Unity In Diversity

785 59 9
                                    

Hari ini kami masuk kuliah setelah 1 minggu libur, Aku saat ini tengah duduk sendirian sebab Roy dan Baek terlambat jadi mereka tidak diperbolehkan masuk kekelas. Setelah jam pertama selesai aku pun keluar untuk cari makan, biasanya aku jarang makan siang sebab aku harus bergantian untuk shalat dibawah tangga dengan umat islam yang kuliah di UCL tapi sekarang aku sedang menstruasi jadi tidak ada kewajiban untuk shalat. Disaat aku berjalan 10 langkah dari pintu kelas ada 2 orang yang memanggilku,

" Aisyah, tunggu." akupun menoleh kesumber suara ternyata itu Roy dan Baek lalu aku berhenti menunggu mereka menghampiriku.

"Kau mau kemana Ais?" Tanya Baek setelah sampai dihadapanku.

"Kantin." jawabku.

"Tumben, emang nggak shalat kok ke kantin?" Tanya Roy menggunakan bahasa Indonesia.

"Lagi menstruasi gue." jawabku menggunakan bahasa Indonesia juga.

Roy hanya mengganguk-anggukan kepalanya sebagai balasan ucapanku. Kemudian kami berjalan kearah kantin untuk makan siang.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Kalian mau apa biar aku yang pesan." Tanya Baek ketika sampai di kantin.

"Aku mau sandwich aja tanpa ham ya sama air putih." jawabku.

"Tentu saja tanpa ham Ais, aku sudah tau... Kau mau apa?" Tanya Baek ke Roy.

"Aku nasi biryani sama air putih saja." jawab Roy.

"Okay, kalian cari mejanya ya." ucap Baek sambil berjalan ke outlet makanan di kantin.

Aku dan Roy pun pergi ke arah meja yang kosong, cukup sulit mencari bangku kosong sebab ini jam makan siang.

"Nakhu nggak kesini nih?" tanyaku ke Roy ketika kami sudah duduk di bangku yang kosong.

"Itu dibelakangmu." jawab Roy.
Aku pun langsung menoleh ke belakang ternyata memang benar ada nakhu yang siap siap mengagetkanku.

"Yahhhh.... Sayang ih kenapa di kasih tau." ucap nakhu yang berjalan kearah Roy dengan muka cemberut.

"Maaf ya Sayang." balas Roy ketika Nakhu sampai disampingnya.

"Bentar bentar tadi kalian bilang apa? Sayang? Kalian pacaran?" Tanyaku memastikan bahwa aku tidak salah dengar.

"Iya kami pacaran." jawab Nakhu sambil bergelayutan ditangan Roy.

"Wah, selamat ya semoga awet sampai nikah." ucapku sambil tersenyum ke arah mereka.

"Siapa yang mau nikah?" Tanya Baek sambil membawa nampan makanan.

"Mereka." jawabku sambil menunjuk ke arah Roy dan Nakhu.

"Heh, kami tidak mau menikah ya." ucap Roy menggunakan nada kesal.

"Ohh gitu ya, kamu tidak mau nikah dengan aku, okay aku pergi." kata nakhu dengan muka kesal sambil berlalu meninggalkan kami.

"Yah sayang jangan ngambek." ucap Roy sambil berjalan membawa nampan makanannya untuk mengejar Nakhu.

"Kita nggak nyusul mereka nih?" Tanya Baek sambil duduk didepanku.

"Nggak usah, itu urusan rumah tangga mereka." jawabku.

"Mereka pacaran?" Tanya Baek.

"Iya lah, orang mereka sama sama manggil sayang." jawabku.

"Oh... Sejak kapan?" Tanya Baek.

"Tidak tau, Tadi mau tanya tapi Nakhu keburu ngambek." jawabku.

"Iya juga sih, Ais boleh tanya lagi nggak?" kata Baek.

Assalamualaikum London Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang