Dissapear CEO - 48 - Taman Kenangan

167K 11.3K 1.9K
                                    

Bab ini ditulis oleh AstieChan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab ini ditulis oleh AstieChan

Cerita dibuat oleh TIGA orang

Semua isi cerita di-copy sama persis ke TIGA ID penulisnya:

Passionate CEO (Shireishou)

Night with CEO (PhiliaFate)

The Wicked CEO (AstieChan)

Baca bab PLAGIAT CEO atau bisa kena autoblock

William mengambil langkah panjang, mengejar Mysha yang berlari menjauhi apartemen Axel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


William mengambil langkah panjang, mengejar Mysha yang berlari menjauhi apartemen Axel. Sebelum pergi direktur itu sempat melayangkan pandangan menusuk ke arah Axel. Dia bisa saja menghajar Axel saat itu juga, tetapi Mysha jauh lebih membutuhkan pertolongan.

"Mysha..., wait!" seru William begitu dirinya hanya berjarak beberapa langkah dari general manager yang terlihat sangat kacau itu.

Mysha menghentikan langkahnya di depan pintu lift. Ia menekan tombol turun, dan menunggu pintu kotak besi itu membuka.

William berhasil menjajari Mysha dan masuk ke dalam tepat ketika pintu lift itu akan ditutup. Hanya ada mereka berdua di dalam lift. Mysha tak mampu lagi membendung air mata yang sejak tadi berusaha ditahannya. Tangisnya pecah, bulir-bulir air mata tumpah bagaikan air bah.

Wajah pria dengan mata sewarna emerald itu mengeras, ia tak tahan melihat air mata yang mengalir dari seorang wanita. Apalagi wanita itu Mysha. Axel benar-benar harus menjelaskan segalanya. Ia akan mengurusnya nanti, setelah memastikan Mysha lebih tenang.

William membimbing Mysha keluar dari lift. Lengan kokohnya merangkul bahu Mysha yang masih terisak. Syukurlah ia tadi memarkir mobil tak jauh dari pintu lift. William segera membukakan pintu mobil dan membantu Mysha duduk dengan nyaman di kursi penumpang. Kemudian ia masuk ke belakang kemudi.

Pria bertubuh atletis itu mengeluarkan saputangan putih dari saku jasnya, lantas mengelap air mata di pipi Mysha.

Gadis bermata keemasan itu terkesiap, wajah yang sejak tadi menunduk berpaling ke arah pria di sampingnya. Sekelebat bayangan masa kecil menubruknya. Seorang gadis kecil dengan pita merah jambu di rambutnya menangis di dalam mobil, memandang ke luar jendela sambil menggenggam bunga daisy. Tampak seorang anak laki-laki mengejar mobil yang dinaikinya, tapi mobil itu terus saja melaju hingga anak itu hilang dari pandangan.

END Passionate CEO x Malam yang Tak TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang