"DIFO." teriakan menggelegar di Ruang inap itu. Sampai terdengar keluar. Namun nama yang di teriaki itu tetap saja tertidur dengan pulasnya."DIFO ALVIAN.".
"Ayam kawin, ayam kawin." latah Difo. Sejak kapan dirinya jadi latah seperti ini!.
Difo yang risih dengan teriakan Bunda ratunya pun. Segera beranjak dari tidur ternyaman selama seminggu ini.
"Apaan si?" jawab Difo kesal.
"Udah jadi bapak, bukanya bangun pagi! Bantuin istri, ini malah tidur! Enak ya, buatnya doang, ngurus ga mau. Mau Bunda Potong Anu kamu!?" seru Eka, dengan sangat emosi dan kesal, pada anak kedua nya ini.
"Eh-eh jangan dong bun, kalo di potong nanti Arl, Ga punya adek lagi dong." Jawab Difo gugup.
"Si Difo!! CEPET MANDI." teriak Eka.
"Iya.. iya." balas Difo yang sudah ngacir kekamar mandi.
Sedangkan Alcya, yang tengah menyusui Arl, hanya bisa menggelangkan kepalanya.
"Difo ga sekolah bun?" Tanya Alcya.
"Ga tau itu bocah satu, udah punya anak masih ajak kaya bocah. "cerocos Eka.
" YANG PENTING, BOCAH MENGHASILKAN BOCAH BUN! " Teriak Difo di kamar mandi.
" BERISIK KAMU, URUSIN TUH PIPIS KAMU YANG BELUM LURUS ITU." Balas Eka teriak tak kalah kencang. Dan dijawab dengan Tangisan Arl yang menggelegar.
Sedangkan Difo, yang mendengar itu tertawa terbahak-bahak di dalam kamar mandi.Sukurin,batin Difo.
---
"Bun, uang jajan Difo mana?" Tanya Difo.
"Lah, ko ke bunda. Ke ayah lah." balas Eka, yang tengah memandikan Arl.
"ck, ko gitu sih. Kan sama aja kali, mau bunda, ayah. Juga.".
"tau ah." Difo beranjak pergi, sebelum pergi dia pamit pada bunda, Alcya dan Arl.
"Assalamualaikum" salam Difo.
---
"Kenapa lo?" tanya Aldi.
"Ga." jawab Difo ketus.
"Gaje emang dia mah." ucap Hafidz.
"Ka bagi duit dong." seru Difo, dengan tangan menampan teoat di depan wajah Defo.
"Apaan lo".
"Bagi duit, buat sarapan sama beli bensin. Bolot." ucap Difo tersulut emosi.
"Biasa aja kali, gausah pake bolot. Telinga gue masih normal." jawab Defo geram.
"Ih, cepetan. Gue engga dikasih duit sama bunda." jelas Difo.
"Bodo ah." balas Defo, menyodorkan Uang 50.000 ribu. Pada Difo, "nih".
"Makasih kakak ku sayang." dan beranjak pergi membawa tasnya.
"Dasar".
"Emang gitu, itu orang. Udah dapet duit baru pergi."
"UUDP." celetuk Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DifAlcya [SELESAI] PROSES REVISI
Ficção Adolescente[ REVISI ] Ini bukan cerita tentang si lelaki mengejar si perempuan ini cerita tentang seorang bad boy dan bad girl yang harus rela di jodohkan oleh kedua orang tuanya. Apakah hubungan mereka akan bahagia atau? Ingin tahu kelanjutan cerita nya?!! yu...