Very Happy

988 68 0
                                    

Baek pun memarkirkan mobilnya di sebuah restoran khas Korea, mungkin dia sedang rindu masakan Korea.

Kami pun duduk di meja yang dekat dengan jendela.

"Kau mau makan apa Ais?"

"Aku tidak bawa uang Baek."

Sontak Baek tertawa mendengar perkataan ku.

"Malah tertawa." Protes ku dengan nada kesal.

"Iya iya, aku tau kamu nggak bawa uang tapi kamu kan sedang makan sama aku jadi nggak usah khawatir." Jawab Baek sambil tersenyum tipis.

"What ever but no ham and halal."

"Okay okay, i know."

Baek pun memanggil pelayan nya lalu memesan 2 kimbab.

Tak lama pesanan kami pun datang dan kami pun menyantap dengan diiringi obrolan ringan.

"Alhamdulillah."ucapku mengakhiri acara makan ku.

"Ais, kau masuk jam 3 kan? Aku masih lapar jadi aku akan memesan makan lagi, kamu mau menunggu ku kan?"

"Iya Baek lagi pula aku mau naik apa."

Baek pun tersenyum dan langsung memesan makan lagi. Tak lama makanannya datang dan langsung disantap nya.

"Baek."

"Iya?"jawab Baek sambil mengunyah makanannya.

"Boleh aku pinjam ponselmu?"

"Tentu saja." Jawab Baek sambil menyodorkan ponselnya.

"Kau punya Instagram kan?"

"Tentu punya."

"Aku boleh membukanya."

"Tentu saja Ais, silahkan kau buka semua yang ada di ponsel ku, aku tidak keberatan." Jawab Baek kemudian tersenyum lebar dan melanjutkan makannya.

Aku pun segera membuka aplikasi Instagram milik Baek dan langsung mengetik @zahraa_34 dikolom pencarian.

Segera aku pun membuka profil nya, ya itu adalah profil Instagram milik adikku aku berharap isi Instagram nya tidak seperti dulu.

Sontak aku ingat pada waktu aku memarahinya bahkan akan menamparnya kalau ibu ku tidak menghalangi ku. Aku sedih bukan, bukan hanya sedih aku marah, kesal, dan sakit ketika melihat foto adikku dengan pakaian seragam sekolah yang ketat dan kerudung yang terlihat rambutnya, parahnya lagi dia mengunggah nya ke Instagram miliknya.

Dan seketika aku tersenyum bahagia ketika akun adikku sama sekali tidak ada foto dirinya, memang​ ada sedikit perasangka buruk dihatiku yaitu aku sempat berpikir meskipun adikku tidak mengunggahnya diinstagram bisa saja dia berpakaian setiap itu sehari harinya namun aku mencoba berhuznuzan kepada adik ku.

"Ais, ayo kita pergi sekarang 30 menit lagi kau sudah masuk kerja."ucap seseorang yang menyadarkan ku dari lamunanku.

"Eh, ayo Baek, ini ponsel mu, terimakasih."jawab ku sambil menyodorkan ponsel Baek ke pemiliknya.

"Iya, ayo kita pergi."

🍇

Sesampainya di mobil Baek aku pun menulis kan sesuatu di buku jurnal ku. Aku sangat menyukai menulis jurnal dan ini akan menjadi tulisan pertama ku di London.

Gadis kecil itu terus tumbuh dan menjadi seorang remaja
.
Menjadi seorang kakak dari perempuan muslimah adalah ketetapan Allah
.
Adakah kita sama?
Menjadi kakak dari seorang perempuan muslimah
.
Tengoklah ia tak terus jadi bayi, dia terus tumbuh menjadi seorang remaja yang harus dijaga
.
Sebagaimana kita tak ingin aurat kita terlihat, seharusnya kita harus ingin adik kita sama tak ingin aurat nya dilihat
.
Sebagaimana kita tak ingin foto kita terpajang di sosmed, seperti itulah kita harus bertekad untuknya
.
Layaknya kita tak ingin ada lelaki datang hanya sekedar memacari, sampaikan perlahan padanya, bahwa lelaki yang ingin menjadikan nya pacar itu salah
.
Aku,
Pernah kesal padanya
Ketika adik perempuan ku ingin menggulung bajunya
.
Aku,
Pernah marah hebat
Ketika dia memajang fotonya di sosmed
.
Aku,
Mulai khawatir ketika lelaki mulai datang ke hatinya
.
Ia adalah remaja
Sudah tanggung jawab ku untuk menjaganya
Benar, tidak ada list peraturan resmi
Tapi, sudah kuresmikan dalam diriku
Bahwa ya, adik perempuan ku adalah amanah dari Allah yang harus kujaga
.
Ssst, mungkin adikku tidak membaca tulisan kakaknya ini, aku hanya berharap bahwa larangan ku selama ini karena kau sayang padanya
.

London, Aug 23 2017
Sourc:@berimanyuk

============================

Assalamualaikum London Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang