1 tahun kemudian….
Baru saja aku keluar dari ruangan tempatku ujian akhir sebagai penentu kelulusanku, aku berharap semoga para dosen puas dengan presentasiku tadi. Selama semester akhir aku harus mengurangi jadwal menerjemahkanku untuk melakukan penelitian untuk bahan presentasiku dalam ujian akhir, biasanya dalam 1 minggu aku bisa menyelesaikan sekitar 1-2 novel atau 1 buku ilmiah namun selama semester akhir aku hanya bisa menyelesaikan 1 novel atau ½ buku ilmiah dalam waktu 2 minggu.
Akibat dari pengurangan waktuku untuk menerjemah adalah gajiku terpotong dan aku hanya makan 2-1 kali sehari. Alhamdulillah, aku bisa melewati semuanya dengan baik sekarang yang aku bisa lakukan hanya menunggu untuk pengumuman 2 hari lagi, aku berharap bisa lulus dengan peringkat cum laude.Tentu semua orang pernah berharap namun ketika semua harapan itu tidak terkabul, kita harus bersabar dan percaya bahwa rencana Allah lebih baik daripada yang kita harapkan.
Aku harus bergegas pulang kerumah sebelum bertemu Roy, Baek dan nakhu sebab mereka pasti akan mengajakku untuk makan bersama anak satu angkatan, bukannya aku tidak mau ikut tapi mereka pasti akan makan makan dibar dan ujung ujungnya mereka semua pasti mabuk. Oleh karena itu, aku sudah diwanti wanti sama kakak angkatan yang muslim untuk tidak ikut meskipun mereka bilang tidak akan mabuk.
“Alhamdulillah.” ucapku dalam hati ketika sudah sampai didalam bus tanpa kepergok oleh temanku.
Beruntung hari ini bus agak kosong jadi aku mendapatkan tempat duduk, biasanya aku jarang naik bus tetapi hari ini aku memilih naik bus sebab halte bus lebih dekat dengan kampus daripada stasiun.
Bus menjadi penuh sebab sudah melewati 2 halte dan tidak ada satu pun penumpang yang turun. Ketika sampai dihalte yang satunya ada seorang nenek nenek yang naik kebus namun tidak ada satupun orang yang mempersilahkan nenek itu untuk duduk meskipun mereka laki laki. Aku pun berdiri dan mempersilahkan nenek itu untuk duduk ditempatku meskipun aku sangat lelah,
“Grandma, silahkan duduk ditempat saya.” ucapku sambil tersenyum.
“Oh, thank you very much dear.” jawab Nenek itu sambil berjalan kearah tempat duduk.
“You’re welcome.” balasku sambil tersenyum.
“What is your name,dear?” Tanya nenek itu.
“My name is Aisyah.” jawabku.
“Oh,Nice name.” kata nenek itu sambil tersenyum.
Sebenarnya aku ingin menanyakan nama nenek itu tapi aku harus segera turun karena bus sudah berhenti dihalte dekat rumahku, aku pun berpamitan ke nenek,” Grandma, saya harus turun, See you Grandma.”
“Oh,Hati hati, dear.” ucap nenek itu.
Sebagai balasannya aku hanya tersenyum dan segera turun dari bus. Entah kenapa aku merasa tidak lelah lagi.
°°°°°°°°°°°
Akhirnya hari yang paling kutunggu datang juga. Sekarang aku tengah bersama Roy, Nakhu dan Baek untuk menunggu hasil pengumuman nilai kelulusan kami.
“Semoga kita dapat nilai terbaik ya.” ucap Baek.
“Aamiin.” balasku bersamaan dengan Roy dan Nakhu yang menjawab “Amien”
“Tapi aku pesimis dapat nilai jelek.” kata Roy tiba tiba.
“Yah, jangan pesimis dong.” ucap Baek sambil menepuk pundak Roy.
“Iya, Roy jangan pesimis gitu.” kataku
“Iya nih sayang jangan gitu.” kata Nakhu sambil merangkul pundak Roy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum London
FanficKenapa sulit sekali menghapus mu dari hidupku? Kenapa setiap aku mencoba kabur dari mu kau selalu datang? Kenapa setiap aku mencoba menerima semua penjelasan mu itu terlalu sulit? === Ps: sebenarnya di London tidak terlalu rasis dengan muslim tapi d...