Oneshot (Jennie Kim X Boy Group)

Yours (Jennie X Jaehyun)

Warning! 21+

We know each other better
Than two people who used to date each other
Like it’s definite, like it’s clear
We have words to call each other

(CNBlue – Between Us, English Translation)

Cast:

Jung Jaehyun (Jaehyun NCT)

Jennie Kim (Jennie BLACKPINK)
                                                                                       

                                  

"Dimana istriku?”

Lelaki yang baru saja turun dari mobilnya itu tampak berlari ke dalam rumah mewahnya dengan tergesa-gesa. Ia bahkan mengabaikan koper-kopernya yang ia tinggal begitu saja di dalam mobilnya.

“Nyonya sedari pagi mengurung diri di kamarnya terus, Tuan. Nyonya juga menolak untuk makan,” ucap salah satu pelayan di rumah tersebut dengan takut-takut.

“Ah sialan!” umpat lelaki itu. “Ini semua karena ulah Produser keparat itu!” Lelaki itu mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.

Lelaki tersebut segera bergegas menaiki eskalator rumahnya menuju kamar utama yang terletak di lantai dua. Kamar mewah yang bahkan pintunya saja bisa seharga mobil itu terlihat sepi, tidak memperdengarkan suara apa pun dari dalam kamar tersebut.

Dengan perasaan was-was, lelaki itu mencoba untuk mengetuk pintu kamar tersebut.

“Sayang, apakah kamu sedang tidur?” tegur lelaki tersebut pada istrinya yang berada di dalam kamar.

Tidak ada jawaban dari sang istri.

Lelaki itu kembali mengetuk pintu kamar utama. “Sayang, jika kamu tidak tidur tolong jawab aku. Jangan buat aku khawatir begini.”

Tetap tidak ada jawaban dari sang istri.

Lelaki itu mengedarkan pandangannya dengan gelisah. Kemudian, matanya terpaku pada kepala pelayan yang terlihat sedang berjalan menghampirinya.

“Pelayan Park, apakah kau membawa kunci duplikat kamar utama?” tanya lelaki itu pada kepala pelayan tersebut.

Kepala pelayan yang bernama Park Chanyeol itu mengangguk dan memberikan kunci duplikat kamar utama kepada majikannya.

“Terima kasih,” ucap majikannya singkat sebelum mencoba membuka pintu kamarnya menggunakan kunci tersebut.

Namun, hasilnya sia-sia saja karena wanita yang berada di dalam kamar itu sengaja menaruh kuncinya pada pintu tersebut agar tidak ada yang bisa membuka pintu tersebut dari luar.

“Sayang, tolong buka pintunya! Tolong jangan seperti ini! Jangan membuatku khawatir!” teriak lelaki itu dengan panik. Ia tak lagi mengetuk pintu tersebut, namun mulai menggedor-gedornya.

Sejurus kemudian, pintu kamar utama terbuka dan menampilkan seorang wanita dengan perutnya yang tampak membuncit dan matanya yang sembab. Wanita itu menatap pada lelaki di depannya dengan sorot matanya yang menyiratkan amarah dan kesedihan.

“Sayang…..” Lelaki itu mengulurkan tangannya, berusaha meraih lengan si wanita.

“Jangan sentuh aku!” bentak wanita itu sembari menepis tangan suaminya itu.