❝If a guy likes you, he will not just fight for you. He will also fight the rest of the guys who were hoping to take his place.❞ –Franzie Gubatina
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo suka sama Rose?"
Jaehyun yang sibuk menatap ponselnya terhenti saat mendengar pertanyaan dari Junhoe.
"Lo suka sama Rose?!"
Jaehyun bersikap seolah-olah tak mendengar ucapan dari Junhoe.
"LO SUKA SAMA ROSE?!!!!!!!!!!"
Kali ini Jaehyun benar-benar kesal dengan ucapan Junhoe yang menurutnya sangat menyampah.
"Jawab aja kalau lo cowok!" maki Junhoe.
Jaehyun tersenyum sinis, "Lo kenapa? Apa masalahnya kalau gue suka atau ga dengan Rose?"
"Rose itu punya gue, Jae. Jangan pernah lo deketin dia!" bentak Junhoe.
Jaehyun tertawa dan berkata, "Lo bilang apa? Punya lo?"
Junhoe tersenyum, "Iya lah punya gue! Gue pernah pacaran sama dia!!"
Jaehyun benar-benar marah saat ini, "Apa? Lo? Pacaran sama dia?!"
"Kenapa? Lo iri?!" tantang Junhoe, "Makanya, jangan di dekatin aja! Pacarin juga, bangsat!"
BUGK
"BRENGSEK, JAE!"
Jaehyun tersenyum sinis. Ternyata pukulannya mengenai angin, tidak mengenai wajah Junhoe. Sedikit saja Junhoe bergerak, pukulan Jaehyun sudah mengenai wajahnya.
"Rose bukan barang. Dia bukan punya lo ataupun gue, tapi punya keluarganya dan Allah. Jadi, jangan dengan mudahnya lo bilang, lo yang punya Rose. Lo ga berhak menjadi pemiliknya, karena Rose bukan barang ataupun hewan. Ngerti?"
Junhoe terdiam.
"Gue ga suka sama Rose."
"Jadi, perasaan lo dengan dia?"
"Cinta. Bedain cinta sama suka, Jun."
Lagi-lagi Junhoe terdiam.
"Keliatannya gue masih cowok, tapi nyatanya gue lagi menuju untuk menjadi seorang pria."
"Maksud lo?"
"Untuk hal-hal kayak gini, balapan, taruhan, ataupun jadi playboy, udah biasa, Jun." Jaehyun tersenyum tipis.
Junhoe terdiam.
"Untuk menjaga kehormatan seorang wanita yang lo hormati, itu baru luar biasa."
