Stop It!

781 59 2
                                    

Sehabis Baek pulang dari rumah ku, aku pun pergi ke kedai paman Umar sekedar untuk menemui Harris sebab dia meminta tolong menjelaskan tentang sejarah kerajaan Majapahit yang sangat terkenal itu.

Sebenarnya aku sudah khawatir nanti akan bertemu dengan Rendy tapi aku juga tidak enak kalau menolak permintaan Harris sebab dia terlalu sering menolong ku.

Aku pun segera naik ke bis yang memiliki rute ke BigBen, ya kabar baik hari ini sebab aku sudah bisa berpergian naik bis sejak aku bekerja di kedai paman Umar, meskipun dulu aku jarang naik bis soalnya Harris selalu memaksa ku untuk diantar pulang olehnya.

°°°°°°°°°°°°°°

Aku pun duduk di sekitar menara Big Ben sambil menikmati roti yang aku beli diminimarket sebab aku janji dengan Harris jam 7 malam dan sekarang masih jam 5, terlalu awal bukan? Ya sebab aku ingin menikmati sore sambil menatap menara Big Ben.

"Boleh aku duduk?" Suara seseorang yang menganggu lamunan ku, eh seperti nya aku tau itu suara siapa.

"Rendy?" Teriakku sambil membulatkan mataku.

"Biasa dong, Aku duduk ya? Dulu saja kita selalu duduk di taman sambil makan roti juga." Ucap Rendy sambil duduk disamping ku.

"Boleh, Dan aku akan pergi." Kulihat ada seberkas senyuman dibibir Rendy lalu langsung menghilang ketika aku beranjak dari tempat dudukku.

Belum 5 langkah aku berjalan pergi tangan ku sudah di tarik oleh Rendy dan langsung aku tepis," APAA KAU SUDAH GILA? APA KAU SUDAH LUPA AJARAN AGAMA ISLAM? APA KAU SUDAH TERPENGARUH BUDAYA BARAT?" teriak ku spontan dengan bahasa Indonesia yang langsung mengambil perhatian orang yang berada disekitar Big Ben.

Rendy pun langsung meminta maaf ke orang orang yang terganggu dengan teriakan ku," Sorry sorry."

Setelah Rendy meminta maaf kepada orang orang dia pun berbicara kepadaku," Tentu saja aku tidak lupa Syah, Kumohon kita selesaikan sekarang semua masalah kita."

"Tidak ada yang perlu diselesaikan, semuanya sudah selesai."

"Kumohon Syah, dengar kan semua penjelasan ku dulu, baru kamu bisa memilih memaafkan ku atau membenci ku, itu semua terserah kamu."

"Aku tidak pernah membenci mu, dan aku sudah memaafkan mu tapi kamu tau kan kalau memaafkan itu mudah tapi melupakan itu sulit."

"Kumohon Syah, Kita selesai kan semuanya, kita bicarakan dengan baik baik."

"Tidak, terima kasih."

Belum aku berbalik untuk pergi meninggalkan Rendy. Dia sudah duduk bersimpuh dihadapan ku," Kumohon Syah." Pinta Rendy.

"Ren, bangun, semua orang melihat kekita."

"Tidak akan syah, aku akan tetap begini sampai kau mau menyelesaikan semua kesalahpahaman kita dulu."

"Okay, Kita pergi, And Stop it, Tolong bangun." Ucapku karena aku tidak tega melihat Rendy harus begini kepadaku bagaimana pun juga dia sahabat ku.

"Okay, let's go, follow me." Ucap Rendy setelah bangun dengan nada ceria.

"Okay." Aku pun mengikuti Rendy.

Dan Aku tersenyum.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Maaf agak pendek :)

Aisyah udah mau nih nyelesain masalah nya.

End?

============================

Wassalam ♥

Assalamualaikum London Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang