Sindiran Bunda&Ayah

409 21 3
                                    

Sebuah perjodohan
Memang tak masalah
Tapi
Yang jadi masalah
Kenapa tiap orang
Menjodohkan

🕞🕛🕐

"Dari mana, Yuk. Pulang baru jam segini," tanya bunda.

Perempuan setengah baya itu sedang mengaduk-aduk masakannya.

"Dari Gramedia, Bun! Biasa beli buku," ucapku sambil menunjukkan buku yang ku pegang.

"Buku apa, Yuk. Nanti Bunda pinjam ya!" kata bunda sambil melirik buku yang ku pegang. Umur bunda memang tak muda lagi namun kegemarannya tidak pernah pudar  dan kegemaran itu akhirnya turun ke aku.

"Tunggu Mya sudah baca ya, Bun!"
Bunda mengangguk. "Oh, iya Bunda lagi buat apa?" tanyaku sambil mencium aroma pandan dari air yang sedang bunda aduk-aduk.

"Bikin srikaya, kamu suka kan?"

"Iya, Bun suka banget." Ya, siapa yang tak suka makanan khas palembang satu ini, rasa campuran dari pandan, gula dan santan sangat enak di nikmati apa lagi di nikmatinya bersama ketan yang telah di tanak besama santan.

"Mya."

"Iya, Bun!"

"Menurut kamu Azzam gimana?" Aku mendelik bingung mengarah bunda kenapa tiba-tiba mempertanyakan hal tersebut.

"Gimana apanya, Bun?"

"Jangan pura-pura tak mengerti, Yuk!" kata bunda sambil menatapku jail lalu menyenggol bahuku.

"Apaan sih, Bunda," jawabku tak mengerti jangan bilang ini adalah siasat perjodohan. Aku berusaha mengabaikan pertanyaan bunda. Pertanyaan sengaja aku alihkan dengan berusaha sibuk menyiapkan alat-alat untuk mengukus Srikaya. Tidak tau bagaimana perasaan bunda sekarang ketika tidak ku gubris pertannyaannya. Ah, yang terpenting terbebas dari pertanyaan itu yang pasti akan melebar kemana-mana. Sifat bunda sudah sangat aku kenali.

"Ayuk cocok lho sama Azzam," ucap bunda tak kalah. "Muka kalian berdua kalau di lihat-lihat agak mirip, kata orang kalo mirip itu jodoh."

Kata-kata bunda berhasil membuat perasaanku tidak karuan.
Inilah siasat bunda, mencari celah bagaimana agar aku dapat memikirkan ucapannya itu. Benar saja saat ini aku memikirkan hal itu.

Apakah benar aku agak mirip dengan Azzam?

Suara azan magrib berkumandang. Srikaya yang kami buat telah jadi. Saatnya kini menghadap pada sang pencipta. Ada banyak sekali yang akan aku curahkan padanya.

Aku merapikan alat-alat salat setelahnya siap membaca buku yang ku beli tadi. Karya Ririn Astuti Ningrum yang berjudul Ku Cinta Kau Dan Dia. Novel yang berisi kisah-kisah remaja berhijrah dan Istiqomah.

Aku mulai membaca dari lembar pertama, tak memakan waktu lama untuk berpindah kehalaman demi halaman. Tepat pada kalimat ini aku terdiam

Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang mengharap selain dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadanya (Iman Syafi'i)

AZZMIYA LARASATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang