Pagi ini di istana Hyuga. Hinata sarapan seperti biasa, pergi sekolah seperti biasa, dan bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah pun seperti biasa.
" Tapi kenapa aku merasa aneh? " pikir Sasuke.
Disaat Hinata merasa bak-baik saja, Sasuke gelisah sendiri. Matanya tak henti menatap Hinata dengan penuh tanda tanya.
" Kenapa Hime-sama tidak bicara denganku? Kenapa Hime-sama mengacuhkanku? Apa kesalahan yang telah kulakukan? "
Dan banyak pertanyaan lainnya yang terus mendesaknya untuk menegur dan meminta penjelasan pada Hinata. Tapi dia urung melakukannya, Sasuke terus berusaha menahan semua itu. Karna itu bukanlah hal penting, yang penting adalah keselamatan Hime-sama nya.
" Apa kau tidak merasa ada yang aneh dengan Sasuke " ucap Hana.
" Betsuni " ucap Arisa.
Hinata hanya diam dan melanjutkan makan siangnya.
" Kau masih marah pada Sasuke? " tanya Arisa saat Hana pergi.
Hinata memalingkan wajahnya.
" Kurasa dia hanya menjalankan tugasnya sebagai pelindungmu "
Hinata tetap bungkam tiap kali ada yang menanyakan perihal sikapnya pada Sasuke.
Karna festival sudah semakin dekat, semua orang terpaksa tinggal di kelas usai pelajaran.
" Kita kehabisan cat " ucap seseorang.
" Hana kemana? "
" Hana sedang rapat komite "
Keadaan jadi sedikit gaduh. Hana perwakilan kelas dalam festival tidak ada, bahkan Arisa yang dipercaya mengatur pun hilang entah kemana.
Semua orang sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing. Satu-satunya yang senggang saat itu hanya satu orang.
" Sasuke.. Uchiha Sasuke.. " pikir mereka menatap Sasuke.
Yang dimaksud hanya diam menutup mata sambil melipat tangan di dada.
" Onegaishimasu " ucap mereka memohon pada Hinata.
" Lagi? " batin Hinata.
Hinata diam tak menjawab. Dia tak bisa menolak meski ingin, tapi dia juga tak ingin menuruti permintaan mereka.
" A-aku saja yang pergi " ucap Hinata.
Semua diam sesaat.
" Hontou? " tanya salah satu dari mereka.
Hinata mengangguk meski ragu.
Setelah mendapat beberapa catatan, Hinata bersiap pergi.
" I-i-itekimashu " ucap Hinata sebelum keluar kelas.
" Hime-sama " panggil Sasuke.
" A-aku bisa pergi sendiri "
" Tapi- "
" La-lagipula.. dekat.. " ucapnya lirih.
Ragu. Karna nyatanya meski dekat, Hinata tidak tau dimana letaknya. Tak pernah sekalipun Hinata pergi keluar apalagi sendiri seperti sekarang.
" Kalau aku mengikuti arah yang mereka buat seharusnya disini " gumamnya sambil memutar kertas penunjuk jalan yang dia peroleh dari teman-temannya.
Sesekali dia melihat kekanan dan kiri.
" Tapi tak ada nama toko seperti yang mereka tulis disini " gumamnya.
Dia mulai bingung sendiri. Hari sudah semakin sore dan toko itu belum juga ketemu. Dia coba menghubungi Arisa maupun Hana tapi tak satupun dari mereka yang menjawab. Satu-satunya orang yang belum dia hubungi hanya Sasuke.
YOU ARE READING
Relationship
FanfictionAku bukan siapa-siapa, aku tak ada artinya. Aku ada untuk mu dan selalu siap mati atas perintahmu.