Kejujuran mungkin terasa pahit. Namun, bukankah itu adalah jalan untuk melangkah ke depan tanpa sandungan?
Mysha menatap layar ponselnya yang masih juga gelap. Tidak ada tanda-tanda Axel mencoba menghubunginya. Baru kali ini Mysha merasakan sesuatu yang tak bisa ia pahami. Keinginan untuk bicara, berbagi, dan bahkan sekadar melihat sosok Axel Delacroix.
Kepala Mysha dipenuhi pikiran buruk. Apa ia melakukan sesuatu yang menyinggung Axel hingga pria itu tak lagi memedulikannya? Apa Axel kini telah menemukan wanita lain yang lebih baik sehingga Mysha sudah tak lagi berarti baginya?
Ah ... Mysha merasa dirinya patah hati bahkan sebelum ia menyadari telah jatuh cinta.
Suara denting menyentak wanita itu. Dengan tergesa disambarnya ponsel yang cukup canggih itu mendekat.
"Kujemput pukul tujuh besok."
Dahi Mysha mengerut. Hanya pesan singkat dari Axel yang mampir ke ponselnya. Padahal biasanya pria itu akan menelepon dan memperdengarkan suara baritonnya yang tetap memukau bahkan dari seberang saluran telepon.
Pikiran wanita itu benar-benar mengudara ke berbagai arah. Bukan tentang bagaimana ia bisa merasakan sensasi bergelenyar di sekujur tubuh dalam dekapan Axel. Juga bukan tentang bagaimana ia bisa menghabiskan malam bersama lekuk tubuh sempurna dambaan setiap wanita.
Mysha hanya memikirkan apa yang terjadi pada Axel hingga ia terkesan berbeda. Kurang dari 24 jam mereka tak bertemu, tetapi Mysha sudah bisa merasakan keganjilan.
Apa ini yang disebut intuisi wanita? Mereka bilang, firasat wanita tidak pernah salah. Apa itu artinya Axel hanya berpura-pura serius padanya?
Namun, setiap kali Mysha mencari celah kebohongan pada tatapan Axel beberapa waktu lalu, hanya debaran keyakinan yang memenuhi rongga dada.Axel tidak berbohong. Setidaknya hati kecilnya berkata seperti itu.
Mysha menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Tarikan napas panjang yang terdengar adalah tanda ia butuh menenangkan diri. Toh ia tak pernah menjalin hubungan serius dengan seseorang kecuali.... Ah ... Mysha kembali mengenyahkan bayangan anak laki-laki itu dari benaknya. Ia tak ingin mengingatnya. Perpisahan itu terlalu menyakitkan baginya hingga mampu membuat seorang bocah tujuh tahun mengunci semua kenangan rapat-rapat dan melupakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
END Passionate CEO x Malam yang Tak Terlupakan
RomanceHR #1 in Romance Bijaklah memilih bacaan! 18+ Dipersembahkan bagi pencari klimaks yang tak terbantahkan. Dibuat oleh orang-orang yang mencari kepuasan hakiki. CERITA MASIH UTUH 100%. Kalau nggak kebaca, silakan baca CARA BACA BAB HILANG Masih nggak...