Chapter 15 ~ Beach

3.1K 175 0
                                    




"Mh , hyung ?"

Taehyung yang masih mengelus - elus pergelangan tangan Jungkook menoleh keasal suara . Ia tersenyum .

"Ada apa , kook ?"

Jungkook menunduk . Ia tak tahu harus bilang nya seperti apa . Ia takut Taehyung tak bisa .

"Em , hyung .. anu , eh , kookie , ck , ergh , um , eoh ."

"Jungkookie , bicara lah yang benar ! Kau tak boleh takut untuk bicara pada ku kook ."

"Hyung , aku ingin ke pantai .."

Taehyung menghentikan kegiatannya . Tuhkan , benar kata Jungkook , pasti tidak dibolehkan .

"Baiklah , baby . Lusa kita berangkat , ya . Aku menyayangimu , sayang ."

Taehyung mengecup kening Jungkook lama . Ia tak akan melarang kemauan apa pun yang Jungkook  inginkan . Mau bagaimanapun juga ini masih permintaan yang biasa - biasa saja , nanti kalau hamil kan bisa lebih parah dari pada minta ke pantai . Bisa - bisa dia pengen ke gunung merapi . Bisa berabe .

"Terimakasih , hyung ~~ aku juga sayang hyung . Ah , salah . Aku mencintai hyung ~~~ . Hyungh ~~ hyung ingin ku masakan sesuatu ? Atau mau ku belikan sesuatu ?"

Taehyung menatap manik Jungkook . Ia tersenyum lembut . Ia menggeleng .

"Tak ada ."

"Ayolah hyunh ~~ satu haaaaaalllll sajaaa .."

Pinta Jungkook dengan wajah imutnya . Bagaimana bisa Taehyung menolak . Akhirnya , Taehyung mengangguk .

"Yes . Baiklah hyung mau apa ? Apa saja boleh .. semuanya loh hyung ."

Jungkook tersenyum manis memperlihatkan gigi kelincinya itu . Jungkook selalu senang jika Taehyung memperlakukan nya semanja tadi . Sampai - sampai boleh ke pantai . Kan harus dibalas juga .

"Apa saja ?" Taehyung menyeringai .

"Ya . Apa saja hyung . Tapi setelah aku membuat makan malam ya , hyung . Aku lupa soalnya ."

"Tentu . Karena yang aku inginkan itu harusnya sih memang pada malam hari baby .."

Jungkook menatap Taehyung . Mungkin dia hanya ingin dipijiti . Iyakan ?

"Kau tahu maksudku , baby ?"

"Tidak ."

"Hari ini biarkan aku mendapatkan jatah ya , sayang ."

Jungkook awalnya kaget . Namu sedetik berikutnya ia memutar bola matanya malas . Iya sih hampir setengeh bulan penuh mereka tak bertemu .

"Ugh .. baiklah - baiklah . Kau menang hyung ."

"Hehe . Terimakasih , sayang . "

Jungkook paksakan tersenyum . Lalu ia langsung keluar ke pintu dapur . Ia berjalan dengan pelan . Namun ia langsung berlari saat mendengar suara isakan tangis . Pilu . Ya kira - kira seperti suara kucing

"I , Irene ?! Mari masuk , Rene ! Kenapa kau menangis di hujan - hujan begini sih ?! Kau bisa sak --"

"Jungkook , -- kau jaga Taeh -- yung -- inihh ------- ini adalah surat ----- dari ibumu , --- y ------ yang as --- li . ----"

Jungkook melihat tangan Irene dipenuhi darah . Di kaki nya banyak memar ungu dan biru . Bagian dadanya mengeluarkan darah .

"Kau kenapa ? Ini surat dari ibuku yang asli ?"

"I -- iya kook ----- ki -- kita adalah -- saudara --- tiri ----- aku baru tahu ----- sejak pertama kali ------ ku melihat kau . Yang ----- bersama Taehyung ---- kau adalah ---- kakakku ---- ibu menulis ini ------ sebelum ia meninggal ."

Love in a train (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang