Aneh

7.2K 520 90
                                    


"Elle lepaskan tolong." Ucap Mas Danu risih.

Wanita itu segera melepaskan pelukannya tanpa rasa bersalah dan berdecak kesal. Tubuhnya yang kini telah terlepas dari tubuh suamiku membuat matanya menatapku saat aku berdiri mematung di belakang punggung Mas Danu.

Seperkian detik mataku dan mata wanita itu beradu saling pandang. Entahlah sepertinya pertanyaan demi pertanyaan muncul dari dalam mata kami.

"Sarah.." Ucap Mas Danu kaget melihatku.

Dengan segera Mas Danu membalikan badannya dan mendekat ke arahku. Dia menggenggam erat tubuhku dan membawanya mendekat ke arah wanita itu.

"Sarah, kenalkan ini Elle, Ellevani." Ucapnya kepadaku.

"Elle kenalkan ini Sarah, istriku." Lanjutnya dengan senyum yang begitu menawan memperkenalkanku sebagai istrinya.

Tatapan mata Elle benar-benar tak bisa di bohongi, kekagetan yang terpancar jelas dari sorot matanya membuatku menatap matanya rekah-rekah.

"Kamu.. kamu, udah nikah?" Tanyanya dengan gugup.

"Aku bahkan sudah mempunyai anak Elle." Ucap Mas Danu memberi pengertian.

"Ahh, iyaa." Ucap Elle mengalihkan pandangannya dari wajahku dan berusaha tersenyum tetapi sorot matanya telah menunjukan genangan air mata yang telah berada di pelupuk matanya.

"Gue balik dulu Dan. Gue kesini cuman lewat doang jadi sekalian mampir." Ucap Elle.

"Ahh, gak mau masuk dulu ketemu Ibu, Ayah? Anakku juga ada di dalam." Ucap Mas Danu berbasa-basi dengan keadaan yang memang tak memungkinkan untuk berbicara lagi.

"Ahh, enggak. Sampaikan saja salamku telah berkunjung. Aku permisi, Sar duluan ya." Ucap Elle dengan air mata yang sudah hampir menetes di ujung matanya.

Aku hanya mengangguk saat itu. Kulihat Mas Danu begitu gugup dengan kepergian Elle yang semakin menjauh dari ambang pintu.

"Sebentar." Ucap Mas Danu melepaskan pegangan tanganku dan berlalu keluar rumah untuk mengejar Elle. Aku tersontak kaget melihat Mas Danu melepas genggaman tangannya dan berlari mengejar Elle.

Dengan segera aku mengikutinya dan bersembunyi di balik dinding penghalang antara ruang tamu tamu dan teras rumah. Kudekatkan telingaku untuk mendengarkan pembicaraan mereka secara seksama dan sesekali mataku melihat mereka dari pantulan pintu kaca rumah.

Iya, rumah di sini memakai pintu kaca seperti rumah-rumah bergaya klasik Eropa.

"Ell, kenapa pergi?" Ucap Mas Danu mencari tahu.

"Gak papa, gak enak sama istrimu." Ucap Elle kesal.

"Kenapa? Istriku tak apa Ell." Jawabnya.

"Danu.." Ucap Elle yang suaranya mulai bergetar.

"Kamu jahat." Lanjutnya dengan wajah yang tertunduk yang mampu kulihat dari pantulan kaca yang terlihat.

Aku terus memperhatikan dua insan yang sedang beradu dengan perasaan masing-masing tanpa sedikitpun satu kata keluar dari mulut mereka berdua setelah ucapan Elle.

"Elle." Ucap Mas Danu membelai lembut rambut Elle yang membuat hatiku teriris perih melihatnya.

"Elle dengerin aku. Aku gak tau kenapa kamu bilang aku jahat Ell. Kamu ini adalah adikku, aku selama ini berusaha untuk baik kepadamu karna aku menyayangimu sebagai seorang Kakak. Sebagai cowok yang tak mempunyai saudara dan begitupun kamu yang juga merupakan anak tunggal." Jelas Mas Danu dengan berhati-hati.

Kulihat Elle semakin menangis dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya "Ya tapi kenapa! Kenapa Dan!" Ucap Elle terpekik yang tak ku tahui maksudnya.

Tak Sadar Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang