STEPMOTHER

STEPMOTHER 4 - That's Enough!

Stepmother in your notifications♥

I need your vote comment my readers. Supaya semangat nulis part selanjutnya.
.
.
.

Renata memasuki rumah keluarga Harison dengan tangan menjinjing sebuah plastik. Ruang tamu yang kosong membuatnya sedikit bingung.
Tidak ada tanda-tanda keberadaan anak calon suaminya.

Renata melangkah memasuki dapur, menemukan seorang lelaki yang tengah memunggunginya didepan kulkas.

Justin.

"Sedang apa Justin?"

Justin tersentak kaget, membalikkan badan dengan tangan diatas dada. Pandangan mereka mengunci satu sama lain hingga seperkian detik.

"Justin."

Justin terkesiap dan menatap Renata lurus. "Ya?"

"Sedang apa? Mencari sesuatu?"

"Mencari cemilan... Aku lapar." jawab Justin sembari mengusap-usap perutnya yang membuat Renata tersenyum kecil.

"Oke, Justin, tenangkan perutmu. Ini, aku bawa steak sapi dari kantor." Renata menunjukkan plastik ditangannya, melangkah menuju konter dapur. Sementara Justin mengernyit heran sekaligus geli.

Tenangkan perut? Bukan seharusnya tenangkan diri?

"Aku sudah sangat lapar." ucap Justin antusias.

"Aku tahu." Renata mengambil satu piring besar, menuangkan steak sapi disana. Sementara Justin bersandar dikulkas dengan mata mengamati pergerakan Renata.

"Maaf Justin." Renata menghentikan aktifitasnya, menatap Justin lekat.

"Maaf karena apa?"

"Karena aku yang jarang berada dirumah seminggu ini,"

"Apa kau mengalami kesulitan akan sesuatu?" lanjut Renata. Memiringkan wajahnya dan menatap lurus Justin.

Justin mengangkat bahu, menggeleng dengan wajah super datar.

"Tidak... Aku sudah biasa dirumah sendiri."

Renata menatap Justin lama, seolah mencari sesuatu dimata lelaki itu.

"Bagaimana dengan makan siang? Apa sendiri juga?" Renata mencoba menggali, mencari tahu tentang keluarga ini.

"Iya... Sejak se--"

"Kalian sudah akrab ya."

Ucapan Justin mau tak mau terputus oleh suara berat itu. Sontak Renata dan Justin menoleh kearah sumber suara bersamaan. Jack dengan tas dan jas ditangannya berjalan mendekati mereka berdua.

"Hai sayang." Jack membawa Renata kedalam dekapannya dengan erat.

Seminggu tidak bertemu karena urusan bisnis membuat Jack begitu merindukan wanita berambut coklat kehitaman itu. Ya, Jack harus ke Canada mengurusi perusahaannya yang mengalami masalah.

"Hai Jack." Renata mengambil jas dan tas tersebut dan mendapat ciuman manis dibibir dari Jack beberapa detik. Sementara Justin menelan ludah melihat pemandangan secara live didepannya