Hari ini Daniella tidak masuk kantor karena wanita itu harus ada di rumah ayah dan ibunya setiap kali ulang tahun pernikahan pasangan yang sudah melebihi seperempat abad itu. Ya, bagi mereka justru hari itulah yang paling penting dibanding hari lahir mereka. Hari pernikahan itu juga dianggap hari jadinya Daniella-alasannya simpel-pertama kali dibuat, Daniella langsung jadi. Tahu kan pertama kalinya pas kapan? Jadi orangtuanya begitu membesarkan hari itu.
"Cuti sehari," jawabnya ditelpon. Nash sudah terbiasa menghubunginya pagi-pagi, atau Daniella yang menghubungi duluan. Ada pepatah yang mengatakan ucapan selamat pagi dari seseorang bisa berarti bahwa kitalah yang dipikirkan orang itu pertama kali saat bangun. Bagi Daniella tentu saja itu benar. Nash adalah orang yang pikirkan terakhir kali sebelum tidur dan menjadi yang pertama muncul di otaknya ketika bangun.
"Ugh, aku akan merindukanmu sepertinya," bisik Nash lebih pelan. Ia pasti sudah berada di kantor dan suara-suara di belakangnya menandakan bahwa ia sedang bersama teman-temannya.
Daniella tergelak. "aku bahkan sudah kangen," katanya. "yasudah, sana kerja. Jangan lupa makan siang." Ia akhirnya memutuskan sambungan setelah jawaban memberontak dari Nash. Terkadang Nash juga bisa bersifat kekanakan tapi bisa menjadi sangat dewasa.
_
Cuti sehari yang dimaksudkan Daniella berubah menjadi seminggu. Ayah dan ibunya mendadak ingin-tepatnya sudah direncanakan tanpa sepengetahuannya-berlibur bersama. Alasan kedua orangtua yang sudah di atas setengah abad itu tak kuasa ditolaknya. Benar saja, jika dulu mereka melakukan piknik hampir sekali sebulan, maka beberapa tahun setelah Daniella remaja rutinitas itu tak pernah lagi mereka lakukan. Tentu saja orang tua itu ingin melakukan kebersamaan itu.
Bermaksud menyenangkan sang orang tua dengan totalitas menghabiskan waktu bersama, Daniella sengaja meninggalkan hal-hal yang menghubungkannya dengan kesibukannya setelah memberikan bebarapa arahan pada Sea. Untung saja sekretarisnya itu bisa diandalkan untuk kebutuhan mendadak seperti ini.
"Kita akan bersenang-senang!" Daniella membentangkan tangannya di pinggang ayah dan ibunya. Ia berada di tengah-tengah saat berjalan menuju pesawat. Liburan mereka kali ini memang sudah sangat terencana dengan sempurna oleh sang ayah. Bahkan segala hotel dan akomodasi mereka di negara tujuan sudah komplit.
Daniel dan Alena mengangguk setuju. Mereka sungguh merindukan kebersamaan bersama putri tersayangnya itu. Sejak smp hingga menyelesaikan study-nya, Daniella sudah terfokus pada persaingan di kelasnya yang mengandalkan peringkat jika ingin bertahan di kelas khusus itu. Tiap bulan mereka mendapat raport bulanan dari hasil keaktifan di kelas, tugas, dan kuis dengan konsekuensi dua peringkat terendah terancam keluar dan digantikan oleh murid dari kelas reguler. Hal itu benar-benar membuat Daniella mengabdikan dirinya pada sekolah dan tugas-tugasnya.
"Ah, aku sudah tidak sabar," ucap Daniella sekali lagi yang disambut gelak tawa dari Daniel dan Alena. "ibu dan ayah kelihatannya tidak semangat? Ada apa?"
Daniel meraih tangan istrinya. "kami sudah tidak muda lagi, Sayang, tidak ada semangat-semangat menggebu seperti itu. Tapi melihatmu seperti ini benar-benar mengingatkan ayah pada masa-masa muda dulu," Daniel melirik Alena yang masih bisa memancarkan sikap malu-malu yang sangat disukainya itu.
Daniella menatap curiga, "ayo, ada apa dengan dulu memang, Ayah?"
Pertanyaan itu disambut pukulan kecil dari Alena pada Daniel.
"Tidak usah diceritakan," kata wanita itu.
Daniel tergelak. Selanjutnya pria itu malah mengabaikan larangan istrinya dan menceritakan saat pertama kali dulu ia mengajak Alena keluar negeri tepat saat honeymoon mereka. Alena adalah cinta pertama Daniel. Kisah cinta mereka termasuk klasik. Daniel yang jatuh cinta pada Alena si gadis miskin dan berpendidikan hanya sampai sekolah kejuruan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gorgeous
RomanceAda aturan dalam perusahaan yang dipimpin Daniella yaitu tidak diperbolehkan adanya hubungan asmara yang terjalin antara karyawan perusahaan, tanpa terkecuali. "Nash," "Iya?" "Jika seandainya kita yang memiliki hubungan, apakah saya harus memecat ka...