Hope

626 83 8
                                    

" Sasuke mohon bantuannya hari ini "

" Ck "

Festival tahunan sekolah hari kedua, lagi-lagi Sang Uchiha dipaksa memainkan peran yang paling dia benci, menjual diri.

Demi sang Hime-sama, Hinata. Sasuke harus mau berfoto, berdekatan, bahkan meladeni sekian banyak gadis yang datang ke kafe.

Hinata POV

" Kasihan Sasuke-kun " batinku.

Yang hanya bisa mengintip dari balik tirai, melihatnya tersiksa dari kejauhan karna ulah ketua kelas.

" Andai aku bisa melakukan sesuatu " jeritku dalam hati.

Tapi apa yang bisa ku lakukan, dia melakukan ini untukku. Jika aku melakukan sesuatu meski untuk membantunya belum tentu dia setuju.

" Bagaimana ini "

Aku gelisah sendiri memikirkannya.

" Dousta Hinata? " tanya Hana.

" Ah.. i-iie.. "

Aku kembali diam dan mengulang kegiatanku, mengintip.

" Kau ingin menolong Sasuke? "

Deg

" Ah.. mm.. ano..a-aku.. "

Sukses membuatku gelagapan sendiri mencari alasan.

" Kenapa kau tidak membantunya saja " sahut seseorang dari belakang.

Kami berdua menoleh dan mendapati Arisa yang tengah tersenyum.

" Jangan bodoh Arisa "

" Maa.. maa.. toh Sasuke juga tidak akan menolak "

" De-demo.. " ucapku ragu.

" Ku pikir kalau kau keluar semua akan menjadi lebih cepat "

" Be-benarkah? "

" Tentu saja "

Aku membayangkan sesaat kemeriahan kafe ini dan senyum Sasuke-kun saat aku membantunya. Dia pasti akan sangat senang karna keberadaanku disini berguna.

" Yah.. aku tidak memaksamu, kalau kau- "

" Ii yo " potongku.

" Kau yakin? " tanya Arisa lagi.

" Hm " anggukku.

Entah kenapa Hana-chan justru tidak mendukungku. Dan tampak kesal melihat kami berdua.

" Bawa ini "

" Apa ini? " tanyaku.

" Tongkat sihir "

" He? "

" Kau adalah bintang disini Hinata " ucap Arisa.

Sesaat sebelum aku keluar Arisa mengatakan sesuatu dengan lantang di depan semua orang. Aku tidak begitu mendengarnya dengan jelas karna dia tidak memakai pengeras suara. Setelah itu dia menyuruhku keluar dari balik tirai ini.

" Tinkerbell "

" Woooooaaaaaa.... "

Beberapa orang tampak histeris dan benar saja kafe kami sekejap penuh bahkan ada yang rela menunggu diluar.

" A-Arisa-chan.. "

" Kau tak perlu melakukan apa-apa Hinata "

" De-demo.. "

" Bukankah sudah ku bilang kau bintang disini, tugasmu hanya berdiri disini dan tersenyum pada pelanggan "

" De-demo Arisa- "

RelationshipWhere stories live. Discover now