the pain#10 You never be alone

3.4K 265 35
                                    

Napas mereka terengah sesaat setelah memutuskan ciuman itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Napas mereka terengah sesaat setelah memutuskan ciuman itu.

Veron tersenyum melihat wajah Andin yang memerah, diusapnya bibir Andin pelan.

"Bagaimana, sudah kembali menyukaiku sekarang?" Tanya Veron sambil menyalipkan rambut Andin. Andin mendorong Veron sekuat tenaga, Lalu duduk sambil mengatur napasnya.

"Aku harus pulang." Ucap Andin tanpa mau menatap wajah Veron. Veron tidak menjawab.

Veron tidak menjawab, membuat Andin mengalihkan lagi wajahnya menatap Veron.

Veron tidak menjawab, membuat Andin mengalihkan lagi wajahnya menatap Veron

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andin kaku saat melihat Veron melihatnya lekat.

"Aku tidak bilang akan membiarkanmu pulang," Ucap Veron pelan, "Malam ini kau tidur disini." Putus Veron membuat Andin mendelikkan matanya.

"Gue nggak mau!" Ucap Andin gusar, dia stress berhadapan makhluk astral yang anehnya tampan ini.

Veron tersenyum, "Kau tidak bisa menolak." Ucap Veron, lalu tertawa melihat tatapan frustasi Andin padanya.

" Ucap Veron, lalu tertawa melihat tatapan frustasi Andin padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

"Aku tidur dimana?" Tanya Andin, yang ia tahu apartement ini hanya memiliki satu kamar.

"Disitu." Tunjuk Veron pada pintu kamar bewarna cokelat. Andin ingin menanyakan, terus lo dimana? Tapi dia ragu.

"Dan aku juga disitu." Ucap Veron santai, sambil menarik Andin memasuki kamar itu.

THE PAIN (MINE #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang