New CEO - 51 - Kampung Halaman

155K 9.4K 876
                                    

Bab ini ditulis oleh AstieChan

Baca bab PLAGIAT CEO dan bab CARA BACA BAB HILANG atau siap ucapkan kata berpisah


Mysha terdiam menatap kaca jendela di mana pemandangan berganti cepat. Pohon-pohon yang meranggas, gedung-gedung bertingkat, mall, serta jalan-jalan yang dulu selalu dilewatinya. Semua masih tetap sama. Seolah menyambut kedatangan Mysha kembali ke kota tempat ia dibesarkan. Kepulangan yang sama sekali tidak direncanakannya. Ya, tentu saja hanya Mom yang sanggup memaksanya pulang.

Mysha teringat pembicaraan telepon terakhir mereka, mom masih saja menanyakan apakah Mysha masih menjalankan nasehatnya untuk tidak melakukan hubungan seks pranikah, walaupun ia dan Axel sudah berencana akan menikah?

Mom juga tidak terdengar begitu sedih saat Mysha mengatakan hubungannya dan Axel telah berakhir. Ibunya memang tak pernah memaksa Mysha untuk menikah. Mom selalu berprinsip menikah harus didasari oleh cinta dan komitmen untuk setia seumur hidup. Jika tidak ada kesetiaan, untuk apa pernikahan dipertahankan.

Dan sejujurnya itu adalah salah satu hal yang membuat Mysha merasa beruntung mengetahui kebusukan Axel di saat mereka belum menikah. Lelaki itu tidak cukup memiliki komitmen yang kuat. Setidaknya jika Axel benar-benar berniat membalas dendam, pria itu belum sampai membuat Mysha menyerahkan keperawanan.

Mysha menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskan perlahan, ketika taksi yang ditumpanginya bersama Michael mulai memasuki daerah Tigard.

Tigard, sebuah kota kecil di county Washington, Oregon. Berjarak sekitar tiga puluh menit dari Portland, kota metropolitan terbesar di Oregon.

Ia berusaha menenangkan diri sebelum bertemu dengan wanita yang paling dicintainya. Mysha tampak gugup, jemarinya bergerak resah, otaknya sejak tadi berusaha menyusun kalimat penjelasan yang akan dikatakan kepada ibunya.

"Tak usah cemas. Aku akan membantumu," tutur Michael yang duduk di sampingnya. Senyum pria yang menggenggam tangan Mysha itu begitu hangat menenangkan.

Usai rapat tahunan CLD, Mysha mendapati kesibukan lain yang membelitnya. Jabatan baru sebagai CEO serta status baru sebagai pemegang saham tertinggi, menjadikan dirinya pusat perhatian di kantor properti multinasional itu.

Para karyawan yang dulu sering bergosip tentangnya, kini terlihat takut-takut menatapnya saat berpapasan. Bukan main efek sebuah jabatan dan kekayaan. Mungkin saja mereka takut kehilangan pekerjaan jika sampai membuat masalah dengan Mysha sekarang.

Tidak hanya para karyawan, media cetak dan elektronik pun tak ketinggalan membahas dirinya berulang-ulang. Mysha meremang, menyaksikan para wartawan itu memburu berita, yang terkadang jauh dari prinsip-prinsip jurnalisme. Para awak media itu menyerbu berita layaknya burung gagak menyerbu sebuah bangkai. Tanpa ampun.

Mysha sendiri tak pernah menyangka jika para pemburu berita itu sampai menunggu di depan apartemennya. Bahkan sepenggal kisah hidupnya di CLD, tanpa klarifikasi darinya sudah muncul di berbagai media cetak maupun elektronik laksana sebuah dongeng klasik seorang gadis biasa yang menjelma menjadi putri raja.

Meskipun tim humas CLD telah mengantisipasinya dengan cukup baik. Sehari setelah annual meeting, tim humas CLD mengadakan konferensi pers untuk mencegah munculnya berbagai spekulasi yang mengiringi mundurnya Axel dari jabatan CEO perusahaan. Apalagi pengunduran diri Axel Delacroix juga diwarnai dengan putusnya hubungan asmara CEO tampan yang selalu menjadi incaran insan berita itu dengan wanita yang kini menggantikan posisinya.

Mysha beruntung, ketika konferensi pers, selain tim humas ia juga didampingi oleh kakak angkatnya. Michael yang terbiasa mengatasi wartawan dengan cekatan membatasi pertanyaan-pertanyaan yang keluar jalur dan menjurus ke masalah pribadi. Wanita berkacamata itu pun lega karena terhindar dari kewajiban menjawab pertanyaan mereka yang terlalu ingin tahu.

END Passionate CEO x Malam yang Tak TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang