Trust CEO - 33 - Dekapan Asa

172K 9.7K 500
                                    

WRITTEN BY : AstieChan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WRITTEN BY : AstieChan

Mysha benar-benar terpana melihat tingkah Axel yang dinilainya berlebihan, meski tak dipungkiri hatinya melambung, juga berbunga-bunga mendapat perlakuan istimewa dari lelaki yang biasanya membuat para wanita bertekuk lutut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mysha benar-benar terpana melihat tingkah Axel yang dinilainya berlebihan, meski tak dipungkiri hatinya melambung, juga berbunga-bunga mendapat perlakuan istimewa dari lelaki yang biasanya membuat para wanita bertekuk lutut.

"Jangan merendahkan diri Anda, Mr. Delacroix. Tolong bangunlah!" pinta Mysha. Ia menguatkan diri agar tetap tegar, menahan kaki untuk tidak beranjak dari posisinya. Berusaha menahan diri agar tidak memeluk bahu Axel yang kini sejajar dengan pinggangnya.

"Aku tak peduli, Mysh. Aku akan tetap berlutut sampai kau mau mendengarkan penjelasanku," ucap Axel teguh.

"Berdirilah Axel, kumohon!" Suara Mysha bergetar menahan haru. Seorang Axel Delacroix yang arogan dan mempunyai harga diri selangit, rela berlutut di hadapannya.

Pendirian Mysha mulai goyah.

"Tidak, Mysh! Sebelum kau berjanji akan mendengarkan penjelasanku."

Mysha mengedarkan pandangannya. Orang-orang tampak mulai memandangi mereka dengan penuh rasa ingin tahu. Mysha menunduk dalam-dalam menyadari mereka mulai menjadi pusat perhatian. Bagaimana jika ada di antara orang-orang itu yang mengenali Axel? Tidak, Mysha tak bisa membiarkan Axel mempermalukan dirinya sendiri.

"Baiklah, aku janji. Cepat berdirilah!" Mysha akhirnya menyerah pada keinginan CEO tampan itu.

Axel pun berdiri. Mysha membantu dan menuntunnya kembali ke meja mereka.

"Sekarang bicaralah! Apa lagi yang perlu kuketahui?" tantang Mysha. Wanita bermata keemasan itu belum menurunkan kewaspadaannya terhadap pria di hadapannya.

Axel berdeham, mengumpulkan kembali konsentrasi dan kata-kata yang tadi telah disusunnya. "Kumohon hapus dulu segala prasangka burukmu terhadapku. Kuakui, aku memang bukan pria baik-baik. Aku berkencan dengan banyak wanita, tapi sejak bertemu denganmu semua berubah. Kau adalah magnet yang sanggup menarik diriku untuk melihat hanya kepadamu."

Pria itu memandang tajam ke wajah Mysha, memberi kesempatan wanita itu untuk berpikir dan meredakan kemarahannya.

Mysha berusaha untuk menutup rapat-rapat telinganya dari mulut manis pria yang suaranya sanggup menggetarkan hati. Namun tak ayal, kata-kata Axel bagaikan candu yang memabukkan hatinya dan membuat pipinya merona.

END Passionate CEO x Malam yang Tak TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang