Epilog

9.4K 316 17
                                    

Kita yang buat, kita juga yang menerima. Kita yang menghilangkan, kita juga yang harus bertanggung jawab.

---

Di Pagi hari, Rumah minimalis dengan gaya Arsitektur ternama itu, tengah ramai oleh sahabat si pemilik .

Ada yang tengah bercengkrama dengan sahabat lama, ada yang  memasak, ada juga yang  bermain game. Mereka semua melalukan hal yang menurut mereka menyenangkan, menambah satu cerita di list kenangan mereka masing-masing.

Seorang wanita, dengan bocah berusia dua tahun digendongannya, melangkah dengan sandal khas rumahan, menuju halaman belakang rumah itu.

"Sama ayah dulu ya nak, ibu mau masak dulu" tutur Alcya, yang tengah menggendong Arlvino. Alcya menyodorkan Arlvino kegendongan Difo, dengan senang hati Difo mengambilnya.

"Kenapa?" Tanya Difo. Ditatapnya Alcya.

"Rewel, ganguiin aku sama yang lain lagi masak" adu Alcya.

"Uuuuu... anak ayah, kenapa nakal sayang?" Tanya Difo kepada Arlvino, yang belum tentu dijawab oleh Arlvino.

"Udah, ah. Aku mau ke sana dulu"  Alcya berlalu.

"Wih jagoaan om nih" sahut Aldi, yang sedari tadi disamping Difo.

"Mau om gendong" tanya Aldin Dengan mengukur tanganya.

Yang di jawab gelengan oleh Arlvino, Arlvino menyenderkan kepalanya di cerukuk leher Difo, Mencari posisi nyamannya.

"Adek ngantuk " ucan Difo, menepuk-nepuk pantat Arlvino yang ada digendongannya.

"WOY!! SEMUA MASUK, MAKANAN UDAH SELESAI" teriak seseorang di dalam rumah.

"Ayo" ajak Difo, Pada yang lain.

---

Suasana meja makan sangat ramai, dengan teman-teman si pemilik rumah yang meramaikan.

Acara makan-makan berlangsung ramai, dan penuh lelucon dari Hafidz dan Aldi.

"Ga kerasa ya, udah dua tahun aja kita lulus" ucap Dinda.

"Iya, ga kerasa juga kita udah lima tahun bareng-bareng".

Dan malam itu, malam bersejarah bagi mereka. Canda, tawa dan kebersamaan menjadi satu.

---

Setelah semua teman-temanya sudah pulang. Difo dan Alcya tengah bersantai di ruang keluarga, dengan tivi menyala menayangkan film keluarga.

Dan ada tontonan yang lebih menarik dari sebuah tivi berukura  30 inc, itu seorang balita yang tengah duduk di meja makan khusus bayi, dengan beberapa potong stoberi, membuat muka, bibir dan bajunya belepotan terkena noda buah.

Difo tengah asik menertawakan anaknya itu,

"Bububu...bububu..bubu" gumman Arlvino memanggil Alcya, dengan bahasa bayinya.

"Apa sayang? Ayah nakal, iya? Nakal?" Jawab Alcya, dan menggendong Arlvino.

Di bawanya Arlvino ke gendongan Difo.

DifAlcya [SELESAI] PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang