Romantic CEO - 22 - Awal Malam yang Indah

414K 14.4K 991
                                    

Jika kendali mulai seperti pasir yang rapuh, akankah nurani mampu menjadi pelindung martabat diri?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika kendali mulai seperti pasir yang rapuh, akankah nurani mampu menjadi pelindung martabat diri?

Tak memedulikan Michael yang masih berbincang dengan William, Axel kembali membimbing tangan kiri Mysha untuk menggandeng lengan kokohnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak memedulikan Michael yang masih berbincang dengan William, Axel kembali membimbing tangan kiri Mysha untuk menggandeng lengan kokohnya.

Alih-alih Axel merengkuh pinggul seksi Mysha, ia memilih membelai punggung tangan perempuan yang menggenggam lengannya gugup. Pria dengan daya pikat luar biasa itu berusaha membuat Mysha merasa nyaman meski hatinya ingin meletakkan jemarinya di tempat yang lain.

"Ayo kita pamit. Tidak nyaman jika nanti Michael berulah lagi. Sebaiknya kita undur diri."

Mysha tak bisa fokus apa yang dikatakan Axel saat pertama kali menyapa Sang Pemilik Pesta. Perempuan itu berusaha bersikap tenang, tapi jantungnya sama sekali tidak bisa sejalan dengan keinginan. Bagaimana Mysha bisa kalem jika ia merasakan setiap gerakan otot yang disembunyikan Axel dalam balutan tuxedo mahalnya.

Mysha tak bisa menghentikan khayalanan yang semakin membuatnya tanpa sadar menggenggam lengan Axel makin kuat. Membayangkan Axel perlahan membuka tuxedo-nya lalu memperlihatkan setiap lekuk tubuh yang terpahat indah, membuat Mysha tak mampu bernapas.

"Baru sekali ini aku melihatmu dengan satu wanita sepanjang pesta. Apa dia kekasihmu?"

Kata-kata Walikota menyentak Mysha dari lamunannya. Belum sempat mulutnya terbuka untuk membantah, Axel menyela.

"Saya harap begitu." Mata Axel bersinar teduh meski senyum sama sekali tak terlihat menghias. Kini wajah tampan itu menyiratkan harapan yang kuat.

Mysha kehilangan kata-kata ketika ia merasakan genggaman jemari Axel menguat di tangannya. Mysha memahami kode itu. Ia tak ingin berdebat di depan orang paling penting di NYC dan hanya bisa tersenyum canggung.

"Pantas saja. Anda begitu cantik hingga membuat Mr. Delacroix sampai memuja Anda." Istri Sang Wali Kota tersenyum anggun.

Mysha hanya tersipu sembari mengucapkan terima kasih. Terlebih ketika akhirnya Axel menggeser tangannya dan langsung merengkuh bahu terbuka mysha dengan mesra.

END Passionate CEO x Malam yang Tak TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang