Es Krim || Onzai Momotaro

314 38 39
                                        

Momotaro membuka toko kecilnya, menampilkan deretan kudapan dan benda kebutuhan sehari-hari yang tersusun rapi di atas rak. Matanya beralih ke sudut ruangan, mengamati pendingin tempat es krim beraneka rasa diletakkan. Memorinya kembali mengingat, semua yang sudah dilakukannya bersama gadis yang selalu berdiri di dekat pendingin itu, yang senantiasa membeli es krim di tempat Momotaro. Kenangan manis kembali bermunculan di benak Momotaro. Dalam hati, ia berharap bisa menemui gadis itu sekali lagi, meski hanya sebentar

Es Krim
Shop Clerk! Onzai Momotaro x Childhood Friend!Reader
Warning : AU, OOC, typo(s), angst
Requested by : fuse-midori

Momotaro ingat betul kapan gadis itu datang untuk pertama kalinya.

Kala matahari tengah bersinar dengan terik dan pelanggan di toko kepunyaan orang tuanya menjadi sangat banyak, Momotaro berbaring di sofa sambil mengibaskan helaian kertas, guna memberi hawa sejuk. Momotaro tidak menyukai musim panas, musim di mana suhu udara dapat mengalahkan semangatnya untuk pergi ke luar, masa di mana PR dari berbagai mata pelajaran akan menumpuk.

Momotaro kembali menekuni PR Kanji miliknya, menggoreskan pensil secara halus di atas kertas, membentuk huruf yang sangat indah dalam sekejap.

Sedikit lagi PR untuk hari ini akan selesai dikerjakannya dan setidaknya itu berarti Momotaro harus kembali ke bawah, membantu orang tuanya mengurus pelanggan yang datang untuk membeli barang di toko kecilnya. Segera ditutupnya buku tulis tersebut dan Momotaro langsung melesat. Tak lupa, diteguknya terlebih dahulu segelas air mineral. Momotaro meniti tangga menuju lantai satu, melihat betapa ramainya toko hari itu. Pelanggan segala usia berdesakkan, membeli minuman yang dingin atau es krim, dengan harapan hal tersebut bisa mengusir rasa panas yang menyengat.

Momotaro langsung menuju ke sudut toko tersebut, melihat pendingin yang sudah kehilangan semua es krimnya. Tak jauh dari  tempatnya berdiri kala itu, tampak seorang gadis  berbaju lengan pendek dengan garis-garis putih-biru, lengkap dengan celana pendek yang selaras. Tak lupa, sebuah topi menaungi gadis itu dari teriknya hari siang itu. Mata gadis itu memancarkan kesedihan, membuat Momotaro merasa iba. Dihampirinya sosok gadis itu dan dengan lembut, Momotaro bertanya, "Kau kenapa?"

Gadis itu masih menunduk. Tangannya terarah, menunjuk pendingin yang sudah kosong. "Es krim...," gumamnya dengan suara parau.

Momotaro tahu betul apa yang diinginkan (name), es krim. Namun sayangnya, semua stok es krim sudah habis diborong oleh pelanggan-pelanggan sebelumnya.

Momotaro mengusap wajahnya yang dibasahi oleh keringat. Ditatapnya air muka (name) yang sangat sedih. Segelintir rasa empati menyentuh hati Momotaro, membuka pikirannya untuk segera bertindak. Iris heterokromnya menatap dalam-dalam kedua mata (name). "Tunggu di sini sebentar, aku akan kembali. Jangan pergi ya," pesannya sambil bergegas ke lantai dua.

Hanya ada satu hal yang bisa dilakukannya sekarang untuk mengembalikan wajah ceria pelanggannya. Dibukanya kulkas tempat Momotaro menyimpan es krim satu-satunya yang ia miliki. Tanpa membuang banyak waktu, Momotaro kembali ke lantai bawah, berusaha mencari (name) di antara banyaknya pelanggan.

Dengan setia, gadis itu masih berdiri di satu titik yang sama, bahkan tak bergerak satu milimeter pun. Momotaro langsung menghampirinya, menyerahkan sebuah es krim rasa coklat ke arah (name). "Ini, es krim untukmu." Dengan wajah nyaris tanpa ekspresi, Momotaro terucap, membuat (name) meledak dalam tawanya.

"Kau lucu sekali. Kau sangat kaku," ujar (name) sambil menunjuk ke arah Momotaro. (Name) tersenyum lebar, menampilkan sederet gigi susu yang tersusun rapi. "Sepertinya berteman denganmu menyenangkan!"

Idol HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang