Oneshot (Jennie Kim X Boy Group)

Special Stage, Special Ex (Jennie X Daniel)

The moves are starting again, under the dark lights
Your elegant gestures, secretive looks
You reflect on the clear window, your flickering moves
With this strange feeling, this breathtaking attraction

(Taemin – MOVE, English Translation)

Starring

Jennie Kim (Jennie BLACKPINK)

Kang Daniel (Daniel Wanna One)

 

“Gila ya?! Masa aku harus menyuguhkan special stage bersama Kang Daniel Wanna One?”

Waktu masih menunjukkan pukul delapan pagi, tapi sedari tadi Jennie sudah misuh-misuh sendirian. Kekesalan yang ia rasakan bahkan ia lampiaskan pada daging sapi di depannya yang ia potong-potong layaknya seorang tukang jagal, membuat Jisoo, Lisa, Rose, dan Irene yang sedang menunggu masakan Jennie, meringis ngeri.

“Sudah lah, Jennie─ya. Ini kan kali pertamamu diberikan kesempatan untuk menyuguhkan special stage bersama idol lain. Hanya kamu saja member BLACKPINK yang belum pernah berkolaborasi dengan idol dari agensi lain. Jadi, kenapa kamu harus protes?” Jisoo mencoba membujuk Jennie yang masih saja tampak sebal dengan keputusan sepihak Yang Hyunsuk selaku bos mereka.

Jennie mengerucutkan bibirnya. “Kenapa tidak Lisa saja? Dia kan jago menari, cocok jika berada di satu panggung bersama Daniel.”

Lisa yang namanya disebut oleh Jennie, membulatkan kedua matanya. “Aku? Tidak mau ah. Aku kan juga harus menyuguhkan special stage bersama Bambam dan Ten!”

Kini, Jennie beralih pada Rose yang sedang asik mengunyah roti gosong buatannya sendiri. “Kalau Rose? Kenapa bukan kamu saja yang berkolaborasi bersama Daniel?”

Rose menggoyangkan jari telunjuknya di depan wajah Jennie sembari menggelengkan kepalanya. “No no no. Aku sudah mulai latihan bersama June dan Jaehyun untuk special stage yang dipertanggungjawabkan padaku.”

Jennie hendak mengatakan sesuatu, namun Jisoo segera menyelanya. “Jangan suruh aku. Aku juga sudah disuruh oleh Yang Hyunsuk Sajangnim dan Park Jinyoung Sajangnim untuk melakukan special stage bersama Jinyoung.”

“Aku saja deh yang melakukannya. Lumayan kan sepanggung dengan yang punya Korea,” celetuk Irene sembari menyesap green tea latte yang dibuatkan Jennie untuknya, meninggalkan bekas seperti kumis di atas bibir Irene.

Jennie berdecak. Gadis itu mendekati sahabatnya dan mengusap noda bekas green tea latter di atas bibir Irene menggunakan ibu jarinya. “Kamu ini. Sudah tua masih saja ceroboh seperti anak kecil,” omelnya pada sahabatnya itu.

Irene merengut. “Jangan bilang aku tua. Aku masih muda tahu.”

Jennie memutar bola matanya. “Ya, terserah deh. Tapi, Unnie serius mau sepanggung dengan Daniel? Kalau mau, aku bisa mengundurkan diriku dan meminta kepada pihak penyelenggara acara untuk menggantikannya dengan Unnie.”

Irene meringis. “Mana bisa begitu. Aku kan sudah menyiapkan sebuah kejutan bersama RED VELVET. Kalau aku sepanggung dengan Daniel, nanti aku tidak ada waktu untuk menyiapkan sesuatu bersama RED VELVET karena pertunjukan RED VELVET kan tepat setelah special stage dirimu dan Daniel.”

Jennie mendengus. “Dasar. Kalau begitu jangan menjadikan dirimu relawan begitu jika ujung-ujungnya hanya memberiku harapan palsu saja. Sana pulang ke dorm─mu,” usir Jennie pada Irene.