[4] Bagaikan Langit

105 12 9
                                    

Lagit biru memulai semua
Dengan rasa gundah
Ku melangkah bersandar amarah

Langit terik menanda lanjutnya
Dengan cicip senyum diwajah
Ku harap mengalir tak bedarah

Langit senja merambah ketenangan
Dengan tenang jiwa marah
Ku ratapi hari yang gundah

Langit hitam mengakhiri semuanya
Dengan segudang kekecewaan
Ku harap esok hari lebih indah

Serpihan Asa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang