Hari-hari di sekolah dilalui dengan penuh rintangan berat bagi Hinata. Dia tak tau bagaimana cara berinteraksi dengan banyak orang setelah sekian lama terkurung dalam istana Hyuga.
" Hyuga-san.. mau makan siang bersama? "
Siang itu saat jam istirahat seorang gadis mendekati Hinata dengan penuh percaya diri.
" Oke " batin Hinata.
Tapi nyatanya dia hanya diam tak menjawab, malah bingung sendiri.
" Kalau ku katakan begitu dia pasti mengira aku terlalu percaya diri tapi jika ku tolak dia pasti sedih " pikir Hinata.
" A- "
" Sepertinya kau sedang ingin sendiri, kalau begitu aku dengan yang lain saja ya " ucap gadis itu berlalu.
Hinata langsung bungkam dan menunduk.
" Bukan itu.. aku tidak ingin sendiri.. tidak.. " jeritnya dalam hati.
Srrtt
" Hime-sama "
Sasuke yang melihat Hinata berlari lantas mengejarnya tanpa pikir panjang karna memang tugasnya untuk selalu bersama Hinata.
" Hime-sama "
Saat Sasuke berhasil mengejar dan menanyakan apa yang terjadi, Hinata hanya diam.
" Na-nandemo nai " ucap Hinata menahan isaknya.
Berat, terlalu berat ujian yang diberikan Otou-sama nya.
" Bagaimana caraku melewatinya " tangis Hinata di kamarnya.
Setiap hari berlalu tanpa sekalipun Hinata merasa bahagia.
" Ini tidak seperti kehidupan SMA yang ku bayangkan " batinnya.
Meski begitu Hinata tidak ingin menyerah. Meski sulit dan berat Hinata mencoba bangkit.
" Aku tidak boleh mengecewakan Otou-sama " batin Hinata.
Dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia bisa berubah dan membaur dengan lingkungan baru, sekolah.
Setelah latihan panjang setiap hari sepulang sekolah, pagi ini untuk pertama kalinya Hinata akan mempraktekkan hasil latihannya.
Dia menarik nafas dalam sebelum membuka pintu didepannya.
" Huuuff.. " desahnya.
Srrtt
Suasana ramai yang terdengar dari balik pintu sontak hening bersama dengan kehadiran Hinata disana. Semua mata tertuju padanya.
Hinata pun ikut membatu di posisinya sesaat.
" Aku harus bisa " pikirnya.
Dia menggeleng sesaat mencoba membuang semua pikiran negatifnya.
" O..o..oha.. "
" Kenapa begitu sulit mengatakannya padahal hanya sapaan biasa " serunya dalam hati.
Hinata menunduk lalu menutup mata sesaat. Sasuke yang ada dibelakangnya hanya diam tak melakukan apapun.
" O-ohayo.. go-gozai..masu.. " suaranya merendah seketika saat dia sadar bahwa tak ada yang meresponnya.
Semua mata masih tertegun melihatnya.
" Ka-kawai " batin mereka bersamaan.
Tapi tidak pada Hinata.
" Yappari " batin Hinata menahan tangisnya.
YOU ARE READING
Relationship
FanfictionAku bukan siapa-siapa, aku tak ada artinya. Aku ada untuk mu dan selalu siap mati atas perintahmu.