6. Polisi

15.7K 643 5
                                    

Warning!

Tinggalkan jejak setelah maupun sebelum membaca!

AWAS TYPO DIMANA-MANADI

Ada saatnya aku mengeluh cape dengan semua keadaan dan tidak mau bangkit kembali.

▪▪▪


Saat tau ada mobil Polisi Difo segera pergi, tanpa memedulikan teman-temannya yang menghilang entah kemana.

Saat pergi dari area itu untuk mencoba kabur, Difo tak sengaja bertemu dengan mobil Polisi yang akan menangkap orang-orang yang ikut balapan, yang salah satunya dia.

Polisi yang menyadari kehadiran Difo pun mengejar Difo. Menjegat Difo.

"Asu, Polisi" umpat Difo.

"Diam ditempat atau saya tembak" teriak Polisi itu dengan menodongkan pistolnya ke arah Difo. Iya polisinya itu dimobil.

Difo yang mendengar itu pun refleks memberhentikan motornya, Polisi yang menyadari Difo memberhentikan motornya pun segera menghampirinya.

"Kamu lagi kamu lagi, engga ada kapok-kapoknya!! Langganan kantor polisi terus!! saya yang lihat kamu aja sampe bosan!! Ayo ikut saya ke kantor Polisi" ujar polisi itu.

Dibawanya Difo ke kantor Polisi.

Sampainya di kantor polisi, setelah ditanya ini dan itu, Difo di suruh Menelfon orang tuanya. "Sekarang telpon orang tua kamu saya ingin bicara dengan orang tuamu!! " suruh Polisi itu dengan tegasnya.

"Tapi Pak-".

"CEPAT SEKARANG" bentak Pak Polisi.

Difo yang dibentak seperti itu pun pasrah dan menelpon Ayahnya.

"Halo kenapa Dif?" tanya seorang di sebrang sana.

"Jemput Difo di kantor Polisi *** Yah!"

"APA?! Kantor Polisi sekarang kamu sama siapa disana?".

"Sendiri Yah".

"Yaudah Ayah segara kesana".

15 menit kemudian.

Barulah Ayah Difo datang.

"Ada apa Pak dengan anak saya?" Tanya Ayah Difo to the point.

"Anak bapak saya tangkap karena telah mengikuti balapa liar, dan ini bukan untuk yang pertama kalinya anak bapak mengikuti balap liar dan tertangkap" ujar Pak Polisi tersebut.

Putra yang mendengar itu memijat pangkal hidungnya pusing. Putra melirik Difo yang tengah menundukkan kepalanya ke bawah.

"Maafkan anak saya ini pak atas kesalahannya, memang dia ini susah diberi tahunya, tidak pernah mendengar".

"Untuk kali ini saya maafkan dan tolong beri tahu anak anda untuk tidak lagi mengikuti balap liar lagi!! Karna itu suatu perbuatan yang ilegal, dan sangat bahaya Pak, kalau memang anak Bapak suka dengan balapan silahkan ke tempat resmi Pak! Bukan di jalanan seperti itu, dan bila tertangkap lagi mohon maaf untuk saya masukkan ke penjara!"  Seru Pak Polisi.

"Iya Pak, mohon maaf atas kesalahan anak saya, pasti saya tegur dan larang jika anak saya mengikuti balapan lagi, sekali lagi terima kasih" balas Putra. Beranjak dari duduknya dan berjabat tangan dengan polisi itu.

Setelah mengurus ini dan itu dan berbicara sebentar dengan Polisi, Putra langsung menyeret Difo masuk ke mobilnya. Tanpa memikirkan motor Difo yang masih di perkarangan kantor Polisi. Itu akan diurus oleh asistennya atau supirnya.

DifAlcya [SELESAI] PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang