Maapkan asher yang telat update ini. Inipun sehari ngetik langsung update. Jadi, kalau ada yang kurang maapkan ya readers.
Jangan lupa vote sebelum membaca untuk menghargai karya seseorang ya:*
.
.
."Jadi, saat liburan panjang tempat bermain kalian disini?"
Renata menatap Louis, Niall dan Zayn bergantian dan dibalas anggukan ketiganya, sementara disampingnya Justin menyesap jus mangganya dengan nikmat sambil mendengarkan. Kemudian menyomot kue kering diatas meja dan merangkul bahu telanjang Renata dengan santai, seolah perbuatannya tidak mengganggu.
Niall dan Louis menatapi tangan itu dengan pandangan meneliti. Menyadari pandangan keduanya, Justin berdeham keras hingga mengejutkan mereka.
"Sebenarnya kami ingin jalan-jalan, tapi Justin benar-benar manja, Renata. Kau tahu? Liburannya hanya dihabiskan didalam rumah saja. Kadang juga dia merengek minta ditemani. Cih. Ayam saja berjalan-jalan setiap hari menikmati pemandangan indah bumi." kata Niall dengan nada sarkas.
Justin memutar bola matanya, "Aku sudah menikmati pemandangan paling indah dibumi." Justin menjeda sambil menoleh kearah sampingnya. "Yaitu wanita disampingku."
Spontan Niall memasang wajah ingin muntah, Louis memandang Justin takjub, sementara Zayn memutar bola mata jengah. Justin mengabaikan raut ketiganya dan mengeratkan rangkulannya pada Renata yang tersipu. Darimana Justin belajar bicara omong kosong seperti itu?
"Omong kosong."
Senyum dibibir Justin surut. Bibirnya mencebik kebawah saat teman-temannya tertawa geli mendengar ucapan Renata.
"Benar sekali. Aku heran, sebenarnya kemana Justin Harison yang dulu? Yang hanya mengerti game dan buku membosankan? Aku sangsi dia sudah menghilang." sahut Louis yang tengah memainkan ponselnya.
"Dia semakin dewasa, bung." Niall kembali menyomot kue dimeja dengan seringaian. "Otaknya pasti sudah terkontaminasi dengan hal-hal baru." lelaki itu melirik Louis yang balas meliriknya dengan seringaian. Melihat itu, Justin mendecak jengah, namun pipinya memerah. Sahabatnya pasti menyindirnya tentang film itu. Sialan.
"Asalkan dia masih dijalan yang benar." ucap Renata dengan senyuman, memegang tangan Justin dipundaknya dan meremasnya lembut. Membuat Justin menoleh padanya.
"Aku akan selalu dijalan yang benar jika bersamamu."
Justin menatap dalam mata gelap Renata sambil mendekatkan wajahnya. Niall yang melihat itu membanting cukup kencang toples makanan ditangannya pada meja, mengintrupsi Justin yang seketika menghentikan gerakannya.
"Dunia tidak hanya milik kalian berdua! Jika ingin begitu pergi saja ke pluto." sindir Niall, membuat Louis dan Zayn menggeleng-geleng pelan. Sementara Justin mencebikkan bibirnya dan beralih menumpu dagunya dibahu telanjang Renata.
"Omong-omong kau tidak kekantor, Renata?" tanya Niall.
"Panggil saja Ree. Supaya lebih akrab." Renata tersenyum. "Dan aku sedang libur."
Berhubung ini hari liburnya, Renata memilih diam dirumah ketimbang datang kerumah keluarga besarnya. Ya, tadi pagi Roger menelponnya untuk segera datang kerumah mereka untuk membicarakan suatu hal. Entah mengapa Renata merasa hal itu ada hubungannya dengan Justin dan dirinya. Dia tidak siap dengan segala sesuatunya. Terlebih menyangkut dirinya dan Justin.
Suara ponsel seseorang mengintrupsi mereka. Zayn yang merasa itu nada ponselnya merogoh sakunya lalu mengecek ponselnya. Ia menatap satu persatu orang diruangan sebelum bergerak menjauhi mereka.
"Ya?"
"......."
"Iya, aku akan segera kesana."
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPMOTHER
RomantikA Sexy Romance story by ashertee [18++ Private and Indonesian Language] ◾my stepmother is my last step to get my happines◾ JH ◾he is innocent. I'm curious about him◾ RS **** Renata Marie Shandes seorang designer muda...