4. Perjodohan [ 2 ]

16.8K 644 7
                                    

WARNING

Tinggalkan jejak setelah maupun sebelum membaca

Di kediaman Winata ada seorang remaja dan laki laki yang lebih tua darinya tengah berdebat.

"Apaansi Yah sumpah ini engga lucu, Aku gamau Yah!" Teriak Difo.

"Kamu gabisa bantah lagi Difo, ini juga demi kebaikan kamu" jawab Ayah Difo dengan keras kepalanya.

"Kebaikan apa Yah? Emang ada kebaikan yang buat tertekan?! Engga ada Yah!"

"Seterah kamu, mau kamu tolak ataupun tidak setuju perjodohan ini akan tetap berjalan"

"Tapi Yah, Difo tetep engga mau, Difo masih mau sekolah, Difo masih mau main bareng temen-temen Difo, Difo masih mau bebas Yah, bukan bertanggung jawab sama istri Difo nantinya Yah, Difo belum siap Yah!!" ucap laki-laki itu penuh emosi.

"Kamu bisa lanjutin sekolah kamu Difo dan apa kata kamu main!! kamu bisa belajarkan tentang bertanggung jawab nantinya!! Ayah sengaja jodohin kamu supaya engga nakal lagi Difo?!! Ayah cape ngadepin sikap kamu yang kaya gini Dif".

"Tapi Difo tetep gamau Yah, kalo soal itu Difo juga bisa berubah Yah, tapi jangan kaya gini caranya Yah".

"Berubah apa Difo? dari dulu kamu selalu bilang mau berubah, mau berubah, apa ada buktinya kalo kamu berubah? gaada kan! ".

"Bener Yah kali ini Difo mau berubah Yah engga nakal lagi, tapi tolong Yah Difo gamau dijodohin kaya gini Difo belum siap".

"Tapi Ayah engga nerima penolakan Difo siap ga siap, perjodohan ini akan tetap berjalan" ucap sang Ayah.

Dan beranjak keruang kerjanya meninggal kan Difo sendirian.

"AYAH EGOISS".

•••

Setelah tau kenyataan bahwa dirinya akan dijodohkan dengan atau tidak persetujuannya pasti dia akan dijodohkan juga, Difo beranjak menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Di jalan menuju Kamarnya Difo melihat Adisti yang baru keluar dari kamar yang ia hiraukan. Adisti melihat tingkah Kakanya kebingungan.

"Kenapa lo Bang? muka ditekuk gitu kaya pantat bayi ayam cabe-cabean di pasaran. Itu lo yang harganya gocengan yang warna-warni. Wkwkwkwk" tanya Adisti dengan leluconya.

"Diem lo, gatau apa gue lagi esmosi" jawab Difo.

Adisti menatap malas Abangnya.

"Es doger Bang, Eh salah deng emosi maksud gue kenapa sih lo".

"Tanya aja ke Ayah lo itu " ucap Difo.

"Kalo lo lupa Itu juga Ayah lo bambang!"

Difo langsung menutup pintu dengan kencang.

Brug...

"Astagfiruallah dasar Abang durhaka!! emang lo ya Bang bilang-bilang napa kalo mau tutup pintu keras-keras gitu. Jaga-jaga dulu kali gue" pekik Adisti.

Adisti melanjutkan jalannya, yang niatnya akan ke dapur mencari makanan, namun di tengah jalan ia melihat Ayahnya yang baru keluar dari Kamar.

Yang juga akan pergi ke dapur setelah sampai dapur, Adisti melihat Ayahnya yang tengah membuat Kopi.

"Mau Adisti Buatin Yah?" Tanya Adisti.

"Engga usah Sti bentar lagi juga selesai. " yang dijawab anggukan oleh Adisti.

DifAlcya [SELESAI] PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang