantik jelita.
" Semua sudah siap " gumamnya.
Srrtt
" Ohayo gozaimasu Hinata Hime-sama "
Tepat saat Hinata membuka pintu kamarnya seorang pria menunduk dihadapannya.
Bruk
Karna terkejut Hinata lantas menutup pintu itu lagi.
" A-a-a-apa yang ka-kau lakukan? "
Tangannya gemetar saat mengatakan hal itu.
" Namaku Sasuke Uchiha aku diperintah untuk menjaga anda ketika diluar istana " ucapnya dari balik pintu.
Jantung Hinata berdegup tidak karuan. Hinata tak pernah berinteraksi dengan pria sekalipun kecuali sang ayah. Bahkan pelayan pria pun dilarang melintasi kamar Hinata. Hingga usia 13 tahun Hinata terkurung di kamarnya. Hiashi merasa home schooling adalah pilihan terbaik bagi Hinata.
Dan hari ini untuk pertama kalinya saat Hinata akan keluar rumah untuk sekolah dia harus bersama dengan Sasuke. Bukan karna mereka tidak saling kenal. Justru karna Hinata sangat mengenalnya karna dia selalu berlatih tak jauh dari halaman kamar Hinata. Sudah sejak lama Hinata menaruh perhatian lebih pada Sasuke dan memendam perasaannya karna Sasuke adalah Uchiha. Mustahil baginya untuk bersama dengan Sasuke, bahkan bermimpi pun dilarang.
" Hime-sama kita akan terlambat ke sekolah "
" Kita? " batin Hinata.
" Hime-sama "
" Ha.. ha-i.. "
Srrtt
Hinata membuka pintu itu perlahan. Sesaat memandang Sasuke lalu segera membuang muka menutupi ronanya yang mulai bersemu.
Di meja makan.
" Hinata, mulai hari ini kau akan sekolah di sekolah umum "
Hinata hanya menunduk mendengar sang ayah bicara.
" Kau harus bisa berinteraksi dengan orang luar "
Hanya anggukan yang diberikan. Hinata terus mencuri pandang pada Sasuke yang berdiri tak jauh dari meja makan itu tanpa menghiraukan sang ayah.
" Jadi kita sekolah bersama ya " pikir Hinata.
Meski hanya sesaat Hinata tak henti kagum pada sosok pria disana. Berdiri tegap dengan katana yang selalu terselip di pinggangnya membuatnya semakin mempesona.
" Ehem.. "
Hinata tersadar dan segera meletakkan sumpitnya, bersiap pergi ke sekolah.
" I-itekimasu " ucap Hinata menunduk sesaat.
" Hn "
" Shitsurei shimashita " sahut Sasuke.
" Ku percayakan nyawa putriku padamu "
" Ha-i "
Mereka lantas pergi dengan mobil berbeda meski tujuan mereka sama.
" Sepertinya aku tepat waktu " pikir Hinata.
Sekolah masih ramai, beberapa mencari nama mereka di papan untuk mengetahui kelas mereka.
Hinata berjalan perlahan sambil terus mengedar pandangan kesekitarnya.
" Kirei " batinnya.
Lalu berhenti di sebuah pohon sakura besar menikmati angin musim semi yang berhembus lembut. Di belakangnya, Sasuke pun ikut melihat sekitar. BUkan untuk menikmati suasana melainkan melihat orang-orang yang 'dirasa' berbahaya bagi Hime nya.
YOU ARE READING
Relationship
FanficAku bukan siapa-siapa, aku tak ada artinya. Aku ada untuk mu dan selalu siap mati atas perintahmu.