❝Talk between women friend is always therapy.❞ –Jayne Anne Phillips
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Rose!"
Rose menoleh dan terlihatlah Chaeyeon yang menghampirinya.
Chaeyeon tersenyum ramah dan berkata, "Ada waktu? Gue mau bicara."
"Oh, bisa. Kapan?" tanya Rose.
"Hari ini, sekarang aja." Chaeyeon tetap tersenyum, "dan kita aja, sih. Tanpa ada kata-kata 'berdua' atau 'empat orang'."
Chaeyeon masih mengingat dengan jelas ucapan Rose yang mengejeknya saat itu. Ia pikir Rose akan menatapnya datar, ternyata tidak. Rose tertawa mendengar ucapannya.
"Jadi, dimana yang dua lagi?" tanya Rose.
Chaeyeon menggelengkan kepalanya, "Sudah pulang dari tadi."
"Kamu kenapa ga pulang?" tanya Rose.
"Nungguin lo."
Rose terlihat bingung, "Kenapa nungguin aku?"
"Untuk bicara tentang masa lalu."
Rose tersenyum, "Untuk apa bicarain masa lalu? Bukannya masa lalu itu untuk pelajaran di masa kini dan di masa yang akan datang?"
Chaeyeon tersenyum, "Berbicara dengan lo ngebuat gue ngerti kenapa Jaehyun lebih milih lo daripada gue atau cewek-cewek yang lain."
"Kenapa?"
"Lo dewasa, Rose." Chaeyeon tersenyum, "lo juga tenang dalam menyelesaikan masalah."
Rose terdiam.
"Dulu.. gue pikir untuk ngedapetin seorang Jaehyun adalah tujuan gue hidup." Chaeyeon berkata, "tapi, setelah gue sadar dengan ucapan lo. Tujuan gue hidup selama ini adalah mencari siapa gue yang sebenarnya. Mencari pengalaman tentang kehidupan sebanyak mungkin dan berusaha keras untuk ngga kembali ke dalam kesalahan yang sama."
Rose tersenyum mendengar ucapan Chaeyeon, "Kehidupanmu bukan aku ataupun Jaehyun ataupun siapapun yang ada di dunia ini yang mengaturnya. Hidupmu, ya kamu yang mengaturnya. Hanya kamu yang berhak untuk mengatur kehidupanmu sendiri."
Chaeyeon tersenyum lebar dan berkata, "Lo boleh ngatain gue bodoh atau murahan. Tapi, untuk kali ini, gue boleh jadi teman lo, Rose?"
"Kita udah berteman, Yeon. 'Kan satu angkatan. Masa yang lalu bukan berarti kita musuhan, kok," ucap Rose.
Chaeyeon tersenyum, "Ya, kita berteman, Rose."
Chaeyeon semakin menyadari bahwa Rose cantik apa adanya, wajahnya dan hatinya.
