Terlepasnya Topeng Mas Danu

8.2K 491 61
                                    

"Sudah ku katakan.." Tangannya menarik kerah baju lelaki itu dan hendak memukulinya jika saja ajudan Ayahnya yang bertugas menjemputnya kala itu tak datang dan menghentikannya.

"Cukup Mayor. Banyak yang memperhatikanmu di sini." Cegahnya dengan menepuk pundak Mas Danu. Berharap pria yang telah naik darah itu tersadar dan menghentikan pertikaiannya.

"Jangan pernah datang dan mencari istriku Kevin!" Teriaknya dengan mendorong Kevin kuat-kuat hingga tubuhnya jatuh dan tersungkur di hadapan Mayor.

*tcuih* ludahnya sekali lagi.

"Bukankah kau terlalu lemah berhadapan denganku? Tak ingat kah kau, ketika aku hampir membunuhmu di rumahku, jika Sarah tak menghentikanku?"

Tatapan Mayor itu mulai menajam, ia merasakan kemenangan melihat pria lemah yang selalu saja menguji emosinya.

"Jangan pernah datang dan menggangu istriku. Bukan kah ia telah menolak untuk kau sambangi? Lalu untuk apa kau terus mencarinya. Pergi lah menjauh dari keluargaku, kau bukan tandinganku dalam mempertahankan ratuku."

Tatapan sinis semua orang memperhatikan kedua pria dewasa yang sedang adu mulut dengan posisi satunya tersungkur dan melemah di lantai bandara. Beberapa orang di antaranya bahkan sempat berhenti hanya karena ingin tahu apa yang terjadi di antara ke duanya.

Kevin yang tak menyangka semuanya akan di luar kendali seperti ini segera bangkit dan hendak melayangkan pukulan kepada wajah tampan Mas Danu. Ia merasa cukup di permalukan kali ini.

Kevin, ia berfikir bahwa Mas Danu tak akan melayaninya dan pergi seperti sebelum-sebelumnya. Menjadi pria yang melemah dan membuat Kevin memenangkan Sarah.

Tanpa sadar lengan Mas Danu menghalau tangan Kevin yang telah mengepal. Tak butuh usaha ekstra untuk menghalaunya. Cukup dengan satu tangan secara spontan ia berhasil mencengkram balik tangan Kevin yang telah berada di genggamannya bak menangkap bola baseball.

Cukup sampai detik ini sang Mayor bersabar. Jika dulu ia selalu bersabar dan melemah karena Sarah yang tak pernah konsisten dengan hatinya, kini Sarah telah benar-benar meyakinkan Mas Danu jika ia memilihnya. Itu lah yang membuat Mayor itu mulai menunjukan peringai aslinya. Menjadi lelaki halus dan bukannya lemah.

"Kau hanya harus tahu. Aku adalah Mayor dan pimpinan anggota khusus angkatan laut. Aku terlatih untuk membunuh atau di bunuh. Kekuatanmu bahkan bukan lah tandinganku. Aku tak akan menyakiti sipil sepertimu. Tetapi jika kau terus mengganggu istriku, aku akan mempertahankannya melebihi caraku mempertahankan negaraku!" Teriak Mas Danu dengan melemparkan genggaman tangan Kevin dan membetulkan kerah bajunya yang mulai acak-acakan.

"Weits, tongkol. Jangan tunjukan jati dirimu seperti itu, lihat lah banyak yang akan mengenali kita nantinya. Aku tak mau menjadi terkenal dan di gilai wanita." Serobot Sandi yang tiba-tiba muncul menenangkan Mas Danu.

"Woi, ikan asin." Sapa Mas Danu tatkala melihat teman satu perjuangannya ketika akan bergabung dalam kopaska datang dan membuyarkan emosinya.

Nama inisial itu mereka pakai ketika mereka sedang berlatih. Melepaskan apa yang melekat pada tubuhnya dan memulai semuanya dari nol. Dari nama hingga pangkat kebanggaannya.

"Kau jangan ganggu istri kawanku lah. Dia tak segan-segan akan membunuhmu. Memang si Danu terlihat kalem dan lembek tapi kau perlu lihat dia ketika berada di lapangan. Bisa lari bulu-bulu yang ada di tubuh kau saking takutnya." Ungkap Sandi dengan logat bataknya.

Sandi, pria berpawakan menyeramkan itu mengatakan yang sejujurnya. Bahkan ketimbang Sandi yang berwajah seram dan berpawakan bak preman, ia tak sekuat dan sebaja Mas Danu.

Tak Sadar Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang