" O-Oka..sama.. "
" Hm? "
" A-aku mohon.. ijin..keluar.. "
" Bukankah hari ini libur sekolah? "
" A-aku ingin.. ke perpustakaan " dustaku.
" Hm? "
" Umum.. perpustakaan umum "
" Sendiri? "
" De-dengan.. Sasu.. ke..kun.. "
" Pergilah "
" Arigatou Oka-sama "
" Jangan pulang terlalu larut "
" Ha-i "
Senang. Ku pikir akan sulit meminta ijin keluar karna sebelumnya aku tidak pernah keluar rumah selain ke sekolah.
Cklek
" Ohayo gozaimasu Hime-sama "
Tepat saat aku membuka pintu rumah ini, dia sudah ada didepan pintu menyambutku.
" O-ohayo "
Dan kamipun bersiap pergi. Didalam mobil aku tak henti mencuri pandang dengannya. Dia benar-benar berbeda saat memakai pakaian santay.
Selama ini yang kulihat darinya hanya seragam sekolah atau setalan kemeja hitam yang selalu dia kenakan diluar jam sekolah.
Tapi kali ini dia berbeda. Dengan jeans dan kemeja kasual membuatnya semakin tampan. Satu lagi, dia tidak membawa katananya.
Ini seperti kencan sungguhan.
" Gawat! aku tak berhenti menatapnya " batinku.
Setibanya di depan gedung perpustakaan umum.
" Apa ini tempat kencan kita Hime-sama? "
" I-iie " batinku.
Andai aku bisa mengatakan itu dengan lantang >,<
" Sepertinya bukan " tebaknya.
Saat mobil yang mengantar kami sudah benar-benar hilang tak terlihat, dia lantas memesan taxi.
" Hime-sama boleh saya meminta sesuatu? "
" Hm? "
" Bisakah anda berhenti menatap saya "
Deg
Sudah ku duga dia menyadarinya! ah memalukan.. dia pasti akan membenciku sekarang.
" Um " anggukku.
" Saya tidak membencinya.. hanya saja.. itu sedikit membuat saya malu "
Lavenderku membulat melihat ekspresinya. Meski dia memalingkan wajahnya namun telinganya tampak memerah.
Ternyata dia malu!
Setelah hampir 1 jam perjalanan kami tiba di sebuah tempat.
" Taman ria? " gumamku.
" Anda tidak menyukainya? "
" I-iie "
Ini pertama kalinya aku mengunjungi taman ria. Ramai. Mungkin karna weekend jadi banyak pengunjung yang datang.
" Ah "
Greb
" Jangan lepaskan tangan saya Hime-sama " ucapnya meraihku.
Hampir saja aku terbawa arus manusia disini jika dia tidak lekas meraihku.
Beberapa permainan kami kunjungi, mulai dari yang santay hingga ekstrim. Dibanding aku, dia orang yang paling bahagia sekarang.
Ditempat beristirahat.
" Hime-sama apa anda menceritakan hubungan kita pada orang lain? "
Deg
Aku sudah menceritakannya pada Arisa dan Hana-chan sejak hari pertama kita berpacaran!
" I-iie " dustaku.
" Saya juga tidak dan sebaiknya orang-orang dari keluarga kita jangan ada yang tau tentang hubungan ini "
" Um " anggukku.
Aku mengerti ketakutannya akan hubungan terlarang ini. Aku juga berencana untuk tetap merahasiakan ini.
" Are.. Hime-sama dengan Sasuke "
Deg
Kami menoleh bersamaan ke arah suara.
" Itachi.. Itachi uchiha! " jeritku dalam hati.
Kami terkejut melihat kehadirannya saat itu. Sangat.
" Apa kalian sedang kencan? "
Deg
Aku tak tau harus menjawab apa.
" Nii-san "
" Ha-i Sasuke? "
" Tolong jangan katakan apapun pada Hiashi-sama "
Aku terkejut melihat Sasuke-kun. Dia menunduk didepan orang itu yang ternyata adalah Nii-san-nya.
" Umm.. bagaimana ya... "
" O-onegai " ucapku ikut menunduk disamping Sasuke-kun.
" Hime-sama apa yang anda lakukan? " ucap mereka bersamaan.
" A-aku akan terus menunduk.. hingga dia mengatakan iya " ucapku.
" Wakata Hime-sama.. wakata.. " ucapnya.
Entah kenapa sekarang kami malah makan satu meja dengannya.
" Sebenarnya aku juga sedang kencan " ucapnya.
Tak perlu kau jelaskan kami sudah tau karna gadis disampingmu itu terus menempel padamu!
" Perkenalkan namaku Ume.. Ume Hyuga " ucap gadis itu.
Deg
Aku terkejut mendengarnya.
" Ya, aku juga dari klan Hyuga sama seperti anda Hime, hanya saja posisi keluargaku tidak setinggi anda " terang gadis itu.
" Meski begitu dia tetap dari keluarga Hyuga yang harus dilindungi oleh Uchiha " lanjut Itachi-san.
" Kalau begitu kita sama " ucap Sasuke-kun tiba-tiba.
Greb
Sasuke-kun meraih tanganku dan mengajakku pergi.
" Sa..Sasu.. "
Dia terus berjalan menarik tanganku ditengah keramaian. Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi jelas terlihat bahwa dia marah.
Apa yang terjadi Sasuke-kun?
~Skip~
YOU ARE READING
Relationship
FanfictionAku bukan siapa-siapa, aku tak ada artinya. Aku ada untuk mu dan selalu siap mati atas perintahmu.