STEPMOTHER 5 - Be There For You

16.2K 397 47
                                    

Stepmother in your notifications♥

Klik votenya ya..

This genre story is romance-comedy and young-adult. So enjoy;)
.
.
.

"What the hell?!"

Pekikan Niall Horan membahana diseluruh ruangan. Saat ini dia dan juga Louis tengah berada dirumah Zayn. Tepat disebelahnya, Louis dan Zayn duduk dengan ekspresi berbeda. Louis dengan mata yang hampir keluar, Zayn dengan ekspresi datar, sedangkan Niall dengan mulut terbuka lebar hingga rasanya Zayn ingin memasukan sesuatu kedalam sana. Kecuali makanan.

"Kau serius Zen? Gila... Benar-benar gila." seru Niall menggeleng berulang kali.

Zayn memutar bola matanya. "Wajahmu Horan tolong kondisikan."

Niall segera mengatupkan mulut, mengedip beberapa kali dengan cepat.

"Dengar, itu semua benar. Dia sendiri yang bercerita seminggu yang lalu." jelas Zayn datar.

Niall menggeser duduknya lebih dekat dengan Zayn. Sementara Louis masih sibuk dengan renungannya. Yang ada dikepalanya saat ini adalah, Justin dan ibu baru. Begitu seterusnya.

"Kenapa dia hanya bercerita padamu? Ini tidak adil."

Zayn mengangkat bahu. Matanya sibuk menonton acara super hero pada tv didepannya.

"Mungkin dia belum sempat. Dia bercerita saat kalian menyerahkan tugas akhir pekanmu. Jadi positive thinking saja."

Niall menggeleng-geleng dengan kening berkerut. Rasanya dia sulit untuk percaya ayah dari Justin telah menemukan pengganti secepat ini.

"Dan bagaimana calon ibunya? Cantik? Baik? Sek--"

"Cantik.. Cantik." potong Zayn muak dengan ocehan Niall. Dalam hati Zayn sedikit menyayangkan sifat sahabatnya yang gemar makan dan berceloteh ini. Walaupun begitu, Zayn tidak memungkiri jika sahabatnya ini menyenangkan.

"Aku ingin lihat."

Niall menerawang keatas. Membayangkan wajah calon ibu Justin. Apakah secantik Miranda Kerr? Atau Gisele Yashar dalam Fast Furious?

Atau bahkan lebih dari itu?

"Menurutmu, apa itu wajar? Kau tahu kalau tuan Harison sangat mencintai mendiang istrinya. Dan baru genap setahun dia sudah mencari--tidak, mendapatkan pengganti sang istri tercinta." ujar Niall menggebu, memandang Zayn yang kini tengah bersandar pada sofa, sibuk dengan ponselnya. Sedetik kemudian, Zayn menghentikan fokusnya dari ponsel sejenak dan memandang datar Niall.

"Wajar saja. Tapi.. aku tidak berbohong kalau aku masih belum mempercayai itu. Kau benar soal tuan Harison."

Lalu hening berkepanjangan menjalari ruangan.

Louis tersadar dari renungannya yang tanpa dia sadar persis seperti waktu mandinya, menatap Niall dan Zayn dengan penuh semangat.

"Bagaimana kalau kita kerumah Justin? Kita lihat calon ibunya secara live." usul Louis antusias. Membuat Niall menoleh padanya dengan mata berbinar. Zayn meliriknya sebentar lalu kembali pada ponselnya.

"Aku sangat setuju, bung." Niall mengangkat telapak tangannya pada Louis dan sedetik kemudian mereka sudah bertos ria dengan senyuman puas dibibir masing-masing.

"Tidak. Itu bukan ide yang bagus."

Ucapan Zayn langsung mendapat delikan tidak setuju dari Niall juga Louis.

Apalagi masalah sibijak ini?

"Why? Untuk membunuh rasa penasaran, man, c'mon." ujar Niall tidak gentar. Zayn menegakkan tubuhnya, meraih Lays di meja lalu kembali bersandar disamping Niall dan Louis yang sedari tadi memandang kearahnya. Menunggu jawaban.

STEPMOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang