4

12.8K 1K 64
                                    

.
.
.


Mingyu benar-benar mengambil cuti selama seminggu, kalau tidak dituruti Wonwoo akan merajuk berkepanjangan dan dia yang akan repot karna istrinya itu juga akan mogok menidurkan Minki.

Sebenarnya Mingyu mau saja menina-bobokan Minki, tapi anaknya ini pasti minta menyusu atau paling tidak memainkan puting ummanya. Kalau Wonwoo merajuk siapa yang mau menggantikan, Mingyu? Hiii Minki juga tidak mau menyentuh dada appa-nya. Keras

Jadilah Mingyu sudah didepan pc pagi-pagi begini, berniat menyelesaikan sisa tugasnya jadi dia bisa menikmati cutinya dengan tenang.

Wonwoo masih bergelung nyaman memeluk gulingnya yang diselipkan Mingyu, menggantikan dirinya tadi.

"Ummaa.. Appaaaa" suara Minki terdengar sampai kamarnya, Mingyu beranjak keluar menghampiri anaknya.

Begitu membuka pintu, Minki sudah berdiri dibelakang pintu sambil mengucek mata. Mingyu menggendong Minki, membawanya kekamar.

"Minki peluk umma, appa mau bekerja dulu sebentar" Minki langsung menarik guling yang dipeluk umma-nya. Menyusup masuk menggantikan guling itu.

Sekitar 15 menit, pekerjaannya selesai Mingyu menyusul naik keatas ranjang. Ternyata Minki tidak tidur, malah asik menyusu seperti kucing. Kancing atas baju Wonwoo terbuka 4 ruas dan itu pasti ulah Minki.

"Minki tidak tidur?" Anak itu hanya menggeleng enggan melepas dada umma-nya. Mingyu heran sendiri, Wonwoo sama sekali tidak merasa terusik? Biasanya ada suara pintu terbuka saja dia langsung bangun.

"Minki-ya ayo bantu appa membuat sarapan" Minki langsung terduduk mendengar ajakan appa-nya.

"Ayoo" Minki berpindah memeluk Mingyu, meminta gendong.

Mingyu menarik selimut sampai dagu Wonwoo, menutupi dadanya yang terbuka. Setelahnya dua Kim itu beranjak kedapur.

.
.
.

Wonwoo menggeliat pelan meregangkan tubuhnya. Begitu kesadarannya terkumpul tidak ada orang disampingnya.

"Dimana Mingyu" ia menyibak selimutnya lalu duduk bersandar dikepala ranjang. Mengusap pelan wajahnya, matanya masih terasa mengantuk.

"Eh" dia langsung memasang kancing bajunya yang terbuka, tidak tau itu ulah Minki atau appa-nya.

Dari luar dia mendengar suara ribut, memutuskan mencuci mukanya dulu baru memeriksa keluar.

Wonwoo berjalan kedapur dan disana dia melihat Mingyu yang sedang sibuk didepan kompor juga Minki yang sedang duduk dimeja makan, tidak menyadari kehadirannya.

Wonwoo berjalan mengendap dibelakang Minki "WAAA!" Dia langsung memeluk Minki yang terkejut, Mingyu juga sedikit terlonjak. Untung wajannya tidak terbalik.

"UMMA" Wonwoo tertawa mengecup pipi Minki lalu duduk dihadapan anaknya "jadi umma yang terlambat bangun?"

Minki menggeleng "Minki dan appa yang kepagian, umma masih tidur. Cantik seperti putri" Mingyu tertawa mendengarkan Minki.

"Cantik?" Minki mengangguk semangat "iyaa.. Minki jadi mau tidur dengan umma setiap hari"

"Eh tidak boleh, Minki kan sudah besar. Kalau sudah besar harus berani tidur sendiri" Mingyu mematikan kompornya berbalik menasehati Minki.

Wonwoo menatapnya malas, tau betul apa maksud Mingyu melarang Minki tidur dengannya.

"Iya Minki sudah besar berani tidur sendiri-"

"-umma tidur sama appa ya nanti kalau takut panggil Minki" Wonwoo hanya mengangguk mengusak wajahnya diperut Minki.

Mingyu menyiapkan piring-piring yang sudah terisi Nasi goreng dengan telur dan juga 3 gelas yang berbeda, susu untuk Minki, teh untuk Wonwoo dan secangkir kopi untuk dirinya sendiri.

🌼

"Jadi..ambil cuti?" Mingyu mengangguk membawa tangan Wonwoo untuk sekedar dikecup.

Posisinya Wonwoo duduk disofa dan Mingyu duduk dibawah, dijepit kaki Wonwoo yang melingkar diperutnya. Wonwoo menumpukan dagunya dikepala Mingyu, sesekali menyesap surai hitam Mingyu yang wangi strawberry. Karna tadi dia mandi bersama Minki, mungkin mereka memakai shampoo bersama.

Sedangkan Minki tadi merengek main dengan Junhyung jadi Wonwoo mengantarnya kerumah sebelah.

"Tumben kamu bangun pagi-pagi, ngapain?" Nadanya sedikit ketus membuat Mingyu terkekeh. Wonwoo jadi lebih cemburuan padanya, berarti dia disayang...iyakan?

Mingyu merebahkan kepalanya disofa menjadi mendongak, tangannya menarik tengkuk Wonwoo agar menunduk berhadapan dengan wajahnya.

"Aku gak ngapa-ngapain kok cuma beresin kerjaan biar cepet selesai-"

"-jadi bisa kaya gini sama kamu" Mingyu mengecup bibir Wonwoo, tersenyum melihat wajah cantik itu merona.

"Gombal" Mingyu akhirnya ikut duduk disamping Wonwoo "kenapa, kok jadi cemburuan gini"

Wonwoo mengabaikan Mingyu disampingnya.

"Eyy jawab dong"

"Ya namanya juga istri, apalagi suaminya mantan kerdus" Mingyu tidak bisa menahan tawanya lagi. Wonwoo mendengus, melirik Mingyu dengan sebal.

"Aku tuh udah tobat, daripada ngerdus mending gerayangin kamu. Lagian tanggung jawab aku nambah, udah ada Minki gak sempet ngerdus" Wonwoo melirik Mingyu yang memasang senyuman manis memamerkan taringnya.

Kelemahan Wonwoo.

"Ah tariiing" Diluar dugaan, Wonwoo malah menubruk Mingyu; menggigiti bibirnya gemas. Mingyu tidak melawan, malah terkekeh membiarkan Wonwoo membuat bibirnya lecet.

Wonwoo itu seperti fanboy kalau melihat taring. Mingyu pernah memergoki Wonwoo menggigiti bibir Minki yang sedang tidur, gemes liat gigi taring anak sendiri.

Tapi dia bisa bernapas lega karna Wonwoo cuma gemes sama taringnya dan Minki, gak berlaku ke orang lain.

"Lecet lagi nih.. nanti malam aku bales ya lecetin yang ini" kata Mingyu menepuk bokongnya.

Wonwoo dengan sengaja menarik bibir bawah Mingyu "kalo dilecetin, puasa sebulan kamu tunggu sembuh"

Mingyu cuma tertawa paksa, mana berani dia ambil resiko kaya gitu. Masa punya istri masih main sabun sih.

"Minki udah makan, nanti sore aku jemput" Mingyu sebenarnya sudah tau, tapi sebagai suami yang peka dia paham kalau Wonwoo sedang ingin bermanja.

Mumpung anak lagi main -kmg


Tbc.

Bikinnya lagi puyeng gara-gara pilek 😷 maapin kalo ada kesalahan..

Ada yg punya ide buat bikin moment umma-appa nya Minki??

Kira-kira next chap enaknya ngapain ya... 🤔

Voment ya gaes

Freetag: xxgoomigo

shrneryt 👈disuruh up sama dia... hahaha

He's not Bastard Anymore✔ | MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang