6

12.1K 1K 48
                                    

Kemarin ditanyain bosen apa nggak, gak ada yg jawab :( yauda anggep aje gak bosen hahay.

.
.
.

Seharusnya ini menjadi hari terakhir cuti Mingyu, menghabiskan waktu bersama Minki dan Wonwoo.

Tapi pagi tadi Mingyu mendapat telfon dari kantor bahwa ada project penting yang harus dicek untuk persetujuan.

Mingyu dengan berat hati berangkat kekantornya, dia tidak bisa menunda urusan yang satu ini.

🌼

Setelah Mingyu berangkat tadi Wonwoo hanya menemani Minki bermain dihalaman depan. Entah kenapa tapi dia merasa sedikit pusing dan mual.

Minki yang melihat umma-nya duduk lemas mengusap kaki Wonwoo "umma kenapa?"

Wonwoo memaksakan senyumnya "umma cuma sedikit pusing" Minki memasang wajah khawatir, menghampiri Wonwoo.

Minki menempelkan dahinya ke dahi Wonwoo "tidak panas" Wonwoo tertawa kecil mendapati Minki meniru caranya mengecek suhu badan.

"Minki temani umma tidur ya" Minki mengangguk, membereskan mainannya kedalam kotak khusus miliknya.

Setelahnya dia menemani Wonwoo dikamar. Pada akhirnya malah Minki yang tertidur pulas sedangkan Wonwoo baru saja keluar dari kamar mandi.

Ini ketiga kalinya dia memuntahkan air dan ludah dikloset. Pikirannya sudah tidak fokus lagi. Ia mendudukkan dirinya dipinggir ranjang dengan bimbang "apa aku harus memberitau Mingyu...ah tapi dia pasti sedang sibuk"

Dia sudah berfikir dua kemungkinan. Pertama, ini hanya tidak enak badan biasa dan yang kedua.. kemungkinan terparah, apa ini gejala kehamilan? Lagi..

Ting tong/?..

Wonwoo berdecak keras, merutuk orang yang memencet bel pintunya disaat seperti ini. Dengan masih memegangi pelipisnya dia berjalan kedepan membukakan pintu.

"Eoh? Taehyung" didepannya Taehyung memasang senyum kotak seperti biasa, menyodorkan kotak makan yang dia bawa.

"Ini tadi Jungkook membuat Kimchi dia minta aku mengantarnya padamu. Dimakan ya" Wonwoo menerima kotak makan itu namun tubuhnya terhuyung karna pusing.

Dengan sigap Taehyung menangkap tubuh Wonwoo yang hampir jatuh bertepatan dengan suara mobil yang memasuki halaman depannya.

Mingyu, dari arah pandangnya dia seperti melihat Wonwoo yang sedang berpelukan dengan Taehyung. Ia keluar dari mobil, berjalan tergesa kearah keduanya tapi begitu dia melihat wajah pucat Wonwoo dirinya langsung berlari panik.

"Wonu.." Mingyu memapah Wonwoo kedalam, diikuti Taehyung dibelakang. Mingyu merebahkan Wonwoo disofa panjang yang baru saja dia bersihkan semalam.

"Sorry Ming, jangan salah paham dulu tadi Wonu hampir jatuh. Oh ya ini ditaruh disini ya, aku pamit" Mingyu hanya mengangguk menanggapi Taehyung. Dia fokus pada Wonwoo.

Mingyu mengecek suhu tubuh Wonwoo "tidak panas.. pusing?" Wonwoo mengangguk lemah "mual gyu"

"Itu Taehyung bawain makanan.. aku siapin ya kamu makan dulu terus minum obat" Mingyu beranjak menyiapkan makanan Wonwoo dan juga obatnya.

"Ganti baju dulu sana, cape pasti" Mingyu hanya mengangguk kecil menanggapi Wonwoo.

"Minki mana?"

"Tidur"

"Ohh..aku ganti baju dulu. Makannya habisin" kini giliran Wonwoo yang mengernyit bingung. Baru saja Mingyu menggendongnya dengan wajah panik sekarang dia malah sok cuek.

Kepalanya jadi bertambah pusing, mengabaikan kebingungannya lebih baik dia makan. Dia masih harus mengurus Minki dan Mingyu belum lagi mengurus pekerjaan rumah jadi tidak boleh sakit.

Mingyu keluar kamar dengan setelan santai, kaos hitam polos dan celana bahan sulutut. Wonwoo baru saja meminum obatnya. Tanpa bicara Mingyu membereskan bekas makan Wonwoo.

"Istirahat kamu" suaranya datar tapi sangat terlihat dia begitu khawatir.

Wonwoo menutup mulutnya menahan rasa mual yang lagi-lagi muncul.

"Mual?" Wonwoo mengatur napasnya, perutnya mual dan pusingnya belum juga hilang.

"Ming, beli testpack ke apotik"

"HAH? Kamu gak diapa-apain kan sama Taehyung? Kamu gak main dibelakang aku kan!!" Wonwoo mendecak kesal, benar dugaannya Mingyu pasti sedang cemburu.

"Siapa yang main? Emang sempet apa, Taehyung aja baru dateng pas kamu pulang tadi-"

"-lagian emang kamu pikir siapa yang kemarin minta jatah huh" Mingyu menghela napas, duduk disebelah Wonwoo.

Dia membawa tubuh kurus yang makin terlihat lemah kedalam pelukannya "iya maaf. Aku gasuka liat kamu dipeluk-peluk kaya tadi"

Wonwoo memukul dada Mingyu "harusnya kamu bilang makasih ke Taehyung. Kalo dia gak nangkep aku mungkin aku udah ngegelinding kerumput didepan"

"Iya nanti, sekarang kenapa kamu minta beli testpack"

Wonwoo mengemut bibir bawahnya "ngg..aku cuma mau pastiin ini demam biasa apa bukan"

"Gak kedokter aja?" Wonwoo menggeleng "aku baik-baik aja kok" katanya sambil tersenyum, Mingyu mengangguk memilih untuk mengalah.

"Tadi dikantor aku ketemu Seungcheol hyung, dia yang jadi rekan bisnis aku buat project nanti"

Wonwoo kenal dengan Seungcheol, dia teman Mingyu dari kecil dan mereka bertemu saat acara pernikahannya dengan Mingyu.

"Terus gimana" Mingyu tersenyum makin menarik Wonwoo kedalam pelukannya lalu mulai bercerita.

.
.
.

"Aku cerita ke dia kalau aku udah punya Minki terus dia shook haha" Wonwoo tersenyum lebar mendengarkan cerita suaminya.

"Katanya nanti kalau sempat dia mau main kesini. Bolehkan?" Wonwoo tertawa, Mingyu seperti anak kecil yang minta izin main ke ibunya.

"Iya boleh"

"Testpack jadi?"

Wonwoo teringat lagi, dia mendorong Mingyu dari acara duduknya "iya jadi sana beli" Mingyu merengut malas.

"Besok aja ya aku kan baru pulang tadi"

"Gak. Cepet beli sana" Mingyu kalah, mengambil kunci motornya lalu beranjak keluar.

"Ming beli jajanan juga ya" Mingyu sedikit berteriak dari luar. Wonwoo terkekeh, ah kalau benar dia 'isi' lagi berarti nanti dia harus mengurus tiga bayi begitu? Iya Mingyu juga bayi bagi Wonwoo.

Tbc.

GAES jadi mau nanya ini enaknya wonu dibikin sakit biasa apa beneran isi.. JAWAB YA SAYA BINGUNG soalnya!

Kalo bosen bilang.. jangan diem2 ngilang :"

Voment udah. Gitu aja

Tag shrneryt

He's not Bastard Anymore✔ | MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang