O-Hime-sama

730 98 4
                                    

Sasuke POV

Aku menjanjikan hal itu pada Hime-sama tapi nyatanya aku tak tau apa yang harus kulakukan sekarang. Mencari 200 pengunjung sehari. Aku ingin Hime-sama segera melepas kostum itu secepatnya, tapi bagaimana caraku memenuhi tuntutan mereka.

" Sial " gerutuku.

" Oi Sasuke, kostum mu jadi sia-sia kalau kau hanya duduk manis disini " ucap Arisa.

" Urusai "

" Kau ingin Hinata lekas berganti pakaian kan? "

" Ck "

" Ambil ini dan keluar sana "

Bruk

Sungguh, dari semua orang yang ada disekolah ini dialah satu-satunya orang yang paling sering memerintahku daripada Hime-sama. Meski begitu aku tak bisa membencinya karna dia dan Hana-san adalah orang terdekat Hime-sama disekolah ini.

" Menyebalkan " gumamku.

Aku berjalan keluar kelas dengan mengenakan kostum shinsegumi dan membawa beberapa pamflet. Tepat saat aku keluar kelas, beberapa gadis mulai datang dan membuat lingkarang disekitarku.

" Tampan sekali, siapa namamu? "

" Kyaaa.. "

" Apa kau sudah punya kekasih? "

Aku menatap mereka jijik, mereka sungguh rendah. Dan langsung memberi tatapan dingin pada mereka.

" Urusai " ucapku tegas

Seketika mereka bungkam dan membatu di posisi mereka. Akupun lantas keluar dari kerumunan yang mereka buat.

Sialnya, hal itu tak hanya terjadi sekali. Kemanapun aku pergi mereka selalu datang.

" Orang-orang rendahan " gumamku.

Aku lelah terus berlari menghindari mereka. Keringatku tak kunjung berhenti. Pamflet di tangan pun tak juga habis.

" Kalau begini terus... "

" Ehem "

Aku langsung menoleh kearah suara.

" Sudah hampir satu jam dan kau belum juga memenuhi tuntutan ketua kelas "

" Cih "

" Nee Sasuke apa kau mau bekerjasama denganku? "

" Apa maksudmu? "

" Ikut denganku "

" Oi.. aku belum menyetujui ide mu itu "

Hana langsung membawaku keluar gedung sekolah. Satu-persatu lelaki dari kelas kamipun dibawanya. Hingga terkumpul 5 orang. Kami terus berjalan mengikuti Hana dengan penuh tanda tanya.

" Apa yang akan kau lakukan? " tanyaku.

" Diam disini " ucapnya.

Kami berdiri di tengah lapangan, dia bahkan mengatur cara kami berdiri.

" Apa yang- "

" Kau cukup berdiri tegap dengan tangan kiri memegang pedang " perintahnya.

Aku dan yang lain-dengan kostum berbeda-hanya diam dan mengikuti perintahnya.

" Konichiwa minna-san.. perkenalkan namaku Hana dari kelas 1C " ucapnya dengan pengeras suara.

Perlahan tapi pasti beberapa orang mulai datang.

" Kami dari kelas 1C ingin memperkenalkan pangeran kami pada kalian para gadis.. lihatlah "

Dia memamerkan kami di depan orang banyak.

" Oi Hana-san, ini memalukan "

" Dengar, ini adalah tekhnik penjualan paling ampuh "

" Tapi kau menjualku " geramku

" Nyawa Hinata bergantung pada penjualan hari ini " ancamnya.

Sukses membungkam mulutku rapat-rapat. Aku benar-benar tak bisa membantahnya lagi. Aku ingin Hime-sama lekas memakai pakaian sekolah bukan kostum terbuka itu.

" Menyebalkan " gerutuku.

Lima belas menit kemudian..

" Ha-i..ha-i.. sesi fotonya aku sudahi "

" Heeee " keluh mereka para gadis.

" Jika kalian ingin berfoto lagi datanglah ke kafe fantasy kelas 1C "

" Apa kami boleh berfoto bersama mereka jika kami kesana? "

" Masing-masing dari kalian akan mendapat foto gratis bersama pangeran disini "

" Kyaaaa.. "

Hana-san memanfaatkan keadaan saat ini.

" Dia benar-benar menjualku " batinku.

Meski aku kesal juga marah tapi apa yang bisa kulakukan. Ini semua demi Hime-sama jadi aku hanya bisa diam dan mengikuti alur yang telah dibuat Hana-san.

Dalam sekejap kelas kami ramai, target 200 pelanggan sehari terpenuhi hanya dalam waktu 40 menit.

" Kerja bagus Sasuke " tawa ketua kelas.

Aku berjalan menghampiri Hime-sama di ruang ganti.

" Hime-sama seragam anda " ucapku memberikan seragamnya.

" Kau tak perlu melakukan hal itu jika kau tidak suka "

" Anda tidak perlu mengkhawatirkan saya "

" Ta-tapi.. "

" Sudah menjadi tugas saya untuk menjaga keselamatan dan kehormatan Hime-sama "

Aku bersiap bangkit dari tempatku. Tapi kemudian terhenti dan terkejut melihat sikap Hime-sama. Hime-sama menghapus keringat di dahiku dengan sapu tangannya.

" Hime-sama.. "

" Ka-kau pasti lelah "

Lalu kembali menunduk dihadapannya.

" Anda sungguh baik Hime-sama.. anda yang terbaik... " batinku.

Untuk sesaat hatiku luluh karna kebaikannya. Anda benar-benar Hime-sama yang ku impikan selama ini.

Sasuke POV End

~Skip~

RelationshipWhere stories live. Discover now