Part 27

7.6K 469 16
                                        

Aku tidak tahu apakah ini hanya aku saja tapi, suasananya sangat menegangkan. Ditambah dengan kehadiran Christ. Aku lupa kalau dia juga ada disini. Dia memang bersikap biasa-biasa saja dan tidak membahas perihal lamaran itu. Aku sempat merasa takut kalau-kalau dia belum menerima pesanku sama sekali.

Sekarang kami sedang duduk bersama, aku, Ryan, Christ, dan Rosalyn Vallerie. Begitu Vallerie melihat Darrel, wajahnya langsung mengembang membentuk senyuman paling cantik yang pernah kulihat di dunia. Karena aku mengerti sepenuhnya bahwa Vallerie adalah ibunya Darrel, aku langsung meletakkan Darrel didalam gendongannya. Dia sempat melihatku dengan ragu namun aku berhasil meyakinkannya.

Aku hanya dapat tersenyum memperhatikan Vallerie yang sedang bermain dengan Darrel. Aku ingin menangis karena akhirnya, aku melepaskan Darrel untuk pergi bersama dengan ibunya. Ryan sempat menanyai keadaanku beberapa kali. Mungkin aku terlalu mengekspresikan perasaanku.

"Maaf kalau aku sudah merepotkanmu" untuk pertama kalinya, Vallerie berbicara denganku "Memang buruk sekali tindakanku telah meninggalkan bayi ini sendirian di pesawat. Setelah aku meninggalkannya di pesawat, aku pergi berkunjung ke tempat nenekku tinggal ini untuk melepaskan semua rasa salahku. Tapi jika aku memikirkan bahwa dia bisa saja diambil oleh orang jahat, aku makin merasa bersalah" aku turut merasakan rasa prihatinnya. Bagaimana kalau aku tidak mengambil Darrel waktu itu?

"Terima kasih, Alicia. Aku bersyukur kaulah yang mengambilnya. Terlebih lagi, aku terkejut kau mengenal Ryan" dia tersenyum lagi.

"Well, aku juga terkejut bagaimana aku bisa mengenalnya" jawabku sopan. Aku tidak mengerti kenapa dia mengeluarkan ekspresi terkejut.

"Ngomong-ngomong," aku mulai berbicara lagi "Kenapa kau meninggalkan Darrel?" ya, aku sudah cukup penasaran mengenai ini. Kuharap aku tidak menyinggung perasaannya.

"Well, pada dasarnya, Darrel bukanlah bayiku. Dia adalah bayi adikku" jawabnya. Aku tidak bisa mengatakan apa-apa. Lebih tepatnya, aku lumayan terkejut dengan pernyataanya.

Vallerie menyadari ekspresi wajahku yang terkejut dan mulai menjelaskan lagi "Dia adalah lelaki nakal yang suka pergi bersenang-senang. Waktu itu, dia jatuh cinta pada seorang wanita dan tidak sengaja menghamilinya. Hubungannya dengan wanita itu makin baik walaupun setelah mereka mengetahui bahwa mereka mempunyai bayi. Namun tetap saja, adikku yang bodoh itu belum melamarnya, lebih tepatnya dia takut untuk bertanggung jawab" jelasnya. Aku hanya mengangguk.

"Jadi kenapa Darrel berada di tanganmu?'' tanyaku, mulai merasa penasaran.

"Well, setelah wanita itu melahirkan, dia mengalami kecelakaan mobil saat hendak mengunjungi Darrel yang masih berada di rumah sakit" aku membelalak terkejut mendengar pernyataan Vallerie. Maksudku, aku tidak tahu kalau cerita sebenarnya bisa serumit dan setragis ini.

"Lalu, apakah dia meninggal?" aku dapat melihat Ryan sedikit terkejut mendengar pertanyaanku. Maksudku, aku tidak dapat menahan rasa penasaranku.

Vallerie juga nampak sama terkejutnya. Namun kemudian dia tertawa kecil.

"Yah, tidak juga tapi dia kehilangan ingatannya. Sekarang adikku sedang berusaha untuk membuat wanita itu mendapatkan ingatannya kembali tapi nampaknya dia masih belum berhasil" Vallerie menjawab tanpa berat hati. Berarti ibunya Darrel yang sebenarnya masih ada.

"Kasihan juga. Adikmu tinggal di Inggris? Kalau bisa, aku ingin membawa Darrel menemui ibunya yang sebenarnya. Aku merasa kasihan pada nasib mereka" aku tidak tahu mengapa ucapanku barusan membuat Ryan menahan tawanya. Apakah lucu kalau aku merasa kasihan pada nasib orang lain?

"Ya, dia berada di Inggris. Tapi kau tidak perlu membawa Darrel untuk menemui mereka. Wanita yang dicintainya kehilangan ingatannya, tidak mengingat lelaki yang menghamilinya dan bayi yang dilahirkannya, karena alasan itulah Darrel ada ditanganku" aku sedikit kebingungan mendengar jawaban Vallerie.

Found The Baby & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang