5

14K 943 24
                                    

.
.
.

Mingyu mengganti-ganti channel tv didepannya dengan malas. Hampir setengah jam dia menunggu Wonwoo yang sedang menidurkan Minki dikamarnya.

Helaan napas berat kembali keluar dari bibirnya, meletakkan remote tv begitu saja.

Cklek

Suara pintu mengambil atensi Mingyu, benar saja Wonwoo sedang berjalan kearahnya. Mingyu menepuk pahanya dua kali dan Wonwoo langsung menjatuhkan bokongnya dipaha Mingyu dengan mulus.

"Minki udah tidur?" Mingyu memeluk pinggang pria cantiknya, mengusak wajahnya didada Wonwoo.

"Iya udah, baby yang ini kenapa hm" Wonwoo mengusap punggung lebar Mingyu. Mendesis kegelian saat Mingyu mulai menjilat-jilat area tulang selangkanya.

"Mhh" lenguhan kecil lolos dari bibir tipisnya, ia menjauhkan wajah Mingyu dari pundaknya.

Plak

"AH! sakit gyu" Mingyu terkekeh, mengusap pipi bokong Wonwoo yang tadi dia pukul lumayan keras.

"Mana janjinya"

"Janji apa?" Mingyu merengut sebal, Wonwoo tersenyum miring makin merapatkan tubuhnya pada Mingyu.

"Ini hm" dengan sengaja dia menduduki gundukan diselangkangan Mingyu, menggoyangkan bokongnya disana.

Mingyu menggeram tertahan "nghh" ia menyambar bibir tipisnya dengan kasar, tangannya menahan pinggul Wonwoo.

Wonwoo menundukkan wajahnya karna diposisi seperti ini dia jadi lebih tinggi "umphh" Mingyu menyelipkan lidahnya kedalam mulut Wonwoo. Kepala keduanya bergerak berlawanan arah, memperdalam pagutan mereka.

Wonwoo yang pertama kali menarik diri, terlihat jelas lidah Mingyu keluar dari dalam mulutnya dengan benang saliva yang masih menempel.

Mingyu membawa wajahnya keleher Wonwoo, mengecup kulit itu menciptakan sensasi basah bagi Wonwoo. Tangan Mingyu ikut bergerak membuka kancing baju Wonwoo.

"Sshh gyu" Wonwoo memeluk kepala Mingyu, meremas pelan surai hitamnya. Ia mendongakkan wajahnya, memberi ruang lebih pada sang dominan.

Begitu seluruh kancingnya terbuka Mingyu menyibak kain itu yang langsung disuguhi dua puting Wonwoo yang sudah menegang.

"Anhh" Mingyu menyambar puting kanan Wonwoo, menghisapnya rakus sampai tubuh kurus Wonwoo terdorong kebelakang. Kaki Wonwoo memeluk pinggang Mingyu, menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.

Sofa yang sempit membatasi ruang gerak mereka "oohh" Wonwoo yakin putingnya makin memerah sekarang. Setelah tadi Minki sekarang Mingyu yang menggesek taringnya disana.

Dengan jahil Wonwoo menggesek gundukan yang mengeras itu dibelah bokongnya "mhh big baby.."

"Shit" Mingyu melepas kaosnya, menarik Wonwoo agar berdiri lalu melucuti sisa kain yang menempel ditubuh mereka dengan tidak sabaran. Mingyu membiarkan kemeja Wonwoo tergantung dipundaknya, lebih seksi.

"Ugh" Mingyu menarik Wonwoo kepangkuannya lagi. Ujung kejantanan Mingyu menabrak lubangnya secara tidak sengaja.

Wonwoo berdiri dengan lututnya, mengangkangi Mingyu yang duduk disofa. Memulai sekali lagi ciuman yang lebih panas dari sebelumnya.

Tubuh keduanya menempel, jari besar Mingyu menyusuri punggung Wonwoo ; mengikuti rusuknya sampai kebokong. Meremas dua gumpalan kenyal itu dengan gemas menghasilkan lenguhan halus Wonwoo.

Wonwoo meraih kejantanan Mingyu, memijatnya pelan membuat Mingyu mendesis terbuai.

Wajah mereka hanya berjarak 5 centi, Wonwoo bisa dengan leluasa mengamati wajah Mingyu yang kacau. Rambutnya berantakan sedikit basah karna peluh, matanya terpejam menikmati sentuhan Wonwoo dibawah sana.

He's not Bastard Anymore✔ | MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang